AutonetMagz.com – Setelah sukses meluncurkan Yamaha Fazzio Hybrid Connected pada Januari lalu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengajak komunitas serta beberapa media untuk melakukan test ride mengelilingi kota Bogor pada Kamis (03/02) lalu. Mengambil rute dengan jarak 19,9 km, kegiatan ini tentunya dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat dari mulai antigen on the spot hingga menyediakan masker untuk para peserta city touring Yamaha Fazzio.
Soal Segitiga Ergonomi Dan Respon Mesin Yamaha Fazzio
Impresi pertama kami soal posisi ridingnya, kombinasi posisi stang yang tidak terlalu rendah, dek kaki yang luas, dan jok yang lebar membuat Yamaha Fazzio Hybrid nyaman untuk dikendarai hingga belasan kilometer. Sehingga segitiga ergonomisnya juga dapat menyesuaikan beragam postur orang Indonesia. Namun ada satu kekurangan yang kami temui pada bagian jok, yaitu perihal keempukannya. Untuk ukuran motor Yamaha yang terkenal empuk joknya, Fazzio masih lebih keras dibanding adiknya Yamaha Gear 125, walaupun busanya tetap terasa tebal.
Kekerasan jok juga didukung bantingan suspensinya yang ternyata cukup keras. Rebound pada suspensi Yamaha Fazzio terasa cepat sehingga saat melewati jalanan tidak rata atau tak sengaja melewati lubang jalanan terasa cukup kasar. Namun kekurangan ini juga bisa menjadi sebuah kelebihan, karena bantingan suspensi yang keras Fazzio jadi lebih stabil baik pada kecepatan rendah maupun di atas 70 km/h sekalipun. Overall segitiga ergonomi-nya sudah sangat bagus, akan lebih baik jika joknya lebih empuk, dan suspensinya sudah cukup untuk digunakan dalam kota.
Lalu bagaimana soal mesin Blue Core Hybrid 125cc yang dipasangkan pada Yamaha Fazzio Connected ini? Pertama yang kami rasakan adalah respon dari mesinnya yang ‘nendang‘ bahkan dari putaran awal dan terasa halus. Apakah ini berkat hybrid-nya? Ternyata respon mesin yang baik di putaran awal terbantu berkat jarak V-Belt pada CVT yang lebih kecil dibandingkan motor Yamaha kelas 125cc lainnya. Output dari mesin Blue Core Hybrid ini sendiri sebesar 8,4 ps @6.500 rpm dan torsi 10,6 Nm @4.500 rpm.
Konsumsi Bahan Bakar Blue Core Hybrid Tembus 75 km/l
Lalu bagaimana untuk konsumsi bahan bakarnya? Pihak Yamaha melakukan pengetesan dengan metode full-to-full dengan jarak 19,9 km dan kondisi jalan raya kota Bogor, Jawa Barat yang sering ditemui macet hingga banyak melakukan stop n go. Kebetulan kami dan beberapa media lain mengkoneksikan Fazzio dengan aplikasi Y-Connect agar dapat mengetahui konsumsi bahan bakar langsung setelah city touring. Lewat aplikasi kami mendapatkan hasil 56,5 km/l sementara media lain ada yang mendapatkan angka 59km/l.
Namun ternyata setelah dilakukan metode pengetesan full-to-full secara langsung, motor kami mendapatkan hasil yang sangat mengagetkan yaitu 75,09 km/l, media lain pun ada yang mendapatkan 73,7 km/l. Angka yang fantastis mengingat kami mengendarai motor bagaikan ‘ngabers‘ yang asal buka gas mendadak setelah melakukan pengereman yang juga mendadak. Walaupun saat pengetesan kami hanya dapat mencapai kecepatan maksimal sekitar 70 km/h karena riding kali ini masih mengikuti rombongan.
Itulah impresi kami saat pertama kalinya menjajal Yamaha Fazzio Hybrid Connected langsung di rute dalam kota khas Indonesia. Dengan kenyamanan pada segitiga ergonomi serta respon dan konsumsi bahan bakar yang baik, namun memiliki suspensi yang cukup keras, apakah Yamaha Fazzio lolos menjadi motor yang kalian inginkan? Berikan komentar terbaikmu pada kolom di bawah, dan tunggu pengetesan harian Fazzio berikutnya dari kami.
Read Next: HAAS VF-22, Upaya Pertama Akhiri Dilema