AutonetMagz.com – Ferrari harus bekerja ekstra lagi untuk memperbaiki modelnya, dan tak tanggung-tanggung, para mekanik Ferrari harus membetulkan hingga 85 unit supercar hybrid termahal mereka, Ferrari LaFerrari. Yang di-recall oleh NHTSA hanyalah unit di Amerika saja, jadi unit di negara lain bebas dari recall untuk sementara ini. Masalah apa yang menimpa mobil seharga lebih dari 1 juta dollar AS (sekitar 13,3 M rupiah) ini?
Hal pertama adalah kesalahan perancangan headrest-nya. NHTSA mengklaim, headrest LaFerrari tidak bisa menyerap energi benturan yang cukup kalau-kalau terjadi tabrakan dan gagal memenuhi standar keselamatan Federal Motor Vehicle. Karena ini berbahaya bagi pemiliknya, headrest baru akan dipasang oleh dealer Ferrari di sana tanpa biaya sepeser pun.
Masalah kedua ada pada sistem pemantau tekanan ban alias tire pressure monitoring system pada LaFerrari spek Amerika Serikat. Kalau ban mobilnya tertusuk sesuatu semisal kerikil atau benda lain, sistem akan menampilkan pesan “Low Tyre Pressure – Max speed 50 mph”, padahal seharusnya yang ditampilkan adalah “Low Tyre Pressure – do not proceed”. Semua dealer Ferrari diwajibkan untuk memperbarui software pemantau tekanan ban ini pada semua LaFerrari, dan tentu saja ini juga gratis.
Sekedar tahu saja, ini bukan pertama kalinya supercar hybrid penantang McLaren P1 dan Porsche 918 Spyder ini di-recall. Maret lalu, Ferrari harus me-recall semua unit LaFerrari untuk perbaikan coating di sekitar tangki bensin. Jika tak diperbaiki, mobil tersebut bisa terbakar habis. Uniknya, Ferrari bersikeras kalau itu bukan recall, pokoknya menurut mereka itu adalah “kampanye perbaikan kualitas”. Ah, terserah sampeyan aja deh, Ferrari.
Bagaimana menurutmu tentang recall Ferrari LaFerrari ini? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: MPV Racing? Simak Garapan M-Sport Ford Transit Bergaya Rally