Autonetmagz.com – Sebanyak 400 ribu unit motor bermesin bensin di Bali bakal dikonversi menjadi motor listrik pada 2025 sebagai bagian dari program Bali Energi Bersih menurut pernyataan Dinas Perhubungan (Dishub) Bali. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, I Gede Wayan Samsi Gunarta, mengatakan, saat ini sudah ada 2,7 juta unit motor di Bali. Setidaknya yang akan dikonversi sebanyak 23 persen atau sekitar 400 ribuan unit. “Kita, punya target migrasi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik lima tahun ini, paling tidak 23 persen. Salah satu upaya mempercepat itu, adalah mengonversi kendaraan yang sekarang berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik,” kata Gunarta saat ditemui di Kantor Dishub Bali, pada Jumat (22/10).
Sudah Dipromosikan Kemenhub
Konversi motor listrik seperti ini sudah dipromosikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya. Aturan konversi juga sudah ada yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 87 Tahun 2020 tentang uji tipe fisik motor listrik. Gunarta juga mengatakan pihaknya akan membuka pelatihan konversi kendaraan listrik yang diikuti oleh ratusan peserta, sebagian besar dari pemilik bengkel motor konvesional, selama dua hari. Mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan dalam transisi kendaraan listrik.
“Untuk bisa memastikan perubahan itu atau konversi dengan ketentuan yang benar. Baik dari segi teknis, kemudian nanti juga berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya mengurangi risiko dan sebagainya,” ujarnya. Beliau juga menambahkan “Tapi, belum menetapkan target keseluruhan, tapi dari rencana kita memfasilitasi teman-teman komunitas sebetulnya dan dibantu oleh PT Optima Integra. Kemudian, kerjasama dengan koperasi kita, itu targetnya 300 orang. Mereka ikut bisa membantu [dan] isi [pelatihan] perkenalan dulu sepeda motor apa kemampuannya, kemudian bagaimana ketentuan-ketentuan dan sebagainya,” ungkapnya dalam CNN Indonesia.
Mempercepat Migrasi Fosil ke Listrik
Gunarta menyebutkan bahwa konversi motor listrik di Bali juga mendukung mind mapping yang sudah dibuat oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yaitu menghentikan penjualan motor konvensional pada 2040 dan mobil konvensional pada 2050. “Ini, mau tidak mau kita harus cari peluang yang mungkin bisa mempercepat migrasi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke listrik. Dimulai dari tahun 2020, kita udah set targetnya dari 2021 sampai ke 2045, sebetulnya,” jelasnya.
Gunarta juga mengungkap stasiun pengisian kendaraan listrik di Bali direncanakan berjumlah 20 unit. Selain itu disebut juga akan ada stasiun khusus untuk motor listrik yang melakukan pertukaran (swap) baterai sejumlah 200 titik. Dapat dipastikan jumlahnya akan bertambah seiring banyaknya penjualan kendaraan listrik di Bali. Sayangnya belum ada pemberitaan mengenai Konversi mobil atau bahkan truk dan bus dari mesin bensin/diesel ke listrik.
Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar.
Read Next: GAIKINDO Optimis Penjualan Mobil 2021 Lampaui Target