Sejarah BYD & FinDreams : 28 Tahun Pengembangan Baterai Lithium

by  in  Berita & BYD & Editorial
Sejarah BYD & FinDreams : 28 Tahun Pengembangan Baterai Lithium
0  komentar

Chongqing, AutonetMagz.com – Saat ini, nama BYD memang sedang mendapatkan spotlight sebagai salah satu pabrikan China yang berjaya dalam segmen NEV. Bahkan, dengan penjualan PHEV no 1 di China dan BEV no 2, BYD melalui FinDreams juga mendominasi penjualan baterai lithium sebagai runner up. Seluruh capaian ini tentunya bukan tanpa jerih lelah dan perjalanan. Malahan, perjalanan panjang BYD telah dimulai sejak tahun 90-an silam. Oleh karenanya, yuk kita bahas lebih lanjut.

Awalnya Pabrik Baterai, Bukan Mobil

Semuanya bermula tahun 1995 silam dimana Wang Chuanfu mendirikan sebuah pabrik baterai isi ulang bernama Build Your Dreams (BYD). Kala itu, BYD hanya berfokus pada produksi baterai semata, tidak memiliki divisi otomotif sama sekali. Setahun setelah berdiri, BYD mulai mengembangkan baterai lithium ion mereka sendiri. FYI, produksi massal baterai lithium ion pertama di dunia dilakukan di taun 1991, yang mana artinya BYD memulai usaha ini cukup awal pada masanya. Dan pada 1998, BYD meresmikan pabrik baterai Lithium di Shenzhen yang berada di bawah naungan divisi bisnis bernama BYD Lithium Battery Co., Ltd.

Perkembangan pun dimulai, dimana pada tahun 2000, BYD juga menjadi supplier baterai lithium ion pertama untuk Motorolla China. Diikuti menjadi partner untuk Nokia di tahun 2002. Di tahun yang sama, satu dari tiga ponsel yang ada di dunia sudah menggunakan baterai milik BYD. Yap, mungkin salah satu ponsel kalian atau ponsel orang tua kalian menggunakan baterai buatan BYD sob. Langkah besar dilakukan BYD di tahun 2002 dengan membeli Tsichuan Automobile Co Ltd dan mulai memproduksi BYD F3 di tahun 2005. Hanya saja, kala itu mereka masih menjual mobil ICE biasa, bukan NEV. Dan perjalanan NEV dimulai di tahun 2008 silam dimana BYD F3 DM diperkenalkan dengan teknologi PHEV.

Langkah Awal BYD di Otomotif

Uniknya, BYD F3 DM adalah mobil PHEV pertama yang diproduksi massal di dunia. Jadi, bukan pabrikan eropa atau jepang yang jadi pionir PHEV, namun BYD. Tak percaya? Kalian bisa googling faktanya. Dan langkah berikutnya diperkuat di tahun 2009 saat BYD pertama kali memperkenalkan BEV mereka yaitu BYD e6. Kala itu merupakan momen penting sebagai pondasi BYD untuk mengembangkan teknologi yang ada hingga saat ini. Dan kalau kalian ingat, ada sebuah video viral dari Founder Tesla yaitu Elon Musk yang menertawakan produk BYD yang dianggap ingin bersaing dengan Tesla. Namun, tahun ini, nyatanya BYD jadi ancaman terberat Tesla. Siapa yang tertawa sekarang?

Di tahun 2012, BYD mulai mengembangkan ternary battery, diikuti pembangunan sebuah lini produksi berkapasitas 8 GWh bernama Keng Zi di tahun 2014. Pada 2017, BYD sudah memulai bisnis baterai dengan total kapasitas 16 GWh, dan setahun setelahnya BYD menandatangani proyek tenaga baterai di Bishan. Proyek serupa juga dimulai di Chongqing pada tahun 2019. Setelah itu, FinDreams pun tampil sebagai perusahaan mandiri. Dan di 2022, FinDreams mulai memproduksi Blade Battery yang fenomenal itu. Dan uniknya, seluruh perjalanan ini ternyata juga memikat partner asing seperti Mercedes-Benz dan Toyota. Coba saja cek, baterai apa yang digunakan oleh Toyota bZ3 Sedan? Yap, Blade Battery.

Dengan perjalanan panjang selama 28 tahun, tak heran jikalau kini BYD dan FinDreams bisa mendapatkan posisi yang strategis di bisnis NEV dan baterai. Mereka pun kini siap untuk merambah lebih banyak pasar, termasuk Indonesia. Kita tunggu saja kiprah BYD Motor Indonesia tahun ini. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: