Malang, AutonetMagz – Sebagai pengguna Mitsubishi Mirage, rasanya mungkin agak bosan kalau mencoba lagi mobil yang sama, mobil yang setiap hari digunakan untuk berpergian. Tanpa ikut test drivepun sebenarnya saya bisa saja menuliskan artikel review dari mobil ini dengan sangat mendalam, baik buruknya mobil ini sudah saya pahami. Apalagi improvement yang dilakukan Mitsubishi hanya sekedar minor change tanpa ubahan teknologi berarti.
Di tahun 2014 silam saat Mitsubishi melakukan peluncuran Mitsubishi Mirage, bukan keputusan sulit bagi saya untuk memilih mobil ini untuk tunggangan harian maupun rental. Di kelasnya, Mitsubishi Mirage Exceed punya fitur yang lengkap dari segi safety maupun kenyamanan, contohnya mulai dari keyless entry, push start/stop engine button, dual SRS Airbags, rem ABS dan EBD, steering switch control, AC digital, head unit yang cukup canggih pada zamannyadan juga lapisan kulit pada steering wheel dan shift knob. Dilihat dari fitur dan kelengkapannya, mobil ini bisa dibilang sama komplitnya dengan Toyota Yaris namun dengan banderol harga yang lebih murah dari seekor Avanza.
The Change
Dari eksterior, Mitsubishi Mirage mendapatkan ubahan di bagian depan mulai dari bumper model baru hingga grille yang kini dibuat lebih mewah. Mitsubishi Mirage tampil dengan bumper yang memiliki chrome panjang untuk tipe Exceed, meninggalkan model terdahulu yang lebih konvensional, grillenya kini memiliki motif unik yang membuatnya lebih modern dibandingkan dengan model sebelumnya, bentuk kap mesinnya juga ikut diubah dengan lekukan punggung bonnet yang lebih kekar.
Sayangnya meskipun tampilannya sudah lebih modern dibandingkan dengan model sebelumnya, Mitsubishi memangkas penggunaan headlamp model LED Projection yang memiliki LED positioning lamp pada model Mirage facelift yang di Thailand, padahal lampu depan tersebut bisa menambah kegantengan Mitsubishi Mirage 2 kali lipat.
Ke samping, kita akan menemukan velg baru berukuran 15 inchi dengan desain two tone color dan Alhamdulillah sekarang sudah menggunakan tapak yang lebih lebar dengan 185, sebelumnya Mitsubishi Mirage hanya menggunakan ban 14 inchi dengan tapak 175 yang sangat kecil sehingga membuatnya terlihat cingkrang. Dengan ukuran velg dan ban yang lebih tebal, Mitsubishi Mirage kini lebih sedap dipandang.
Bagian belakangnya juga diubah sedikit, bumpernya kini menggunakan model baru yang meninggalkan desain chisel (pahatan) di model sebelumnya, bumper ini juga memiliki 2 buah reflector untuk menandakan posisi mobil di malam hari, penambahan reflektor ini bukan tanpa alasan, di Thailand, Mirage memiliki lampu belakang model baru yang full LED sehingga tidak lagi memiliki reflektor, makanya diperlukan reflektor tambahan yang terpisah di dalam lampu, yaitu pada bumper. Tapi karena lampu Mitsubishi Mirage tidak mengalami ubahan, Mitsubishi Mirage punya reflektor 4 buah di lampu belakang dan bumper.
Take a look inside
Masuk ke dalam interior Mitsubishi Mirage Exceed rasanya masih familiar, oke langsung saja kita bahas apa yang berbeda. Pertama adalah kombinasi warna dashboard yang kini tidak lagi berwarna putih gading pada bagian bawahnya kecuali door trim yang masih memiliki aksen warna tersebut, kedua penggunaan lingkar kemudi baru yang punya aksen piano black pada bagian bawahnya, kemudian motif kursi baru yang kini memiliki warna hitam sebagai warna dominan, kemudian penggunaan panel piano black pada bagian panel tombol power window di keempat pintu.
Terakhir, perbedaan di Mitsubishi Mirage ini ada pada speedometernya yang kini terlihat lebih modern dengan desain high contrast, menggantikan model speedometer lawas yang terlalu standar. Di bagian kursi baris kedua, Mitsubishi memberikan sedikit improvement di area kursi. Kini Mirage memiliki 3 buah headrest terpisah yang bisa diatur ketinggiannya dan bisa digunakan untuk menopang kepala anda secara sempurna. Soal kepraktisan, Mitsubishi juga menambahkan model sandara kursi yang bisa dilipat 60:40 agar terasa lebih lega. Detil-detil kecil seperti ini seringkali kita lewatkan padahal dalam penggunaan sehari-hari sangat praktis.
Sisanya, karena ini adalah varian facelift, maka tidak ada yang berubah banyak. Maka dari itu lebih baik kita langsung coba saja mobil ini.
Apakah pengendaraannya lebih baik?
Mitsubishi mengatakan bahwa mereka mendesain ulang suspensi mobil ini agar lebih fun to drive dibandingkan dengan model sebelumnya, karena memang kelemahan mobil ini ada pada pengendaraannya yang cenderung lebih mengutamakan kenyamanan dibandingkan pengendalian. Membawa Mitsubishi Mirage facelift dengan ruta Surabaya ke Malang ini rasanya improvement tersebut tidak membuatnya berubah terlalu banyak, meski ada improvement dari akurasi setir dan body roll yang sedikit lebih minim, tetap saja rasa-rasa suspensi ala Mirage terdahulu masih terasa, masih empuk dan nyaman. Jika kamu terbiasa menggunakan Mirage lama, pasti akan terasa steeringnya sedikit lebih baik, tapi bantingan suspensinya masih tidak jauh berbeda.
Yang paling terasa berbeda pada Mitsubishi Mirage terbaru ini justru menurut saya bukanlah ubahan suspensi dan input steeringnya, tetapi ada pada kekedapan suara kabin dan getaran mesinnya yang kini sangat-sangat minim, bahkan getarannya terasa seperti bukan mesin 3 silinder. Kemudian hal yang kami tidak suka pada Mirage sebelumnya juga sudah diperbaiki, yaitu suara kolong (ban) yang masuk ke kabin, kini terasa lebih minim dari model sebelumnya. Peredaman Mitsubishi Mirage dari luar pada dasarnya sudah baik, hanya pada generasi pertama kekedapan kolong kabin terasa kurang.
Selain 3 hal tersebut, suspensi (steering), kekedapan kabin dan getaran mesinnya, mobil ini ya masih terasa sama seperti model non facelift. Oke, karena saya sudah familiar sekali dengan mobil ini dari tahun 2013 silam, maka perjalanan lewati pegunungan dan perjalanan jauh ini bukanlah hal baru bagi saya bersama Mitsubishi Mirage.
Yup, Mirage merupakan salah satu mobil favorit saya jika mobil ini sedang tidak dalam status tersewa, pasti mobil ini adalah mobil yang saya pilih untuk berpergian. Alasannya karena mobil ini kecil, mudah dikendarai dan juga irit sekali. Saya pernah pergi Jakarta-Bandung PP menggunakan mobil ini hanya dengan bensin subsidi sebesar 100.00 Rupiah saja, irit? Banget!
Kursi mobil ini juga ergonomis, tidak membuat pegal seperti city car lainnya yang mungkin kalian sudah tahu betul city car apa yang membuat saya pegal belakangan ini jika digunakan jarak jauh jika sudah follow Instagram saya. Dia punya kursi yang empuk, headrestnya bisa dibuat bersandar dan model kursinya yang tidak sporty bisa membuat perjalanan lebih nyaman. Untuk baris kedua mungkin tidak begitu karena masih terasa terlalu tegak.
Soal mesin? Hmm… Mesin Mitsubishi Mirage bukanlah mesin yang punya sesuatu yang menonjol di atas kertas. Mesin 1.200 cc 3 silindernya mungkin tidak begitu spektakuler, apalagi transmisi CVTnya membuat rasanya menjadi hambar. Ditambah lagi, pedal gas Mitsubishi umumnya bukanlah tipe pedal gas seperti Toyota dan Honda yang menyentak ketika disentuh sedikit saja, Mitsubishi selalu memberikan feel yang lebih baik sehingga akselerasi bisa kita atur sesuai injakan pedal gas. Untuk yang biasa dengan mobil-mobil matic Toyota atau Honda, pasti kalian akan menganggapnya bahwa mobil ini lemot, padahal sih tidak juga, karena soal akselerasi saya masih cukup pede dengan Mirage jika dibandingkan lawan-lawan sekelasnya seperti Brio CVT, Sirion AT, March, Picanto atau Etios Valco yang punya transmisi MT.
Ketika mengendarai mobil ini dari Malang ke Batu, rupanya hujan mengguyur perjalanan kami. Disini kami merasakan bahwa atap Mitsubishi Mirage cukup kedap untuk ukuran city car menahan suara hujan. Disaat hujan seperti ini saya berpikir sepintas, andai saja Mirage sudah ada stability control yah, pasti lebih aman lagi di jalan licin seperti ini. Padahal jika mobil sudah memiliki ABS, tidak sulit menambah kan ESC, tinggal menambah modul yaw rate sensor, lateral acceleration control dan steering wheel sensor. Jika mobil ini dilengkapi dengan ESC, Mitsubishi sebenarnya bisa mengclaim bahwa city car mereka adalah mobil ter-aman dengan harga paling terjangkau saat ini.
Mengendarai mobil ini dengan rute Surabaya – Batu – Surabaya, jujur saja bukanlah hal yang sulit, performanya cukup, nyamannya cukup, sangat irit sekali dan rasanya untuk sebuah city car atau mobil yang akan anda gunakan sehari-hari tanpa mementingkan faktor fun-to-drive. Rasanya sih no complain, makanya saya senang sekali dengan mobil ini karena tidak ada hal-hal kecil yang dirasa membuat kesal jika digunakan harian.
Kesimpulan
Mirage facelift sudah berhasil memperbaiki kelemahan-kelemahan di model sebelumnya yang menurut kami sangat vital, yaitu kekedapan kabin bawah, getaran mesin dan pengendaraan yang lebih baik dari segi steering. Meskipun dari segi teknologi tidak ada yang ditambahkan, dan ubahan eksterior serta interiornya kurang greget. Jika anda mencari sebuah city car yang mudah dikendarai, nyaman, irit dan memiliki fitur yang oke, sebenarnya mobil ini masih menjadi salah satu mobil yang kami rekomendasikan.
What we like:
– Mudah dikendarai dan nyaman
– Irit
– Getaran mesin tidak terasa seperti 3 silinder
– Peredaman kabin
– Fitur
– Audio sound
– Built Quality
We don’t
– Still not fun to drive
– Head unit
– Kapasitas tangki BBM
Read Next: Nissan Navara Nismo Sedang Dalam Pertimbangan?