AutonetMagz.com – Melalui undangan PT. Eurokars Prima Utama selaku ATPM Ferrari di Indonesia, kami mendapat kesempatan untuk menghadiri acara Staycation bersama Ferrari Roma Spider yang bertajuk ‘La Nuova Dolce Vita.’ Acara ini diselenggarakan di Hotel St. Regis, Jakarta pada hari kamis (29/11) kemarin. Di lobby hotel sendiri, sebuah Ferrari Roma berwarna Rosso Imola terparkir manis. Tentu saja, tanpa membuang waktu langsung para media mengerubungi mobil ini yang ternyata menerima banyak perubahan dibandingkan versi Coupe-nya.
Estetika Desain
Pertama tentu saja perubahan terlihat dari segi desain yang kali ini mengadopsi atap soft top yang terbuat dari fabric semacam kanvas. Atap fabric ini juga bukan atap sembarangan karena kain yang terdiri dari 5 lapis ini dapat meredam suara angin dan kebisingan jalan. Lalu, atap ini juga dapat terlipat rapi di bagasi dalam 13.5 detik dengan kecepatan mobil maksimum 60 km/jam. Dari segi sasis, Roma Spider menggunakan rangka Roma Coupe namun dengan beberapa peningkatan sasis untuk mempertahankan kekakuan dari sasis mobil. Sehingga, power to weight ratio sebesar 2.5 kg/cv dapat dicapai dan membuat mobil ini berada di urutan teratas dalam kategori Spider 2+ berperforma tinggi.
Selesai mengagumi Roma Spider, acara dilanjutkan dengan high tea dan sensory experience yang mengajak Autonetmagz untuk menemukan karakter pengendaraan yang cocok. Dipadukan dengan peracikan parfum kolaborasi Ferrari dengan Maison 21G yang dikustomisasi dengan karakteristik individual, dapat digunakan sebagai pengharum kabin kendaraan. Setelah semua acara tersebut, tibalah saat Autonetmagz untuk mencoba sang Roma Spider, dan uniknya karena mobil ini merupakan 2+2 seater, @claudius dapat mengajak keluarganya (2 anak) untuk mencoba sensasi sport car beratap terbuka ini.
Ferrari Paling Jinak
Mengendarai Ferrari di jam sibuk kawasan Kuningan – Menteng memang bukan sesuatu yang menyenangkan. Disana, mobil cenderung tidak dapat mengeluarkan potensi sesungguhnya. Namun tetap saja, menurut kami Roma Spider ini termasuk Ferrari paling ‘jinak’ untuk digunakan sebagai tunggangan harian. Hal ini dikarenakan respons transmisi dan pedal gas yang tidak sesensitif Ferrari-Ferrari yang pernah kami coba sebelumnya.
Masuk di jalan yang agak kosong, barulah kami dapat mengeluarkan sedikit tenaga dari 620 hp yang dikeluarkan dari mesin 3.8 liter V8 ini, dan tetap dengan ciri khas sebuah Ferrari yang memiliki feedback dan akurasi stir yang sangat akurat dan responsif. Di sela-sela arah kembali menuju hotel, kami mencoba membuka atap untuk merasakan sensasi sebuah Spider yang ternyata biarpun di tengah padatnya kendaraan Jakarta masih tetap memberikan aura ‘berbeda’ dari sebuah Ferrari Roma Spider.
Sebagai penutup acara staycation bersama Ferrari kali ini, sebuah dinner bersama rekan-rekan media dan tim Ferrari Indonesia dilaksanakan pada malamnya dan kembali membuat kami mengingat pengalaman berkendara Ferrari Roma Spider yang singkat namun amat berkesan.