AutonetMagz.com – Meski tidak punya riwayat sebagai pabrikan yang lekat dengan keramahan lingkungan dan lebih terkenal sebagai Einstein di ajang balap F1, McLaren sepertinya punya minat khusus dengan mobil hybrid. CEO McLaren, Mike Flewitt akan mengucurkan dana segar sebanyak 1,5 juta Dollar AS untuk riset dan pembangunan mobil hybrid, karena McLaren berjanji untuk memperbanyak model hybrid jualannya, setidaknya hingga tahun 2022.
Sistem hybrid yang diusung McLaren bakal seperti apa memangnya? Well, lebih ke parallel hybrid seperti McLaren P1, bukan plug-in hybrid seperti Fisker Karma atau mild hybrid seperti Ferrari LaFerrari misalnya, karena hybrid seperti ini dinilai lebih nyaman bagi mereka. Tidak salah jika mereka beranggapan seperti itu, karena dengan McLaren P1, mereka bisa membuat mobil hybrid 903 hp dengan kadar emisi yang tidak lebih besar dibandingkan sebuah sedan berukuran sedang.
Ya, alasan emisi merupakan salah satu kenapa McLaren tertarik dengan hybrid, karena pasar seperti Amerika dan Eropa sangat ketat soal emisi, dan jika McLaren bisa membuat mobil beremisi rendah, ini akan menguntungkan mereka. Selain sistem hybrid, McLaren juga akan mulai membuat satu struktur baru untuk platform dan mesin. Akhirnya, bakal ada mesin lain selain 3.800 cc V8 twin turbo yang ada di semua McLaren saat ini.
Flewitt juga berkata kalau McLaren akan punya 15 produk baru di beberapa tahun berikutnya. Agak bikin heran sebenarnya, karena jika melihat merek lain seperti Ferrari, Lamborghini atau Porsche, model yang mereka jual tidak sampai 15, bahkan Lamborghini saja hanya punya 2. Menurutnya, ini dilakukan karena McLaren masih butuh untuk mengembangkan mereknya supaya lebih terkenal, apalagi profit mereka tergolong kecil jika dibandingkan pabrikan yang setara.
Tidak hanya profit, angka penjualan mereka juga agak kecil. Tahun 2015, hanya ada 1.654 McLaren terjual, dan tahun 2016 ini mereka harap bisa menjual hingga 3.000 unit. Nah, dengan adanya model-model hybrid, Flewitt percaya pada tahun 2022 McLaren akan sanggup menjual hingga 5.000 mobil per tahunnya. Wajar sih, pasca hibernasi sejak berhentinya produksi McLaren F1, orang yang mengingat nama McLaren tidak sebanyak dulu.
Kalaupun ada yang ingat McLaren pasca pensiunnya McLaren F1, pasti ditempel dengan merek mobil lain seperti mobil F1 McLaren-Honda atau mobil legendaris Mercedes Benz SLR McLaren. Sesudah bosan membantu pabrikan lain merancang mobil sadis, akhirnya mereka kembali dengan MP4-12C yang mereka buat sendiri. Menurutmu, tepatkah langkah McLaren meng-hybrid-kan mobil-monilnya? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: VW Golf GTI Clubsport S Babat Habis Honda Civic Type R di Nurburgring!