Test Drive Citroen C3 : Mobil Ternyaman di Kelasnya!

by  in  Berita & Citroen & Merek Mobil
Test Drive Citroen C3 : Mobil Ternyaman di Kelasnya!
0  komentar

AutonetMagz.com – Atas undangan Citroen Indonesia selaku ATPM mobil merk Citroen di Indonesia, pada tanggal 30-31 Mei minggu lalu, kami berkesempatan mencoba Citroen C3 selama dua hari penuh melalui rute Jakarta – Lembang Bandung – Jakarta. Lantas, apa saja impresinya? Simak terus artikel ini.

Suspensi Nyaman, Kekedapan Juga Bagus

Memulai perjalanan dari Wisma Indomobil selaku markas besar Citroen Indonesia saat ini, AutonetMagz mendapatkan Citroen C3 berwarna Oranye yang ngejreng dan bertransmisi manual 5 percepatan. Ya manual, karena Citroen C3 sama sekali tidak tersedia dalam transmisi automatic untuk sementara ini. Dengan disupiri oleh kolega kami dari Kompas, kami memacu Citroen C3 melewati jalan tol Jakarta-Cikampek menuju Cipularang untuk pit stop pertama kami di rest area sebelum exit Jati Luhur.

Kesan pertama kami adalah mobil ini sangat amat nyaman, karena saat melewati jalan tol layang MBZ yang terkenal dengan sambungannya, Citroen C3 seakan-akan melayang seperti sebuah karpet terbang. Sambungan – sambungan tol MBZ yang terkenal menggangu itu dilibas dengan amat baik oleh suspensi Citroen C3 sampai-sampai sepanjang perjalanan di tol layang tersebut kami sibuk melihat performa bantingan suspensi mobil lain yang terlihat lebih ajrut-ajrutan dibanding suspensi Citroen C3 yang nyaman.

Selain itu, kekedapan kabin Citroen C3 juga cukup terisolasi dengan baik, terutama di bagian sisi kanan dan kirinya, karena suara-suara dari lingkungan cenderung minim dan terisolasi dengan baik. Hanya saja kami menemui suara dari bagian kolong mobil, terutama suara dari ban masih cukup bising terdengar. Andai saja ban yang digunakan menggunakan tipe yang lebih Silent, kenyamanan paripurna akan bisa dirasakan di mobil 200 jutaan ini.

Perpindahan Gigi Rapat, Stabil di Tikungan

Sehabis berhenti beristirahat di rest area sebelum exit Jati Luhur, giliran kami memacu si Citroen C3. Dan langsung kami rasakan bahwa rasio gigi C3 ternyata cukup rapat di gigi pertama, namun amat panjang di gigi 2 dan 3, sehingga kecepatan 70-100 kph dapat dicapai menggunakan gigi 2 dan 3 saja. Di jalan tol ini juga kami merasakan bahwa gigi 4 si Citroen C3 ini cukup membawa mobil ini menembus kecepatan 134 kph. Sedangkan gigi 5 nya menurut kami lebih ke arah overdrive saja untuk menurunkan rpm dan menghemat bahan bakar, karena tidak ada tenaga yang cukup signifikan didapatkan ketika menggunakan gigi 5.

Exit Jati Luhur menuju Subang ke arah Ciater, disinilah kekuatan sebenarnya dari Citroen C3 dapat dirasakan. Jika biasanya sebuah mobil yang soft/empuk/nyaman akan berimbas ke body roll yang signifikan, si Citroen C3 ini punya karakter soft yang gradual. Jadi, saat masuk ke tikungan akan terasa body roll sampai satu titik tertentu dimana mobil malah terasa stabil melibas tikungan. Ditambah akurasi kemudi yang cukup baik, dan pembobotan yang cukup berat biarpun agak kurang linear.

Dengan setup kontrol dan suspensi seperti ini, tikungan-tikungan patah berani kami libas dengan kecepatan lumayan, dan kami belajar untuk terus push mobil ini sampai satu titik (kecepatan masuk tikungan sekitar 70 km/jam) yang membuat mobil terasa understeer. Dimana di situ limit dari mobil baru terasa. Sensasi mengemudikan mobil ini di jalan-jalan kecil menuju lembang membuat kami merasa seperti seorang pembalap rally.

Mesin Jos di Putaran Bawah

Bagaimana dengan karakter mesinnya? Karakter mesin 3 silinder 1200 cc dengan output 80-an hp dan torsi 115 Nm ini amat responsif di rpm bawah, namun melemah di rpm menengah sampai atas. Di jalanan berliku dan cenderung menanjak, sebagian besar kami hanya menggunakan gigi 2 dan 3 saja, dimana dengan rasio kedua gigi yang panjang sudah cukup untuk memacu kendaraan dalam kondisi yang cukup ekstrim tersebut tanpa kehilangan banyak momentum. Dari hasil sharing kami dengan seluruh peserta media drive, semuanya menginginkan agar Citroen C3 sebaiknya tersedia dalam transmisi Automatic. Mungkin, kedinamisan mobil ini akan agak sedikit berkurang, namun kenyamanan dengan girbox AT akan lebih maksimal.

Kelemahan yang kami rasakan dari segi kedinamisan Citroen C3 mungkin hanya minor saja, seperti alas jok yang cenderung kurang lebar, biarpun shape jok one-piece dari C3 ini sudah cukup mendekap badan dan menjaganya tidak banyak bergerak ketika bermanuver di kecepatan tinggi. Di luar itu layar display tengah yang memiliki resolusi bagus dan dilengkapi dengan Android Auto, Apple CarPlay dan bahkan Wireless Apple CarPlay terlihat kontras terlalu canggih jika dibandingkan dengan layar monokrom berukuran kecil di dashboard. Ditambah absennya tachometer membuat kami agak sulit menebak-nebak kapan perpindahan gigi harus dilakukan karena dengan kekedapan yang baik, suara khas 3 silinder dari mesin C3 hanya terdengar sayup-sayup.

Singkatnya mengendarai Citroen C3 ini membuka pandangan kami bahwa sebuah mobil yang dipersenjatai dengan suspensi yang empuk ternyata masih bisa menjadi mobil yang ‘Fun’. Tampaknya Citroen masih memiliki kebanggaan dan pengalaman dari mobil-mobil lama mereka yang memang terkenal amat sangat ‘Nyaman’ tanpa melupakan karakter ‘Menyenangkan Dikemudikan’ khas mobil-mobil Eropa. Berminat mencobanya? Tes drive dulu saja si C3 ini, kami jamin anda akan terkejut dengan kenyamanan dan kesenangan berkendaranya yang melebihi segmen harga 200 jutaan.

Read Prev:
Read Next: