Subaru WRX STI 3rd Generation Review : Easy to Love, Easy to Hate

by  in  International & Review & Subaru
0  komentar

AutonetMagz.com – Kalau bukan gara-gara Subaru Indonesia tersangkut kasus pajak, mungkin saya akan mencoba mereview Subaru WRX STI MY2016. Yah, nasi memang sudah menjadi bubur, tapi siapa bilang saya menyerah? Itu bukan akhir segalanya. Kalau memang nasi sudah menjadi bubur, ya bikin bubur yang enak dong. Jika kami tak bisa mereview yang baru, kenapa tidak coba yang generasi sebelumnya saja? Layak juga kan, mengingat mobil ini spesial.

Untunglah, ada rekan kami yang mengizinkan kami mencoba sedan reli Subaru generasi ketiga yang anda lihat ini. Ini adalah Subaru WRX STI, tidak lagi pakai nama Impreza. Mulai dari generasi ini, Subaru tidak lagi memakai nama Impreza dan WRX dalam satu nama, melainkan dipisah. Impreza untuk hatchback/sedan reguler, WRX dan WRX STI untuk sedan sport berdarah reli mereka. Di generasi sebelumnya, namanya masih Subaru Impreza WRX STI.

Harga Subaru WRX STI second bekas

Di Indonesia, selain ada 2 wujud WRX STI generasi ketiga yang beredar (hatchback dan sedan), ada 2 spek pula, yakni JDM Spec dan UK Spec. Yang UK Spec adalah jualan Subaru Indonesia, dan JDM Spec biasanya dari IU. Bagaimana membedakannya? Well, yang UK Spec seperti yang anda lihat di foto ini punya penanda berupa foglamp belakang, adanya pemanas wiper di kaca depan, stiker UK Spec di kaca samping, satuan kecepatan primer pakai miles per hour (MPH), tuas sein di kiri sementara wiper di kanan dan adanya casing kamera yang mengarah ke pengemudi dan penumpang di pilar A mobil. Kalau di Inggris, kamera ini untuk mengawasi driver, apakah sedang meleng atau fokus.

2012 Subaru WRX STi Indonesia

Sungguh jelas dan tegas apa yang diperlihatkan mobil reli versi jalan raya ini. Saat kondisi diam saja, kita bisa tahu dia ini mobil kencang. Coba lihat air scoop di kap mesinnya, atau spoiler besar di bagasinya. Masih kurang? Lihat lagi fendernya yang padat berisi, bumper depan belakang yang sporty dan 4 lubang knalpot yang terpampang di buritan mobil ini. Pada model WRX biasa (tanpa STI), penampilannya tidak seserius ini.

Tapi akui sajalah, wujud Subaru WRX STI ini tegas dan berkarakter, tapi dia tidak seksi. Bandingkan dengan mobil lain seperti Toyota 86, VW Scirocco, Mazda MX-5 atau RX-8. Bentuk dasar semua mobil itu sangat gampang menjadi chick magnet, karena desainnya eye catching bagi kaum hawa.

Subaru WRX STi 4 doors sedan front

Kamu bawa WRX STI untuk memikat wanita? Siap-siap mobilmu salah dikenali sebagai Toyota Corolla atau mungkin mobil Korea dan jangan sakit hati. But guys, if your girlfriend know a Subaru WRX STI, don’t you ever ever ever ever ever lose her, just marry her straightaway!

Tak usah risau, toh semua yang ada di bodi WRX ini dipasang untuk menunjang performanya, semuanya fungsional. Air scoop besarnya berguna untuk mendinginkan intercooler. Spoiler besarnya, selain bisa untuk jemur pakaian, handuk atau bantal, bisa untuk menambah downforce di kecepatan tinggi. Knalpot 4 buah supaya pembuangan dan pernapasan mobil ini lancar, lalu pelek 17 inci yang dibalut ban Dunlop SP Sport bertapak lebar berguna untuk grip. FYI, itu ban mahal lho.

Setir dashboard Subaru WRX STi GVF

Jika anda orang awam, gampang kok komplain tentang WRX STI saat masuk ke interiornya. Bahan plastiknya biasa, head unit-nya murah, model kenop AC ala kadarnya, hanya single zone auto climate control, tidak ada jok elektrik, penyimpanan juga tidak banyak-banyak amat dan desain dashboard-nya sangat datar. Jika dibandingkan dengan desain dashboard mobil Mazda baru misalnya, dashboard Subaru terasa seperti datang dari tahun 90-an. Untung pengerjaannya bagus.

Interior Subaru WRX STi UK-spec

Tapi ini adalah mobil sport, makanya Subaru hanya fokus ke hal yang penting buat pengendara. Itulah kenapa di depan ada sepasang jok Recaro dari Jerman, setir STI, takometer besar di panel instrumen, pedal sport berbahan aluminium dan banyak sekali logo STI bertebaran di sini. Posisi duduknya mantap, karena pengaturan jok dan setirnya sangat leluasa. Beda sekali ya rasanya duduk di jok Recaro dan jok rekayasa.

Yang baru di generasi ketiga ini adalah Subaru Intelligent Drive (SI-Drive) yang punya 3 mode : Intelligent, Sport dan Sport Sharp. Untuk pengendaraan sehari-hari, mode Intelligent cocok, karena akan membuat mesin lebih santai dan respons gas lebih halus. Jika ingin agak nakal sedikit di Jagorawi atau Cipali, pindahkan ke mode Sport, seketika mesin dan respons gas akan jadi sedikit lebih galak. Sedang berada di sirkuit atau trek reli? Ubah ke mode Sport Sharp, mobil ini akan mengeluarkan potensi terbaiknya.

SI-Drive Subaru

Sistem Driver’s Controlled Center Differential (DCCD) yang memungkinkan kita mengatur Limited Slip Differential (LSD) tengah mobil ini, dan LSD ini jenisnya mekanikal, bukan elektronik. Ada beberapa setting, pertama di Auto. Pada mode Auto, mobil akan menentukan sendiri pembagian tenaga dan torsi via differential tengah, tergantung pada akselerasi, deselerasi, arah setir, gaya saat menikung dan kadar grip pada roda. Mode ini cocok di semua medan jalan.

Jika DCCD di mode Auto dan kita geser tombol ke arah “-“, berarti kita ingin pembagian tenaga dan torsi lebih dominan ke roda belakang. Karakter mobil akan jadi lebih sporty, cocok jika ingin melakukan sedikit manuver nakal di jalanan aspal mulus. Lain cerita saat digeser ke arah “+”, maka tenaga dan torsi mobil akan dominan ke roda depan. Setting seperti ini pas untuk jalanan becek, licin, berkerikil atau tanah, karena mobil jadi makin mudah dikontrol. Oh ya, standar pembagian torsi WRX STI adalah 41/59.

Fungsi SI Drive Subaru untuk apa

Tapi jika mau mengatur sendiri differential tengah ini sendiri, bisa kok. Pencet tombol DCCD bertuliskan Auto/Manu, maka mode akan berpindah dari  auto ke manual. Ada 6 tingkat penguncian yang ditampilkan via indikator bar di panel instrumen. Makin tinggi indikatornya, makin mudah differential tengahnya mengunci dengan pembagian tenaga makin cenderung ke depan. Jika kamu mengunci total differential tengahnya, pembagian torsi WRX STI ini menjadi 50/50.

Untuk kondisi sehari-hari, disarankan pakai mode Auto, Auto “+” atau Auto “-“ saja tergantung jalanan yang dilewati. Pakailah mode manual jika sedang ada di sirkuit balap atau reli tertutup yang suasananya kondusif dan kamu memang sedang ingin mengenal mobilmu lebih jauh. Jika kamu penasaran tipe differential depan dan belakang mobil ini, di depan dia pakai helical LSD dan di belakang pakai LSD Torsen. Asal tahu saja, LSD Torsen itu LSD mobil balap lho.

Stability Control Subaru AWD

Itu saja? Tidak. Untuk WRX STI, Subaru punya 3 mode untuk VDC atau stability control-nya. Pertama, mode normal alias VDC nyala, cocok untuk kondisi harian karena VDC akan selalu menjaga stabilitas dan traksi mobil, namun di panel instrumen ikon VDC tidak akan nyala. Kedua, mode Traction, caranya pencet tombol VDC selama 2 detik, dan akan ada ikon VDC menyala hijau di panel instrumen. Pakai mode ini saat butuh performa lebih saat berkendara di situasi yang memang butuh performa mumpuni.

Ketiga, VDC totally off. Pencet tombol VDC sekali, maka stability control WRX STI akan mati total, membuat mobil ini tidak dibatasi lagi aksinya oleh komputer dan indikator VDC di panel instrumen akan menyala kuning. Catat, tiga mode VDC ini spesial untuk WRX STI, tidak ada di Subaru lain. Oh ya, transmisi WRX STI ini manual 6 percepatan, dengan close ratio dan quick shift. Jarak perpindahan gigi bisa dilakukan dengan singkat dan cepat, dan saya suka transmisi seperti ini.

Kabin interior belakang Subaru WRX sedan

Kabin belakang WRX STI ini lumayan lega, sandaran joknya agak tegak, ruang kaki dan kepala masih oke, jok bisa dilipat 60/40, sudah ISOFIX dan bagasinya juga luas. Sudah, itu saja bahasan untuk kabin belakangnya. Tidak penting sebenarnya membahas sektor ini, karena orang yang mencari WRX STI pasti buat dikendarai sendiri dong, bukan buat nebeng. Orang pandir macam apa yang beli WRX STI buat duduk di belakang dan disupiri supir pribadi yang dibayar rutin? Aneh.

Seperti yang sudah disampaikan tadi, WRX STI ini UK Spec, jadi ia mengusung mesin 2.500 cc boxer 4 silinder turbo, beda dengan JDM Spec yang pakai mesin 2.000 cc 4 silinder turbo. Selain beda kapasitas, jenis turbonya juga beda. Versi 2.500 cc memakai turbo dengan single scroll, sementara versi 2.000 cc pakai turbo twin scroll. Berkat turbo twin scroll, tenaga WRX STI JDM Spec bisa mencapai 308 PS dan torsi 422 Nm meski kapasitasnya hanya 2.000 cc.

Mesin Subaru WRX STi 2.5 liter Turbocharged

Di sisi lain, meski mesinnya lebih besar 500 cc, WRX STI UK Spec ini tenaga dan torsinya lebih kecil daripada JDM Spec, sekitar 300 PS dan 407 Nm. Namun, apa sih definisi dari mesin boxer? Well, jika mobil biasanya pistonnya dipasang berdiri, mesin boxer punya piston yang posisinya tidur dan bergerak menyamping kiri-kanan, bukan naik turun seperti pada mesin inline atau V. Posisi piston pada mesin boxer masing-masing berlawanan arah 180 derajat.

Plus dari mesin boxer adalah titik berat rendah, sehingga membuat mobil menjadi lebih stabil dan handling makin mantap, dan karena piston bergerak menyamping dan bukan naik-turun, getaran mesin boxer sangat halus dibandingkan mesin inline (kecuali inline 6 yang halus). Konstruksi mesin boxer juga punya keseimbangan yang bagus, jadi saat dipasangkan dengan penggerak RWD atau AWD, bakat alami berupa keseimbangan tadi  bisa menghasilkan mobil yang balans dan lincah.

subaru boxer engine assembly

Minusnya, mesin boxer lumayan rumit karena komponennya agak banyak, dimensinya lebar dan biaya pembuatannya lebih mahal dibanding mesin inline biasa. Hingga saat ini, hanya ada 2 merek mobil di dunia yang masih setia pakai mesin boxer, yakni Subaru dan Porsche. Toyota 86? Tidak masuk hitungan, toh semua Toyota 86 dan Scion FR-S yang beredar di dunia dibuatnya di pabrik Subaru. Lykan Hypersport? Tidak masuk hitungan juga, mesinnya kan mesin Porsche.

Karena ini Subaru, penggeraknya pastilah AWD. Mobil seperti ini sudah layak dan sepantasnya pakai transmisi manual 6 percepatan, karena sensasinya bakal lebih mantap, tapi harus diakui, jarak main pedalnya pendek dan koplingnya keras jika anda jarang pakai mobil manual. Ada sih yang versi otomatis, tapi hanya 5 percepatan, lebih lambat, lebih boros, tenaga dan torsi disunat biar transmisi awet meski memang lebih nyaman di kemacetan, namanya WRX STI A-Line.

transmisi manual subaru wrx sti

Saat menyalakan mesinnya saja, ada sambutan suara khas WRX STI yang disebut-sebut sebagai Subaru Boxer Rumble. Masih terdengar dari dalam kabin, tapi akan lebih jelas kalau didengar dari luar. Dalam pengendaraan dengan kondisi lalu lintas yang cukup padat, butuh kurikulum wajib belajar 6 tahun untuk memaklumi karakter WRX STI di suasana yang demikian. Salah satu alasan terbesarnya adalah karena turbo lag yang cukup besar.

Jika kamu berada di gigi yang salah dan putaran mesin yang salah, kamu tidak akan mendapatkan lari yang kencang. Turbonya baru spooling saat putaran mesin memasuki 4.000 rpm, dan di bawah itu isinya hanya mesin yang sedikit ngempos karena turbo lag tadi. Tidak lambat sih, tapi tidak sehalus Mini Cooper atau Volkswagen Golf TSI yang dari putaran bawah saja sudah dapat torsi besar. Sangat bikin ngilu bawa WRX STI untuk kondisi lalu lintas padat.

Test drive Subaru WRX STi Indonesia

Tidak hanya itu saja. Peredaman suara di STI ini tidak begitu kedap, masih ada suara dari luar masuk ke kabin. Suspensinya pun kaku, lebih kaku daripada Impreza WRX STI generasi sebelumnya. Melewati polisi tidur atau lubang harus pelan-pelan, karena bantingannya tidak nyaman, padahal ground clearance-nya lumayan, sekitar 150 mm jika tak salah. Akan tetapi itu semua berubah kala kita punya jalanan yang cukup untuk memacu mobil ini.

Injak dalam-dalam pedal gasnya, dan rasakan tendangan mesin boxer turbo yang galak saat sudah spooling. Akselerasi 0-100 km/jam tuntas dalam waktu kurang dari 6 detik, dengan kecepatan maksimal 255 km/jam. Sangat nikmat kala mesin ini sudah meraung di putaran menengah ke atas. Dengan jarak main kopling yang pendek dan transmisi manual quick shift, setiap kali pindah gigi kita merasa menjadi Colin McRae. Remnya tidak kelewat sensitif, injakannya masih bisa ditakar demi mendapat performa pengereman yang ideal. Sasisnya pun brilian, karena kekakuannya bikin mobil jadi gesit.

Review Subaru WRX STi Indonesia

Setirnya adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya rasakan. Bobotnya sedikit ringan, tapi tidak sampai menghilangkan feel berkendara. Setir ini sangat reaktif dan cepat, mengarahkan roda depan ke kanan dan kiri dengan sangat sigap dan instan. Suspensi WRX STI yang kaku tadi rupanya membantu pengendalian mobil ini, body roll amat sangat minim, suspensi racikan Subaru Tecnica International begitu meyakinkan kita bahwa mobil ini luar biasa rigid. Mantap!

Tidak hanya itu, Symmetical AWD-nya sangat cerdas. Sistemnya tahu berapa jumlah tenaga yang harus disalurkan, ke roda mana dan kapan, demi menghasilkan grip yang melimpah. Ada sedikit gejala understeer saat belok dengan kecepatan melebihi 180 km/jam, but it’s OK. Pintarnya AWD Subaru, dia bisa membuat mobil lolos dari selip meskipun hanya 1 roda saja yang punya traksi. Pantas kalau AWD Subaru disebut sebagai salah satu AWD dengan kapabilitas paling baik di dunia.

subaru wrx sti symmetrical awd system

Saat semuanya dipadukan dengan keseimbangan natural mesin boxer, didapatlah pengendalian mobil yang sangat alami. Okelah, banyak mobil lain bermesin inline yang handling-nya juga bagus, tapi karena mesin boxer punya keseimbangan dan kehalusan yang natural, pabrikan mobil tidak perlu melakukan rekayasa engineering lagi seperti engine mounting hidrolik atau active mounting jika mereka memakai mesin boxer.

Jika diibaratkan tentang kenikmatan handling, kestabilan dan keseimbangan, mesin boxer itu ibarat makanan yang memang enak dari sananya, sementara mesin lain – khususnya inline – harus dimasak atau dibumbui dulu biar enak. It’s raw engineering, mesin boxer tidak perlu ditambah banyak hal supaya engineer bisa membuat mobil yang balans, lincah dan cekatan, sementara di mesin inline, perlu beberapa rekayasa engineering biar handling sebuah mobil jadi bagus dan mumpuni. Terserah pabrikan saja mau pakai yang mana, toh BMW M3 yang mesinnya inline juga punya handling juara.

Subaru Indonesia

Di sinilah kita sekarang. Malas sekali melihat sejumlah mobil-mobil baru karena mereka hanya mau terjual sebanyak mungkin tanpa punya identitas dan karakter sama sekali, bahkan cenderung biasa, tapi saat berjumpa dengan mobil ini, saya jadi yakin masih ada mobil bagus yang punya ciri khas. Banyak kontra mengenai mobil ini, misalnya tidak akan terpakai harian karena bikin capek kalau jam-jam padat, interior basi, knalpot berisik, fitur ala kadarnya, perawatan ribet, peredaman kabinnya minim, kopling keras, dan mobil ini tidak nyaman. See? Easy to hate.

Fakta. Semuanya itu benar, belum lagi Subaru punya reputasi buruk soal mendesain mobil produksi, karena konsepnya mobil-mobil Subaru desainnya cakep tapi versi produksinya aneh. Dengan harga mobil ini sekarang kamu bisa dapat SUV ladder frame, SUV Korea diesel atau medium sedan baru yang lebih manusiawi, luas dan nyaman, belum lagi kamu bisa dapat fitur lebih banyak dan desain lebih kekinian. Sekali lagi, itu fakta.

2012 Subaru WRX STi GVF

Tapi kendarailah mobil ini, rasakan bahwa mobil ini dibuat dengan segenap pengetahuan dan kecerdasan para engineer, karena stabilitasnya luar biasa, larinya pun sangat bikin ketagihan, suaranya nikmat didengar dan AWD-nya adalah salah satu yang terbaik di dunia. Serius, saat memacu mobil ini dan menemukan potensi terbaiknya, susah untuk tidak jatuh cinta kepada WRX STI. Kamu petrolhead sejati dan mengaku enthusiast driver? Wajib coba mobil ini!

Sangat jelas, apa yang dibawakan Subaru WRX STI ini. It’s a Driver’s Car. Maybe it’s not a Designer’s Car, but it’s definitely an Engineer’s Car. It’s genuinely amazing. Lebih dari itu, saya salut Subaru bisa menjaga tradisi WRX dari dulu hingga saat ini.

Harga Subaru WRX STI seken bekas

Ini bukanlah mobil yang dibuat untuk orang yang baru tahu mobil via brosur mobil baru dan termakan omongan sales, lalu langsung beli mobil dan pamer sembari berkata ”Ini mobil baru!”, melainkan mobil untuk orang yang benar-benar paham seluk beluk mobil, tahu apa yang membuat sebuah mobil menjadi brilian dan bisa memperlihatkan hal itu kepada orang yang masih awam dengan mengatakan,”Ini baru mobil!

Meski terserah anda mau pilih WRX STI hatchback atau sedan, saya sih lebih suka yang sedan. Alasannya simpel : Subaru WRX STI sejati harus pakai spoiler belakang di bagasi, bukan roof spoiler di atas hatch door. Ya iya lah, dari dulu sejak generasi GC8 kan WRX itu ya sedan, bukan hatchback. Ngomong-ngomong, jadi ingin mencoba Mitsubishi Lancer Evolution nih, nggak afdol rasanya kalau sudah mereview WRX tapi tidak mereview Evo.

Read Prev:
Read Next: