AutonetMagz.com – Tahun lalu, Hyundai telah mengeluarkan recall di seluruh dunia untuk Hyundai Kona EV, yang melibatkan hampir 77.000 unit crossover listrik itu. Penarikan itu karena adanya potensi kebakaran, dan pabrikan akan mengganti baterai dan komponen terkait pada mobil yang terkena dampak. Namun, kesengsaraan tampaknya tidak berakhir di sana, karena ternyata masih ada laporan tentang terbakarnya EV Hyundai Kona yang muncul di beberapa negara. Lantas, apa masalah yang terjadi? Mari kita bahas.
Kronologi Kejadian
Dikutip dari Gaadiwaadi, sebuah kasus kebakaran terjadi pada 18 Juni lalu, dimana sebuah Hyundai Kona EV tanpa sengaja terbakar di Boryeong, Korea Selatan. Sesuai laporan dari berita lokal, mobil tersebut sedang parkir dan tidak sedang terhubung ke pengisi daya listrik ketika api mulai menyala. Hyundai dan LG Energy Solution telah menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki penyebab kebakaran dari mobil tersebut, bersama dengan Korea Automobile Testing & Research Institute (KATRI). Kebakaran kedua terjadi di Oslo, Norwegia pada 21 Juni. Bahkan, untuk memadamkan api pada mobil tersebut, petugas pemadam kebakaran harus menenggelamkan mobil ke dalam wadah besar berisi air setelah semprotan air tidak mampu memadamkan api sepenuhnya. Mirip dengan insiden di Korea Selatan, mobil tersebut hanya parkir dan tidak sedang mengisi daya saat api berkobar.
Sebelumnya, dilansir dari theweek, pada 2019 juga ada kejadian dimana crossover listrik andalan Hyundai ini terbakar. Peristiwa ini terjadi di Kanada, dan kejadian ini mengakibatkan rusaknya garasi rumah si pemilik. Untungnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam ketiga insiden tersebut. Hyundai Kona EV yang terbakar secara spontan di Korea Selatan dilaporkan merupakan unit yang diproduksi setelah Maret 2020 dan karena itu tidak masuk dalam program recall sebelumnya. Hal ini menjadi perhatian utama dan dapat mempengaruhi rencana mobil listrik hyundai untuk masa depan, terutama terhadap jagoan baru dari keluarga EV Hyundai, Ioniq 5. Sebagai informasi, Hyundai Kona EV saat ini tersedia dengan dua pilihan powertrain. Yang pertama menggunakan baterai dengan daya 39,2 kWh (dengan motor listrik bertrnaga maksimal 136 PS), sedangkan yang kedua menggunakan paket baterai berdaya 64 kWh (dengan motor listrik bertenaga maksimal 204 PS).
Perlukah Kita Panik?
Pada bulan November tahun lalu, Hyundai Kona EV mendapatkan facelift, dan model yang sama juga telah masuk di pasar Indonesia. Hyundai Kona facelift sudah dipasarkan sejak bulan Januari lalu walaupun model pre-facelift baru saja dirilis tidak sampai setahun sebelumnya. Mobil listrik ini ditenagai oleh baterai lithium ion dan sifat dari baterai jenis ini memang mudah terbakar. Lalu, haruskah pengguna mobil listrik panik? Tentu tidak seperti itu. Para engineer yang merancang mobil ini tentu paham dan sudah melakukan mitigasi serta pencegahan terhadap kemungkinan terburuk. Perlu juga dicatat bahwa kendaraan bermesin konvensional seperti diesel dan bensin juga bisa mengalami masalah terkait pembakaran spontan. Kebakaran tersebut bisa saja disebabkan oleh masalah pada kelistrikan, kebocoran bahan bakar, dll. Jadi? Resikonya sama saja. Toh tak ada buatan manusia yang sempurna kan? Mari kita hargai tanggung jawab pabrikan, dan berharap mereka segera menemukan masalahnya.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: All New Perodua Alza Rilis Akhir 2021 : Pakai DNGA?