Intip FinDreams Factory BYD : Bukan Pabrik Baterai Biasa!

by  in  Berita & BYD & Editorial
Intip FinDreams Factory BYD : Bukan Pabrik Baterai Biasa!
0  komentar

Chongqing, AutonetMagz.com – Sebelumnya, kami telah mengabarkan dari Changzhou, Jiangsu, China terkait seperti apa pabrik mobil NEV BYD. Dan kali ini, kami diajak oleh BYD Motor Indonesia untuk bergeser ke kota lain yaitu Chongqing untuk berkunjung ke headquarter dari FinDreams. Apa itu FinDreams? Yuk kita bahas lebih dalam.

Megahnya HQ & Pabrik FinDreams

Jadi, di hari kedua perjalanan kami ke China bersama dengan BYD Motor Indonesia, kami diajak berpindah kota ke Changqing yang merupakan ibukota dari Provinsi Sichuan. Yap, di kota yang terkenal dengan pegunungan, gedung multilantai dan kereta yang menembus bangunan ini kami dijadwalkan untuk mengunjungi HQ dari FinDreams. Apa itu FinDreams? Jadi, FinDreams adalah anak perusahaan dari BYD yang bertugas untuk memproduksi baterai. Dan baterai yang terkenal dari FinDreams adalah Blade Battery. Sebuah baterai dengan teknologi Lithium Iron Phosphate yang bentuknya pipih bak sebuah pedang.

Lokasi pabrik dan HQ dari FinDreams sendiri sedikit keluar dari pusat urban Chongqing. Dan begitu masuk ke area HQ, kami langsung disambut dengan area pengiriman modul blade battery yang akan disuplai ke pabrik-pabrik BYD. Area HQ dan pabrik dari FinDreams sendiri terbilang sangat luas, dimana ada 2 battery plant yang dikelilingi oleh area-area lain seperti dormitory, headquarter office, dan juga sarana R&D untuk baterai. Kasarnya, fasilitas FinDreams sendiri sudah sama besarnya dengan kebanyakan pabrik mobil yang kita kenali. Nah, sebelum lebih lanjut membahas apa saja yang ada di dalam pabrik milik FinDreams, maka ada baiknya kita lebih mengenal perusahaan ini.

Apa Itu FinDreams?

FinDreams sendiri merupakan pabrik baterai lithium nomor 2 terbesar di dunia. Dan awalnya, FinDreams adalah sub-divisi dari BYD Group. Hingga pada masa sebelum pandemi, FinDreams melepaskan diri dari BYD Group dan menjadi anak perusahaan yang mandiri. Alhasil, baterai dan komponen listrik yang dibuat oleh FinDreams juga bisa digunakan oleh brand lain. HQ dan pabrik milik FinDreams di Chongqing sendiri memiliki luas lahan 1 juta meter persegi dengan total nilai investasi 18 juta USD atau hampir 300 Milyar rupiah. Selain fasilitas di Chongqing, FinDreams juga punya pusat R&D yang tersebar juga di Shanghai dan Shenzhen.

Oke, kita kembali ke pabrik baterai dari FinDreams. Di fasilitas ini, ada 2 fase battery plant yaitu fase 1 dan fase 2. Fase 1 memiliki kapasitas total 20 ribu Giga Watt yang bisa memproduksi sebanyak 500.000 unit baterai. Sedangkan fase kedua memiliki kapasitas 15 ribu Giga Watt yang bisa menghasilkan 300.000 unit baterai. Kalau digabung, dalam 1 tahun fasilitas produksi dari FinDreams bisa memproduksi 800 hingga 850 ribu unit baterai tergantung kebutuhan. Kami pun melihat proses produksi dari Blade Battery mulai dari lembaran-lembaran sel baterai yang nampak setipis kertas, lalu di-packing dengan bahan metal hingga mnejadi pack battery yang utuh.

Setelah itu, pack battery tersebut disusun menjadi sebuah modul baterai utuh oleh robot dan pekerja. Secara random, FinDreams juga selalu mengecek kualitas dari baterai produksi mereka. Oiya, baterai produksi FinDreams tidak hanya digunakan oleh kendaraan penumpang BYD saja, tapi juga untuk kebutuhan lainnya. Salah satu keunggulan dari FinDreams adalah memiliki kemampuan lengkap dalam daur hidup baterai produksi mereka. Tentunya, mereka bisa memproduksi baterai, namun di sisi lain mereka juga bida melakukan daur ulang baterai. Sebuah kemampuan yang masih jarang dimiliki pabrik lain.

Energy Storage BYD FinDreams

Ekosistem Baterai Yang Komplit

Salah satu pemanfaatan daur ulang baterai FinDreams adalah menjadi energy storage system yang menyimpan daya dari solar system. Kemampuan ini menjadikan FinDreams memiliki ekosistem baterai yang komplit. Selain itu, dalam hal teknologi, FinDreams juga memiliki lebih dari 600 paten yang membuatnya mampu bersaing di ranah global. Semuanya terwujud berkat komitmen mereka untuk menyisihkan 7% dari pendapatan tahunan mereka untuk keperluan R&D. Di FinDreams sendiri, kini sudah ada 7 ribu pekerja yang khusus bekerja di sektor R&D saja.

Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: