AutonetMagz.com – Salah satu kekuatan utama dari sebuah pabrikan roda dua adalah kiprah mereka dalam ajang balap. Yap, kesuksesan dan prestasi di ajang adu cepat itu memang menjadi sebuah “pembuktian” paling kasat mata terhadap keunggulan mesin dan teknologi pabrikan tersebut. Oleh karenanya, tak usah kaget kalau banyak pabrikan yang menyematkan livery balap mereka pada model yang dipasarkan ke konsumen. Nah, tahun ini adalah tahun yang spesial untuk Yamaha, khususnya dalam hal balapan motor. Bukan karena sosok Fabio Quartararo dari tim Factory Yamaha yang kini unggul di posisi puncak raihan poin MotoGp, namun karena tahun ini Yamaha telah resmi berkiprah di ajang GP selama 60 tahun lamanya. Mari kita bahas lebih lanjut.
Mulai Balapan Saat Motor Baru Diluncurkan
Jadi, Tahun ini Yamaha telah menorehkan sejarah dengan catatan 60 tahun kiprahnya di ajang balap Grand Prox dunia. Seperti yang kita ketahui bersama, Motorsport atau ajang balap merupakan bagian penting dari Yamaha. FYI, pertama kali motor Yamaha bertanding di lintasan balapan adalah di ajang ketiga Mount Fuji Ascent Race pada 10 Juli 1955. Padahal, waktu itu motor Yamaha YA-1 baru saja berusia 10 hari. Jadi, arena balap memang menjadi tempat spesial bagi pabrikan berlogo garpu tala ini. Menariknya, Yamaha YA-1 yang saat itu baru saja diluncurkan malah mampu tampil mendominasi dan meraih kemenangan dalam debutnya. Inilah yang menjadi dasar dari Spirit of Challenge yang menjadi salah satu moto Yamaha. Presiden pertama Yamaha, Genichi Kawakami-lah yang memprakarsai moto tersebut dengan ide bahwa “Jika kamu akan melakukannya, cobalah menjadi yang terbaik”.
Total 511 Kemenangan Dalam 60 Tahun
Debut pertama dari Yamaha di ajang Balap GP sebenarnya terjadi di Catalina GP AS pada tahun 1958. Namun, perlu ditandai bahwa Kompetisi perdana baru dirasakan oleh Yamaha di Road Racing World Championship Grand Prix yaitu di Grand Prix Perancis bulan Mei tahun 1961. Dua tahun setelah itu, yaitu di tahun 1963, Pembalap Yamaha, Fumio Ito berhasil meraih kemenangan GP pertama untuk Yamaha di Grand Prix Belgia. Fumio Ito kala itu menggunakan Yamaha RD56 di kelas 250cc. Lalu, tahun berikutnya gelar juara untuk pembalap dan konstruktur diraih Yamaha untuk pertama kalinya lewat Phil Read di kelas 250cc. Kalau ditotal, Antara tahun 1963 hingga 2020, Yamaha telah berhasil mengoleksi total 511 kemenangan. Sebuah capaian yang tentunya tidak main – main, dan membuat Yamaha cukup kental dengan DNA Balap.
”Yamaha Indonesia menyambut dengan bangga perjalanan 60 tahun Yamaha di balapan motor Grand Prix dunia. Motorsport sebagai DNA Yamaha, telah menginspirasi banyak kemenangan balapan yang dihasilkan dan hadirnya produk-produk sport unggulan, termasuk di Indonesia sendiri. Banyaknya penggemar Yamaha di seluruh dunia dan di Tanah Air pun ikut muncul karena kecintaan terhadap motorsport Yamaha. Sampai saat ini Yamaha selalu dikenal karena keunggulannya dalam persaingan di pentas balapan dunia,” ungkap Antonius Widiantoro, Manager Public Relations, YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). FYI, Pada bulan Februari 2021, Yamaha mengumumkan akan terus bersaing di MotoGP selama lima tahun lagi (2022–2026). Tentunya ini akan memperpanjang capaian Yamaha di ajang GP. Apalagi kalau kita melihat peforma Fabio Quartararo saat ini.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Nissan Juke Rally Tribute Concept : Cuma Untuk Selebrasi