AutonetMagz.com – Pada era yang serba digital ini, serangan cyber dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab merupakan hal yang sering kita temui, namun harus sangat diperhatikan dan diwaspadai. Karena sekarang bukan hanya mengancam para pengguna komputer atau laptop, namun saat ini serangan peretas sudah mencapai tingkat Industrial Control System (ICS). Masih ingat dengan kasus WannaCry di 2017 yang menyerang beberapa pabrikan otomotif seperti Honda? Nah, bagaimana tren serangan siber sepanjang 2021 ini? Mari kita bahas lebih lanjut!
Apa Saja Industri yang Terdampak?
Ternyata para peneliti keamanan di Kaspersky sudah memperkirakan bagaimana tren serangan siber yang akan terjadi pada tahun 2021 ini. Territory Manager Untuk Indonesia di Kaspersky Dony Koesmandarin mengatakan untuk tren serangan siber di 2021 ini akan sedikit bergeser. Bila sebelumnya para peretas lebih mengarah ke perangkat komputer, laptop, dan bahkan pengguna smartphone pribadi, tahun ini akan berubah.“Pada 2021 ini, kami melihat adanya pergeseran tren serangan siber di Indonesia. Kami melihat di tahun 2021 ini, serangan akan terkonsentrasi di Industrial Control System (ICS),” kata Dony pada saat menggelar acara secara daring, Selasa 15 Juni 2021, seperti dikutip Tek.id. “Kami melihat pada 2019, sebelum pandemi, serangan ke ICS tak terlalu tinggi. Namun setelah pandemi berlangsung, di pertengahan 2020, serangan ke ICS meningkat drastis.” ujarnya dalam Gaikindo.
Dony mengatakan, meningkatnya serangan pada Industrial Control System ini dikarenakan beberapa faktor. Salah satunya adalah makin banyaknya Server Message Block yang melakukan transformasi digital. Pada 2020 terdapat 64 juta Server Message Block yang tercatat sudah melakukan hal tersebut. Hal yang cukup parah, serangan siber ke sektor Industrial Control System bukan saja merugikan perusahaan itu sendiri. Serangan oleh hacker bisa merugikan publik. Beberapa lini industri yang banyak diserang oleh para hacker adalah Building Automation, Oil & Gas, Engineering & ICS Integration, Energy, serta Automotive Manufacturing. Jadi, para pelaku bisnis di bidang tersebut diminta untuk berhati-hati. Namun Kaspersky mengatakan bahwa mereka dapat memblokir sekitar 33,42 persen objek berbahaya, yang meningkat 0,85 persen dari pertengahan 2020. Selain itu, terdapat juga peningkatan 30 persen untuk pendeteksian keluarga virus.
Tips dari Kaspersky untuk Para Pelaku Bisnis di Lini ICS:
- Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak aplikasi secara teratur yang merupakan bagian dari jaringan industri perusahaan. Terapkan perbaikan keamanan dan patch ke peralatan jaringan ICS segera setelah tersedia.
- Lakukan audit keamanan reguler sistem OT (teknologi operasional) untuk mengidentifikasi dan menghilangkan kemungkinan kerentanan.
- Gunakan solusi pemantauan, analisis, dan deteksi lalu lintas jaringan ICS untuk perlindungan yang lebih baik dari serangan yang berpotensi mengancam proses teknologi dan aset utama perusahaan.
- Dedikasikan pelatihan keamanan ICS khusus untuk tim keamanan TI dan insinyur OT sangat penting untuk meningkatkan respons terhadap teknik berbahaya terbaru dan lanjutan.
- Menyediakan tim keamanan yang bertanggung jawab untuk melindungi sistem kontrol industri dengan intelijen ancaman terkini. Layanan Pelaporan Intelijen Ancaman ICS memberikan wawasan tentang ancaman dan vektor serangan saat ini, serta elemen yang paling rentan dalam OT dan sistem kontrol industri dan cara menguranginya. Gunakan solusi keamanan untuk titik akhir OT dan jaringan seperti Kaspersky Industrial CyberSecurity untuk memastikan perlindungan komprehensif bagi semua sistem kritis industri.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Mitsubishi Berjuang Hadapi Penurunan Margin di ASEAN