AutonetMagz.com – Coba kalian perhatikan price list dari Subaru WRX, tidak usah jauh-jauh, cukup yang versi Indonesia saja. Untuk Versi manual dan otomatisnya memiliki selisih harga yang cukup jauh, yakni Rp 100 juta. Padahal biasanya selisih dari mobil bertransmisi manual ke otomatis hanya berkisar Rp 10-20 juta. Kemanakah selisih Rp 100 juta itu? apakah ada perbedaan fitur yang signifikan? Jawabannya iya, Eyesight atau perangkat safety sense dari Subaru masih belum support untuk mobil bertransmisi manual.
Akan Diterapkan di BRZ
Pasti ada dari kalian yang menghendaki adanya transmisi manual yang terkalibrasi dengan Eyesight. Karena WRX dengan transmisi matic bagi para petrolhead hardcore rasanya kurang atau bahkan tidak pantas bersanding seperti diriku dan dirinya. Tenang, Subaru Corporation mengumumkan pengembangan EyeSight untuk produk-produknya yang bertransmisi manual (MT). Nantinya akan diperkenalkan di Jepang pada Subaru BRZ yang dijadwalkan untuk memulai debutnya di musim gugur ini.
Sama seperti versi matic, EyeSight untuk versi manual mencakup pre-collision braking, adaptive cruise control, lane departure and sway warning, lead vehicle start alert, dan rear sonar warning. Sistem EyeSight ini dikombinasikan dengan kontrol yang disesuaikan dengan karakteristik berkendara dan pengoperasian transmisi. Sehingga tidak mengorbankan aspek fun to drive dan peforma, namun tetap aman dan tenang.
Bukanlah Hal Baru
Setelah Subaru BRZ, Subaru mungkin akan membenamkan teknologi tersebut ke produk Subaru bertransmisi manual lainnya seperti WRX. Fitur safety sense untuk mobil dengan transmisi manual sebenarnya bukanlah hal baru. Honda Civic Type-R, sebagai kompetitornya sudah dilengkapi dengan seperangkat Honda Sensing Yang mencakup mitigating braking system, adaptive headlights, adaptive cruise control with low-speed range follow, lane departure mitigation, lane keeping assist dan front departure alert. Ingat, Honda Civic Type-R hanya tersedia dalam transmisi manual.
Err…, mungkin terlihat terlambat dibandingkan dengan merek lain. Namun kami rasa kalibrasi antara safety sense dengan transmisi manual yang dilakukan Subaru rasanya akan memberi perbedaan signifikan dibandingkan para kompetitornya. Tapi, bagi sebagian orang safety sense akan membuat rasa berkendara menjadi kurang “bebas” karena intervensi sistem. Apalagi ini dengan transmisi manual, sehingga bisa mengganggu keasyikan berkendara. Bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Animo Masyarakat Tinggi, Suzuki Gelar Pameran XL-7 Hybrid di Seaworld dan Sentul