Autonetmagz.com – Volvo akan membangun pabrik khusus mobil EV sebagai komitmen menuju arah elektrifikasi seperti brand-brand lainnya. Ridgeville di South Carolina adalah lokasi yang dipilih Volvo untuk perwujudan pabrik khusus EV di kawasan Amerika Serikat. Lho, bukannya Volvo sudah punya pabrik disana? Yes, memang benar, namun sejauh ini hanya memproduksi mobil ICE saja. CEO Volvo, Håkan Samuelsson menyatakan bahwa ini adalah pabrik pertama Volvo yang khusus hanya untuk memproduksi mobil EV. Apa saja kira-kira yang akan dibuat di pabrik khusus EV Volvo ini? Mari kita simak.
Mengusung Konsep “Build Where You Sell”
Untuk saat ini, pabrik Ridgeville memproduksi Volvo S60 dan rencananya akan memproduksi SUV EV Polestar 3 serta generasi terbaru dari Volvo XC90 yang dirumorkan akan muncul pada tahun 2022. Volvo menyatakan bahwa pabrik ini tidak akan menjadi hub besar seperti Gygafactory dari merek sebelah, karena fasilitas ini hanya akan difokuskan untuk pasar USA. Mengapa? Bukankah lebih menguntungkan kalau Volvo bisa mengekspor ke negara lain? Jadi, filsofi yang dianut Volvo untuk pabrik baru ini adalah “build where you sell”. Artinya, Volvo akan memproduksi mobil dimana mereka akan menjualnya. Tujuannya untuk membantu menurunkan biaya, menghindari tarif seperti 27,8% biaya kendaraan yang dibuat di Tiongkok dan keinginan untuk memberikan produk kepada pasar US dengan fleksibilitas untuk mengekspor ke pasar lain. Soal pasar lain yang dibidik diluar USA, Eropa adalah sasaran utamanya, dengan Tiongkok menyusul.
CEO Polestar, Thomas Ingenlath mencatat bahwa memproduksi kendaraan kepada pasar yang sudah mereka bidik sesuai rencana akan memiliki keuntungan. Contohnya seperti “kondisi yang sangat menguntungkan” untuk mengurangi C02. Volvo mengumumkan bahwa Polestar 3 akan memakai sistem infortainment berbasis Android dan fitur-fitur safety-focused autonomous driving. Volvo XC60 generasi terbaru yang versi EV bisa aja numpang produksi kira-kira pada tahun 2024, namun belum ada konfirmasi resmi. Mengutip info dari Automotive News, pembangunan pabrik di Ridgeville ini bukan tanpa hasil, karena pabrik ini memproduksi 26.000 sedan Volvo S60 selama pandemi. Motivasi Volvo dalam melakukan elektrifikasi ini tidak hanya sekedar menjaga lingkungan, namun juga berambisi untuk mempertajam posisi mereka di kelas premium. Samuelsson juga beranggapan bahwa brand yang berkelanjutan mampu membuat mereka lebih premium.
Strategi Yang Tepat?
Investasi 10 triliun Volvo meliputi tambahan pembangunan perakitan kedua di Ridgeville plant. Volvo melakukan joint venture secara 50:50 dengan produser baterai dari sesama Swedia, Northvolt yang akan mulai membangun R & D di Swedia tahun 2022. Langkah yang diambil oleh Volvo terbilang berani. Mengapa? Karena kita tahu bersama bahwa pasar mobil listrik di Amerika Serikat masih terbilang minim. Perkembangan mobil listrik di Amerika tak bisa disamakan dengan Eropa, yang sudah jauh lebih pesat. Namun, setidaknya Pemerintahan Amerika Serikat yang baru di bawah kuasa Joe Biden nampak memberikan perhatian khusus untuk segmen ini. Biden sudah merencanakan pembangunan jaringan pengisian daya untuk kendaraan listrik di seluruh kawasan Amerika Serikat. Pihaknya menyiapkan anggaran Milyaran Dollar Amerika untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain seperti kawasan Eropa dan China dalam hal elektrifikasi.
Apa tanggapan kalian, kawan?
Read Next: Sah, BMW M3 dan M4 Resmi Mengaspal di Indonesia!