AutonetMagz.com – Asing ya dengan merek Lynk & Co? Tenang, wajar saja kok. Pabrikan yang lahir di tahun 2016 ini terbentuk karena perusahaan mobil Volvo yang sejak tahun 2010 berpindah kepemilikan menjadi kepunyaan Geely. Berorientasikan pada kendaraan yang selalu memiliki konektivitas internet dan cara pembelian produk-produknya yang inovatif, Lynk & Co diposisikan sebagai brand yang menengahi dua pabrikan otomotif asal Tiongkok dan Swedia itu.
Setahun kemudian, tepatnya di tahun 2017 ini, Lynk & Co akan meluncurkan produk otomotif massal pertamanya berupa mobil crossover berbasis Compact Modular Architecture (CMA) hasil kreasi Volvo dalam pagelaran Shanghai Auto Show bulan april nanti. Memiliki nama ‘01‘, mobil ini mengambil platform Volvo XC40 dan didesain oleh Peter D. Horbury selaku Wakil Presiden bidang Desain mobil Volvo. Lynk & Co 01 akan dijual terlebih dahulu di Tiongkok pada semester akhir tahun ini.
Dibekali mesin 1.500 cc 3 silinder – ya, itu benar, 3 silinder saja – saat diluncurkan nanti, output si 01 ini juga dibantu oleh motor elektrik kecil. Jadi, pada dasarnya kita masih bisa bilang kalau mobil ini mobil hybrid. Lynk & Co masih belum mau merilis spesifikasi lengkapnya, tetapi dikabarkan mobil ini akan memiliki pilihan mesin 2.000 cc 4 silinder kepunyaan Volvo nanti.
Penciptanya mengklaim kalau mobil ini akan menjadi mobil produksi paling terkoneksi lewat internet. Dengan dilengkapi system cloud yang selalu terintegrasi, Lynk & Co 01 ini bisa kapan saja mendapatkan upgrade software dari sang developer kapan saja dan dimana saja. Mirip-mirip sama produk Elon Musk ya? Ada juga fitur dimana kita bisa memonitor kendaaraan ini saat tidak dipakai ataupun saat dipinjamkan ke orang lain. Jadi klaim Lynk & Co tentang mobil yang selalu dan paling terkoneksi ini nampaknya dapat terealisasikan.
Sayangnya, Lynk & Co belum merilis harga pasti dari crossover canggih ini. Yang pasti, mobil ini akan didistribusikan ke benua Eropa dan Amerika nanti pada tahun 2019. Padahal rencana sebelumnya, pendistribusian mobil di luar negeri tirai bambu akan dilakukan di tahun 2018, alasan pemunduran tersebut juga masih belum jelas. Tapi mampir gak ya nanti ke Indonesia?
Read Next: BMW Seri 1 Sedan Meluncur Khusus Pasar China