AutonetMagz.com – Kemarin kita sempat mendengarkan berita bahwa pihak pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, berniat untuk memperbesar aliansi yang dibangunnya dengan KIA dan Genesis. Hyundai berniat membeli aset dari Fiat-Chrysler, walaupun belum ada konfirmasi terkait hal ini. Kali ini sebuah kabar mengenai beli-membeli merk kembali muncul di jagad otomotif, dan berita kali ini hadir dari aliansi Jaguar – Land Rover atau yang biasa kita singkat JLR. Aliansi JLR dikabarkan berniat mengakuisisi merk otomotif lain, yang sejauh ini masih belum tergali merk apa yang dibidik Aliansi JLR.
Aliansi JLR sendiri tengah berunding di jajaran internalnya mengenai apakah ada kemungkinan untuk membeli atau mengakuisisi merk otomotif lain. Sebenarnya ada tujuan dibalik rencana ini, dimana Aliansi JLR merasa membutuhkan kehadiran merk lain dalam aliansi mereka untuk digali kemampuan dan teknologinya. Ya, hal ini cukup masuk akal, karena secara global, merk – merk yang sudah mendunia sedang beramai – ramai untuk bekerja sama dan menatap masa depan dengan teknologi yang futuristis, lihat saja aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi serta grup VW.
Dalam Aliansi JLR sendiri seperti kita ketahui hanya diisi tiga merk besar, yaitu Jaguar dan Land Rover sendiri serta sang empunya aliansi, Tata Motor India. Ketiganya jelas butuh teknologi yang mumpuni untuk bersaing dengan aliansi yang lain dengan teknologi yang lebih maju, oleh karena itu, mengakuisisi merk lain beserta teknologi mereka adalah salah satu langkah paling kongkrit dan cepat. Dikutip dari Bloomberg, Aliansi JLR dikabarkan membidik sebuah merk yang memiliki status premium untuk melengkapi aliansi mereka. Dan jika strategi ini gagal, Aliansi JLR juga dikabarkan sudah memiliki plan B dengan membeli firma khusus yang bergerak di bidang teknologi otomotif.
Hal ini diprediksikan sebagai langkah Aliansi JLR untuk bersaing dalam hal teknologi autonomous driving system. Ya, sudah jelas Aliansi JLR membutuhkan teknologi tersebut, dimana teknologi otonom tersebut akan menyokong tujuan utama mereka yaitu menawarkan versi kendaraan listrik yang futuristis untuk setiap kendaraan yang mereka jual ke pasar. Dan faktanya, walaupun sang empunya Aliansi JLR yaitu Tata Motor sedang mengikat pinggang mereka karena penurunan penjualan, mereka memberikan restunya dengan menyiapkan dana sebesar 6,1 Milyar US Dollar untuk rencana Aliansi JLR ini.
Dan jika dipikir – pikir, cukup masuk akal juga manuver dari Tata dalam mendukung rencana ini, dimana pihak Tata juga sednag berusaha menghidupkan kembali lini produk mereka dengan pengembangan produk baru dan teknologi yang baru pula. Tak ada kabar lebih lanjut mengenai merk mana yang menjadi bidikan Aliansi JLR, namun jika melihat kondisi pasar otomotif saat ini, menikung FCA dari Hyundai adalah salah satu hal yang masuk akal. FCA sendiri memang tak berkembang dengan baik dan membutuhkan sokongan dari merk atau aliansi lainnya. Bagaimana menurut kalian? Seru juga jika Hyundai dan Aliansi JLR rebutan membeli FCA. Sampaikan pendapatmu ya kawan.
Read Next: Wujud Mercedes Sprinter Dalam Sebuah Sketsa, Van Anti-mainstream