Wuling Gantungkan Penjualan Pada BEV, Model ICE Bagaimana?

by  in  Berita & Merek Mobil & Nasional
Wuling Gantungkan Penjualan Pada BEV, Model ICE Bagaimana?
0  komentar

AutonetMagz.com – Kemarin, kami sudah menyinggung mengenai produksi dari pabrikan asal China yaitu Sokonindo Automobile yang menaungi DFSK dan Seres. Dan hari ini, kami mau coba buka data GAIKINDO mengenai kompatriot senegaranya, Wuling. Dimana Wuling secara nasib tentunya lebih baik ketimbang DFSK dan Seres. Namun, ada beberapa fakta menarik yang ingin kami bahas. Termasuk dominasi mobil listrik dalam penjualan total Wuling di Indonesia. Cekidot.

Penjualan Model ICE Makin Turun

Jadi, kami penasaran dengan data GAIKINDO terkait penjualan dari Wuling di Indonesia. Bukan karena kami penasaran dengan peforma BEV Wuling di Indonesia, melainkan sebaliknya. Kami penasaran bagaimana peforma penjualan produk ICE atau mobil konvensional Wuling di Tanah Air. Seperti yang kita ketahui bersama, Wuling memulai perjalanan di Indonesia dengan memasarkan Wuling Confero 7 tahun lalu. Diikuti Wuling Cortez, Wuling Almaz, Wuling Formo, dan yang terbaru adalah Wuling Alvez. Kesemuanya merupakan produk ICE yang dimiliki oleh Wuling, walaupun Wuling Almaz ada opsi HEV.

Dan nyatanya, dari 5 model ICE Wuling tersebut, ditambah dengan Wuling Almaz HEV dan Wuling Formo Max, angka yang kami dapat cukup mengejutkan. Wholesales produk-produk non listrik dari Wuling Indonesia pada 5 bulan pertama tahun 2024 ini hanya 2.086 unit saja. Bandingkan dengan total wholesales yang ada di angka 7.554 unit. Artinya, produk non listrik Wuling menyumbangkan total 27% dari penjualan nasional Wuling, sedangkan ABC Stories yang terdiri dari Air EV, Binguo EV dan Cloud EV menyumbangka 73% dari total penjualan Wuling di Indonesia.

Wuling Bergantung Pada BEV

Praktis, kini Wuling akan sangat mengandalkan penjualan dari produk BEV mereka lewat 3 model tersebut. Kabar baiknya, harga jual dari produk-produk BEV mereka terbilang bersaing. Dan hampir semua model listrik mereka bisa diterima dengan baik oleh pasar Indonesia. Yang mungkin jadi pertanyaan banyak pecinta Wuling adalah, bagaimana kelanjutan produk-produk ICE milik Wuling? Kalau kita lihat, Wuling Confero sudah berusia 7 tahun, Wuling Cortez 6 tahun, Wuling Almaz juga hampir sama. Berbeda dengan Wuling Alvez yang masih terbilang muda.

Nampaknya, kedepannya Wuling akan cukup fokus ke segmen elektrifikasi ketimbang ICE. Dimana peforma penjualan sudah menjadi bukti nyatanya. Kalau menurut kalian bagaimana? Apakah Wuling masih layak berinvestasi untuk model-model ICE mereka?

Read Prev:
Read Next: