AutonetMagz.com – Dalam beberapa waktu belakangan ini kita banyak sekali dipertontonkan dengan kasus – kasus kekerasan yang melibatkan para pengguna jalan. Mulai dari pengemudi yang berdarah – darah karena dipukul dengan kunci ban oleh seorang pengemudi SUV Ladder Frame, hingga anak SMP yang tak bersalah yang harus ditoyor oleh oknum yang mengaku – ngaku sebagai seorang petugas TNI, padahal bukan. Dua masalah tersebut hanyalah sebagian kecil dari banyaknya kejadian di jalanan yang tak jarang berujung dengan tindak kekerasan.
Lalu, jikalau kalian diperhadapkan dengan kondisi seperti itu, apa yang harus kalian lakukan? Apakah kalian harus pasrah saja menerima tindak kekerasan tersebut? Atau bagaimana? Oleh karenanya kami mencoba untuk memberikan beberapa hal yang bisa kalian lakukan untuk menghadapi Road Rage alias tindak kekerasan di jalanan yang kita tak tahu kapan akan terjadi. Tips kami ini akan bersifat preventif dan responsif. Cekidot!
1. Jaga Jarak, Berkendara Aman, Tetap Tenang
Yap, mungkin ini adalah salah satu solusi yang bersifat preventif (mencegah) yang sebaiknya kita lakukan kapanpun dan dimanapun. Berkendara dengan menjaga jarak aman dengan pengendara lain tentunya akan jauh lebih meminimalisir kecelakaan ataupun gesekan antar pengendara. Selain itu, menjaga emosi tetap tenang dan rileks dalam berkendara pun juga punya andil besar untuk bisa menjaga tempo berkendara kalian tetap stabil dan juga tak ajrut – ajrutan. Patut kalian sadari, tipikal pengemudi di Indonesia sangatlah beragam dan tak sedikit pengemudi yang bersifat arogan dan agresif. Seperti kasus yang melibatkan oknum TNI palsu beberapa waktu tersebut hanyalah bermula dari kondisi rem mendadak yang sebenarnya juga tak menyebabkan adanya kontak fisik antara kedua kendaraan. Jadi, jangan dimulai dari orang lain, mulailah dari diri sendiri dengan mengemudi aman.
2. Jangan Meladeni Orang Lain
Biasanya, jikalau kalian bermanuver di jalanan umum, ada saja pengemudi lain yang main serobot jalan ataupun yang bermanuver agresif. Nah, di momen tersebut, sebagai manusia normal jelas kita akan jengkel dan juga merasa ingin ‘membalas’. Hal tersebut manusiawi, dan sepenuhnya wajar. Namun, kita diperhadapkan pada dua opsi, akankah kita meladeni tingkah laku dari mereka yang arogan? Atau kita lebih baik diam dan melanjutkan perjalanan kita dengan aman damai dan sentosa? Itu kembali ke kalian, dan yang jelas, jikalau kalian meladeni maka akan ada buntutnya yang akan mengikuti, yaitu masalah.
3. Pasang Dashcam Atau Rekam Video Jika Terjadi Masalah
Nah, biasanya jikalau kalian berada di kondisi serempetan ataupun kontak fisik antar kendaraan, maka jelas akan terjadi saling adu urat syaraf alias saling ngotot siapa yang salah dan siapa yang benar. Di kondisi seperti inilah diperlukan bukti sahih berupa sebuah dokumentasi. Bukan berarti saat sebuah motor bertabrakan dengan mobil maka mobil yang sepenuhnya salah, seperti stereotipe yang sudah banyak terjadi di Indonesia. Dengan adanya dashcam ataupun alat rekam apapun yang bisa memberikan dokumentasi saat terjadi tabrakan, maka jikalau kalian tak berada di posisi yang salah, kalian akan mendapatkan bukti kuat untuk bisa mendapatkan keadilan. Perangkat semacam ini sendiri sudah banyak beredar dan nampaknya kini sudah semakin mudah untuk dibeli dan diaplikasikan ke mobil – mobil. Pun begitu dengan pengendara motor, action cam murah bisa kalian manfaatkan dengan membeli mounting ke helm kalian. Sudah pengalaman hehehe.
4. Ingatlah Nomor – Nomor Penting
Nah, nomor penting disini bukan merupakan nomor saudara kalian yang punya jabatan tinggi ataupun backing-an kalian, namun nomor – nomor seperti Polsek atau Polres terdekat. Yap, salah satu cara paling fair untuk meredakan sebuah emosi antar dua pengendara yang cek cok adalah mendatangkan penengah yang akan memediasi, dan biasanya adalah pihak Kepolisian. Jikalau kalian terlibat sebuah kejadian yang berpotensi akan menimbulkan kontak fisik ataupun emosi antar pihak yang meluap, maka lebih baik ajak saja orang tersebut untuk menyelesaikan masalah bersama pihak kepolisian. Hal ini juga bisa memperkecil adanya kontak fisik antar pengemudi.
5. Bersikaplah Dewasa & Kepala Dingin
Nah, bagian ini adalah bagian yang menurut kami paling susah untuk diperlihatkan di dalam kondisi yang memungkinkan terjadinya road rage. Mengapa? Karena biasanya para pengemudi arogan atau pengemudi agresif lebih memilih untuk melampiaskan dahulu emosi mereka baru berpikir. Nah, bagi kalian yang sempat membaca artikel ini, ingatlah jikalau orang yang kalian hadapi tersebut bisa saja lebih tua ataupun juga punya keluarga. Bersikap dewasa di dalam hal ini adalah mengakui jikalau kalian yang salah, dan tak meledak – ledak emosinya jikalau kalian merasa kalian tak salah. Tetap gunakan kepala dingin dan selalu tanggapi lawan bicara kalian dengan nada yang normal dan tak ditinggi – tinggikan.
6. Jika Kondisi Memanas, Hindari Kontak Fisik
Beberapa orang yang sudah merasa benar karena arogansi mereka biasanya tidak akan mau mengaku salah, dan bahkan lebih memilih untuk menantang pihak yang menjadi lawannya walaupun harus melibatkan kontak fisik. Nah, disinilah peran pengendalian diri menjadi sangat penting, karena akan sangat besar pengaruhnya dalam perkara kalian tersebut. Menghindari kontak fisik bukanlah sebuah hal yang memalukan ataupun tindakan pecundang. Menghindari kontak fisik adalah salah satu cara kalian untuk menjaga diri dan menghargai orang lain. Nah, jikalau kondisi memanas dan terlihat ada peluang untuk terjadi kontak fisik, lebih baik kalian menghindarinya dan tetap berada dalam posisi yang aman.
7. Jika kepepet, Bela Diri Menjadi Hal Wajib
Nah, lalu bagaimana jika kontak fisik tak terhindarkan dan berpotensi untum membahayakan diri sendiri? Jikalau kalian berkonflik dan tak ada pihak yang melerai, maka yang perlu kalian lakukan adalah membela diri, bukan menyerang. Tindakan defensif akan membuat posisi kalian lebih baik di mata hukum daripada kalian menyerang terlebih dahulu. Oleh karenanya, penting bagi kalian untuk menjaga diri tetap bugar sehingga jikalau kalian kepepet masih bisa menghindari tinju dengan gesit. Nah, makanya jangan lupa makan, maksudnya jangan lupa Olahraga. Sehingga di waktu kepepet kalian bisa bergerak dengan lincah. Beberapa teknik dasar bela diri pun bisa kalian pelajari dengan bergabung dalam komunitas – komunitas bela diri.
Jadi, itu 7 hal ringan yang bisa kalian lakukan jikalau (amit – amit) harus bertemu dengan kondisi yang memungkinkan terjadinya road rage. Nah, kira – kira ada hal lain yang bisa kalian tambahkan? Atau mau sharing pengalaman kalian? Monggo di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Aurus Senat, Sedan Mewah Turbo Rusia Bergaya Ala Mobil Putin