AutonetMagz.com – Sejak diluncurkan pada Juni 2021 lalu untuk pertama kalinya di dunia, Daihatsu Rocky 1.2 mendapat respon yang sangat beragam dari masyarakat luas. Bagaimana tidak? Selain ditenagai mesin baru, positioning pada sektor harga juga lebih murah dibandingkan Daihatsu Rocky 1.0 Turbo. Namun apakah Daihatsu Rocky 1.2L hanyalah sekadar versi ‘hemat’ dari yang ber-turbo? Bertempat di Research & Development Test Course PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Karawang pada Selasa (05/10), kami berkesempatan menguji Rocky 1.2 karya anak bangsa.
Mobil Dengan Mesin Tanpa Balancer Shaft?
Untuk varian Rocky 1.2, pengembangannya dilakukan oleh tim R&D (Research & Development) yang bekerja sama langsung dengan Daihatsu Motor Company Jepang. Pengetesan jalan pun tetap dilakukan di Indonesia meliputi 24 rupa kontur jalanan khas yang tak perlu kami sebutkan kondisinya seperti apa. Kebetulan ‘miniatur’ kontur jalanan di Indonesia ada di area Test Course, langsung saja kami jajal. Pembahasan akan kami awali dengan ‘main course‘ test drive hari ini, mesin WA-VE 1.200 cc n/a 3 silinder.
Dibandingkan dengan mesin 3NR-VE, mesin WA-VE memiliki bobot yang lebih ringan hingga 10 kg serta dimensi yang lebih ringkas. Sudah dilengkapi dengan dual port fuel injection, dual line cooling system, high tumble port, dan integrated exhaust port, namun yang unik dari WA-VE ini adalah ke-tidak hadiran balancer shaft. ‘Loh gak geter tuh mesin 3 silinder kompresi 12,8:1?’ Nah ternyata saat dirasakan langsung memang getaran masih ada namun terasa minim. Hal tersebut dikarenakan penggunaan material pada beberapa parts mesin yang lebih rigid sehingga meminimalisir getaran khas 3 silinder, kudos teruntuk tim R&D Daihatsu.
Bukan Sekadar Rocky ‘Paket Hemat’
Dari mulai fitur hingga struktur yang digunakan, rasanya kurang tepat jika Rocky 1.2 hanya dianggap sebagai pilihan yang lebih murah. Walaupun memang diposisikan di bawah versi turbo hingga tidak memiliki fitur advanced safety assist (ASA), namun faktor keasyikan yang ada pada Rocky 1.0 Turbo masih hadir pada Rocky 1.2 ini. Seperti penggunaan chassis DNGA, transmisi Dual-CVT, 7″ TFT meter cluster, infotainment display 7″ dengan Android Auto dan Apple CarPlay, serta fitur seperti hill start assist dan vehicle stability control yang tidak disunat.
Perbedaan paling terasa memang ada pada saat kami mencoba kemampuan Daihatsu Rocky 1.2 pada jalur Test Course. Saat dicoba pada lintasan lurus sepanjang 825 meter, respon mesin WA-VE memang terasa lebih lambat dibandingkan dengan 1KR-VET saat di-kick down. Tes tanjakan dengan kemiringan 14 derajat pun bisa dilalui dengan mudah walau mesin ngeden hingga putaran 2.500 rpm. Namun saat melihat data di atas kertas, fuel consumption kecepatan konstan 100 km/h dari Rocky 1.2 (20,6 km/l) ini lebih baik dibandingkan dengan Rocky 1.0 (19,8 km/l).
Ini membuktikan bahwa secara garis besar Daihatsu memberikan dua pilihan untuk model Rocky. Mau yang irit agar tidak berdosa pada dompet pilih Rocky 1.2, mau yang lebih bertenaga agar memuaskan hasrat berkendaramu pilih Rocky 1.0. “Sahabat dapat merasakan sensasi berkendara Daihatsu Rocky disertai beragam fitur unggulan canggih terkini yang bisa membuat perjalanan Sahabat menjadi lebih aman, nyaman, dan menyenangkan,” ungkap Audi Tarantini, R&D Testing Department Head PT ADM. Jadi, pilih yang mana nih? Berikan komentarmu pada kolom di bawah.
Read Next: BMW 2-Series Active Tourer Gen 2 : Makin Modern, Pakai Teknologi PHEV!