Esemka Garuda 1, SUV 7 Seater Esemka Terciduk Kamera!

by  in  International & Mobil Baru & Nasional
Esemka Garuda 1, SUV 7 Seater Esemka Terciduk Kamera!
0  komentar

AutonetMagz.com – Siang ini, kami menemukan sesuatu yang tak biasa di kotak masuk kami. Ada foto truk gendong yang mengangkut sebuah SUV putih di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan terpampang jelas di pintu bagasinya tulisan “Esemka” dan “Garuda 1”. Ini pertama kalinya di tahun ini kami mendengar nama Esemka lagi setelah vakum lama, dan mungkin Esemka Garuda 1 ini bakal jadi passanger car pertama Esemka suatu hari nanti.

Namun lebih jelasnya, Esemka Garuda 1 bukanlah SUV yang dibuat Esemka secara mandiri. Usut punya usut, Esemka Garuda 1 ini mirip dengan mobil dari China bernama Foday Landfort. Kami sih tidak kaget, biasa saja, toh Proton dan Perodua yang notabene merek Malaysia juga sering melakukan rebadge dan desain ulang dari mobil Honda, Toyota, Daihatsu, Mitsubishi dan bahkan Suzuki. Ingat Perodua Alza, Perodua Axia, Perodua Myvi, Proton Inspira, Proton Perdana dan Proton Ertiga? Nuff said.

Kembali ke Esemka Garuda 1 dan Foday, tapi lebih baik ke mobil aslinya saja, Foday, karena kami belum mendapat spesifikasi lengkap Esemka Garuda 1 ini. Foday Landfort adalah SUV besar dengan konstruksi body on frame, jadi mirip dengan Fortuner dan Pajero Sport. Sama seperti kedua SUV andalan OKB itu, Foday Landfort juga bisa muat untuk 7 orang. Soal desain, Foday Landfort ini lumayan cakep kalau dari samping persis, namun menurut kami kalau dari depan atau belakang… Hmm…, cakepan sampingnya deh.

Diluncurkan tahun 2014, Foday Landfort di China punya kelengkapan yang lumayan. Untuk varian termahalnya, fitur di luar sudah termasuk lampu projector dengan fitur follow me home, wiper frameless dan sunroof elektrik, namun pelek 17 incinya terasa terlalu kecil secara visual. Setidaknya, semua rem dari depan hingga belakang sudah cakram dan komplit dengan ABS serta EBD. Mobil ini kelihatannya tidak punya lampu rem LED, tapi sudah punya kamera parkir.

Lalu kita masuk ke dalamnya. Desain interiornya sebenarnya tidak jelek-jelek amat, hanya saja memang tidak terasa mewah secara visual. Ah, semoga materialnya oke, sebab sudah ada lapisan kulit di setir dan joknya, apalagi jok pengemudi sudah elektrik. Urusan fitur, ia cukup menggiurkan dengan steering switch control, head unit touch screen dengan layar 7 inci dan koneksi Bluetooth serta dilengkapi 8 buah speaker di seluruh kabin. Tidak buruk.

Untuk fitur keselamatan, ia tidak sepenuhnya mentereng. Spek fitur keselamatan diwakili dengan 2 airbag, ABS-EBD, speed and crash sensor (entah apa maksudnya) dan remote key. Kami tidak melihat ada stability control atau piranti keselamatan aktif dan pasif lainnya. Urusan mesin, ia ada pilihan mesin bensin 2.400 cc buatan Mitsubishi berkode 4G69S4N dan mesin 1.900 cc 4 silinder turbo diesel yang entah buatan pabrikan apa. Penggeraknya ada yang RWD dan 4WD.

Kedua mesin itu sama-sama menghasilkan tenaga 135,9 PS, dan itu bukan angka yang fantastis. Urusan torsi, yang mesin bensin punya 200 Nm di 2.500-3.000 rpm dan yang diesel bisa 300 Nm di 1.800-2.800 rpm. Sayang seribu sayang, Foday Landfort tidak punya transmisi otomatis, hanya ada pilihan manual 5 percepatan. Sayang sih, sebab kalau sudah berurusan dengan SUV besar begini, kebanyakan pasti pilih yang otomatis, tidak banyak yang pilih manual.

Itu semua tentang Foday Landfort, kita belum bisa membahas apa-apa tentang Esemka Garuda 1 ini karena toh mobilnya juga belum resmi meluncur, belum dijual, belum tahu speknya untuk pasar Indonesia dan harganya pun masih gelap. Apa pun hasilnya nanti, kami berharap yang terbaik saja untuk mobil ini. Harapan kami tidak besar, mengingat ini mungkin hanya hasil rebadge. Bikin mobil kan tidak gampang, tidak langsung jadi sekejap mata, butuh dana miliaran atau triliunan Rupiah dan waktu yang tidak singkat.

Baca juga : Esemka Digdaya Double Cabin yang tertangkap kamera di Jakarta

Terlepas dari merek Esemka, membangun mobil dan mereknya tetaplah sebuah bisnis. Jika menurut pihak yang akan menjual mobil ini rebadge adalah cara yang pas untuk menyapa pasar Indonesia, maka tak ada yang melarang mereka untuk melakukannya.

Berharap saja jika nama dan citra Esemka sudah terbentuk kuat, lambat laun mereka bisa merancang dan mengembangkan produknya secara mandiri dan mengurangi kegiatan rebadge dari merk lain. Apa opinimu mengenai langkah Esemka ini? Sampaikan di kolom komentar ya.

Dan seperti inilah komentar netizen mengenai Esemka Garuda 1 via instagram AutonetMagz

Read Prev:
Read Next: