AutonetMagz.com – Saat pertama kali mendengar kalau Bugatti akan membuat mobil bernama Bugatti Divo, kami hanya berpikir kalau paling-paling ini hanya varian terbatas yang hanya mengalami sedikit perubahan. Namun saat Bugatti bilang kalau mobil ini didesain untuk melahap tikungan, alis kami terangkat. Kami tahu Bugatti Chiron adalah mobil yang dirancang untuk lari sekencang mungkin di lintasan lurus, jadi Divo bisa lahir sebagai makhluk yang berbeda.
Saat peluncuran Bugatti Divo ini, Bugatti bilang kalau mereka akan mengorbankan top speed Bugatti Chiron saat mengubah Chiron jadi Divo. Buat merek seperti Bugatti, berani menyerahkan top speed sebagai pengorbanan adalah hal besar, karena top speed adalah hal yang membuat Bugatti naik daun. Bugatti pikir, kalau pun harus mengorbankan top speed Chiron demi Divo, hasil yang didapat harus sepadan.
Sementara Chiron dibatasi di 420 km/jam, Bugatti Divo dibatasi “hanya” di 380 km/jam. Terpaksa, karena Bugatti Divo punya downforce ekstra 90 kg dibandingkan Chiron. Jika top speed dipaksakan sama atau lebih kencang, dikhawatirkan ban Michelin bawaan Buggati Divo tidak akan kuat. Sebagai gantinya, Buggati Divo sudah melibas sirkuit Nardo sambil melawan Bugatti Chiron, dan hasilnya Divo lebih kencang 8 detik daripada Chiron. Ingat, 8 detik itu selisih yang besar lho.
Bagaimana bisa? Padahal mesin 8.000 cc W16 quad-turbo Bugatti Divo tidak diubah apa-apanya, masih tetap 1.500 hp. Bagaimana bisa mobil dengan mesin yang sama dan top speed lebih rendah bisa mencatatkan selisih 8 detik di sirkuit? Aha, itu berkat rancangan aerodinamika dan handling pintar yang membantu karakter pengendalian mobil, dan bonus dari perangkat aerodinamika Bugatti Divo adalah tampilannya yang sinis dan kejam. Coba lihat, kurang sangar apa coba?
Dari depan ke belakang, semuanya berbasiskan Bugatti Chiron, tapi jubah aerodinamika Bugatti Divo yang sangar sanggup memberikan impresi gahar yang berbeda. Meski begitu, desainer Bugatti harus mempertahankan ciri khas Bugatti melalui gril tapal kuda, Bugatti Line di samping yang berbentuk huruf “C” dan sirip di tengah-tengah mobil harus tetap dipertahankan. Separuh bagian atasnya elegan, sementara separuh ke bawahnya sangar.
Spoiler depannya besar, dan ada banyak ventilasi udara baru yang bertugas mendinginkan komponen vital seperti radiator dan rem cakram carbon ceramic bawaannya. Lampu depan Bugatti Divo dibuat berbentuk huruf “C”, desainnya lebih ringkas dan didorong ke tepian fender supaya kesan lebar Divo terpancar. Di bagian atas fender depannya, ada kisi udara untuk mengurangi tekanan udara di spakbor, sama seperti yang ada di Porsche 911 GT3 RS.
Air splitter di depan dan samping berguna untuk membentuk tirai udara demi mengurangi turbulensi di roda, plus ada hiasan bendera Prancis di air splitter bagian samping. Bugatti Divo punya NACA Duct di atap untuk dialirkan ke mesinnya lalu lari ke spoiler belakang yang juga berfungsi sebagai rem udara, di mana spoiler ini bekerja secara hidraulis. Knalpot Bugatti Divo punya 4 selongsong dan ada diffuser belakang yang besar di kiri dan kanan knalpotnya. Lampu remnya luar biasa keren, mirip kepunyaan Aston Martin Vulcan.
Berkat penggunaan bahan carbon fiber yang banyak (Wipernya saja carbon fiber), kaca belakang sedikit lebih tipis dan niat untuk membuat rongga di jari-jari peleknya, Bugatti Divo lebih ringan 35 kg dibandingkan Chiron, tapi tentu saja mobil yang beratnya di angka 1,8 ton tidak bisa dibilang ringan. Selain mesin, sistem AWD dan girboks kopling ganda Bugatti Divo masih sama seperti Chiron, bahkan desain interior dasarnya pun sama. Bedanya, Bugatti Divo dilapis banyak bahan Alcantara.
Bugatti membuat camber roda pada Bugatti Divo sedikit lebih negatif daripada Chiron, demi kemampuan membelok yang lebih handal. Rasio setirnya kini dibuat lebih tajam, plus damper dan per Bugatti Divo disetel untuk menjadi sedikit lebih kaku. Semuanya demi handling. Meski sudah membuktikan kemampuannya di Nardo, Bugatti tidak ada rencana untuk menguasai Nurburgring. Padahal belum lama ini 3 produk VW Group sudah melesat dan merajai Nurburgring.
Setidaknya, Bugatii Divo sudah menguasai garasi 40 orang terpilih yang sudah memesannya lebih dulu. Dengan harga 5 juta Euro atau sekitar 84 M Rupiah, Bugatti Divo hanya dibuat sebanyak 40 unit saja dan semua sudah terjual habis saat diluncurkan. Menariknya, orang yang mau beli Divo harus punya Chiron dulu sebelumnya, baru boleh beli Divo. Apa opinimu mengenai Bugatti Divo, sang Diva baru Bugatti? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: VW Atlas Tanoak: Lampu Hijau Menuju Jalur Produksi?