AutonetMagz.com – Ini adalah eranya downsizing, di mana pabrikan mobil mulai menjagokan mesin kecil berturbo. Yang tadinya 10 silinder jadi 8 silinder, 8 silinder jadi 6 silinder, 6 silinder jadi 4 silinder dan 4 silinder jadi 3 silinder. Masing-masing ada contohnya, misalnya BMW M5 E60 ke F10 (V10 ke V8), BMW M3 E92 ke F80 (V8 ke iniline 6), Porsche 718 Boxster dan Cayman (flat 6 jadi flat 4) dan Ford Fiesta ST (inline 4 jadi inline 3).
Ada dua daftar BMW di situ, menandakan BMW cukup terbuka dengan faham downsizing. Namun kalau sudah membahas divisi kencang BMW M, mereka agak idealis dengan apa yang mereka yakini. Terlepas fakta bahwa BMW M3 E30 pertama adalah mobil bermesin 4 silinder, BMW mengatakan kalau mereka belum berniat menciptakan sebuah BMW M baru dengan mesin 4 silinder yang ada sekarang. Menurut mereka, performanya belum sahih untuk menjadi jantung BMW M.
Frank van Meel, kepala BMW M berkata demikian kepada CarAdvice. “Kami sangat senang dengan mesin 6 silinder kami karena untuk BMW dan BMW M, itulah mesin warisan kami. Kami memulai dengan 6 silinder di M1 sehingga memiliki sejarah panjang bersamanya. BMW adalah perusahaan mesin inline 6 silinder dan, bagi kami, ini adalah mesin ikonik.” Lalu, apa lagi alasan mesin 4 silinder belum pas untuk dibaptis sebagai mesin BMW M?
Masih menurut van Meel, karakteristik mesin 4 silinder tidak sesuai dengan mobil divisi M. Kurangnya torsi mesin 4 silinder di putaran bawah menjadi perhatian utama. Sebagai tambahan, ia tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa suatu hari BMW akan menambah mesin 4 silinder turbo plus motor listrik a.k.a hybrid. Bisa? Ya, kenapa tidak, mereka bisa pelajari teknologi hybrid Toyota jika mau, mengingat BMW-Toyota sedang bekerja sama.
Namun ia juga memaparkan pentingnya waspada jika BMW mengambil langkah itu. “Tambahan teknologi mesin listrik belum cukup bagus buat BMW M, dan jika Anda melihat mobil plug-in hybrid, itu bisa menambah berat 200-300 kg, di mana itu tidak cocok untuk sebuah mobil seperti M3/M4 dengan bobot 1.500 kg. Keseimbangannya akan terganggu dan susah untuk dicocokkan dengan filosofi M yang khas, “kata van Meel.
Dia juga mencatat bahwa BMW M saat ini berkolaborasi dengan BMW i untuk membuat baterai generasi baru, plus bagaimana caranya baterai itu tidak mengganggu bobot mobil. Suatu hari, mobil BMW M tidak akan lepas dari teknologi listrik, sebab CEO BMW Harald Krueger mengatakan awal bulan ini bahwa rencana migrasi ke mesin listrik bisa saja mencakup BMW M dan Rolls-Royce. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Bahan Bakar Rentan Bocor, Porsche Recall Lebih Dari 50 Ribu Cayenne