AutonetMagz.com – Kalau kami bertanya, apa yang menjadi challenge bagi pabrikan mobil di dunia dalam beberapa tahun kedepan, kira – kira apa jawaban kalian? Kalau kami akan menjawab perkara peralihan ke teknologi listrik maupun hybrid. Ya, masalah ini memang menjadi sangat viral, dan langsung menjadi fokus utama pabrikan – pabrikan mobil di dunia, tanpa terkecuali.
Dan salah satu diantara pabrikan otomotif yang punya visi terhadap perkembangan mobil listrik adalah BMW. Ya, seperti yang kita tahu bahwa BMW memang sedang giat membangun rencana jangka panjang mereka terkait hal ini. Baik mulai dengan menggandeng FCA dan beberapa perusahaan di bidang otomotif untuk mengembangkan mobil listrik, hingga wacana menjadikan Mini sebagai merk yang fokus berjualan mobil listrik saja. Dan tak mau kalah dengan rekan senegaranya, VW Group yang memiliki rencana besar yang terangkum dalam Roadmap E, pihak BMW Group juga memiliki blueprint dari masa depan mereka dalam E-Mobility Roadmap.
Dalam E-Mobility Roadmap pihak BMW membeberkan sejumlah rencana peluncuran mobil listrik dan plug-in-hybrid yang diawali dari tahun 2013 silam hingga tahun 2025 mendatang. Dari gambar yang terlampir, terlihat bahwa ada tiga generasi dari mobil dalam E-Mobility Roadmap. Generasi 3 sedang berlangsung saat ini, dimana BMW i3 menjadi awal di 2013 untuk varian pure electric, sedangkan BMW i8 menjadi awal dari varian PHEV. Terlihat bahwa ada delapan mobil PHEV setelah BMW i8, dan dua pengembangan dari BMW i3 d sisi pure electric. BMW i3s sendiri menjadi awal mula generasi 4 di E-Mobility Roadmap, yang akan disusul oleh BMW i8 Roadster, Mini BEV, BMW X3 BEV dan BMW iNext di 2021.
Selama tahun 2018 hingga 2020 sendiri akan muncul 4 mobil PHEV lain selain BMW i8 Roadster. Dan di tahun 2021, generasi kelima dari E-Mobility Roadmap akan hadir dengan 9 mobil pure electric selain BMW X3 BEV dan BMW iNext. Sedangkan di sisi PHEV, akan ada8 mobil baru yang hadir hingga tahun 2025 mendatang. Tak hanya menerangkan perkara mobil apa saja yang akan hadir, E-Mobility Roadmap juga memberikan informasi mengenai integrasi dari mesin mobil BMW di masa depan yang menggagungkan E-Machine, Gearbox, dan Power Electronics dalam satu paket tersendiri. Keuntungannya adalah bobotnya yang ringan, biaya yang lebih murah, dan sistem produksi yang adaptif.
Masih dari E-Mobility Roadmap, informasi yang tergali lainnya adalah pada sisi baterai, dimana untuk kelas mobil kompak dan menengah, ada baterai dengan jarak tempuh 450 hingga 550 km, sedangkan untuk kelas luxury akan ada baterai dengan jarak tempuh 550 hingga 700 km. Untuk mobil listrik berpenggerak roda depan akan memiliki motor listrik yang memiliki tenaga 134 hp, sedangkan untuk versi penggerak roda belakang akan memiliki tenaga 268 hp. Untuk versi AWD, kombinasinya akan membuat mobil listrik BMW mampu berlari dari keadaan diam hingga 100km/jam hanya dalam rentang 6-9 detik, itu untuk kendaraan standar.
Sedangkan untuk kendaraan yang masuk ke kelas peforma, maka akan berbeda ceritanya. Untuk segmen ini, motor yang ada di sisi penggerak depan akan memiliki tenaga mencapai 268 hp, yang mana kami curiga merupakan motor sejenis dengan motor yang menggerakkan roda belakang di varian standar. Sedangkan untuk roda belakang, masing – masing akan digerakkan oleh motor serupa yang tenaganya masing – masing juga bernilai sama. Jadi, untuk model mobil listrik BMW di varian peforma tinggi akan dimotori oleh tiga motor listrik bertenaga 268 hp, bayangkan sendiri. Dengan tenaga yang buas, plus adanya bantuan teknologi torque vectoring system, mobil listrik BMW tersebut akan bisa berlari dari keadaan diam hingga 100km/jam dalam waktu di bawah 3 detik, buas.
Ya, kalau membahas masa depan memang selalu saja menarik kawan, kita nantikan saja, bagaimana nantinya E-Mobility Roadmap akan diwujudkan oleh pihak BMW Group, anda tertarik? Yuk sampaikan pendapatmu kawan.
Read Next: KIA Stinger dan Stonic Disiapkan Buat Indonesia?