AutonetMagz.com – Saat pandemi ini, merek mobil di Indonesia benar-benar selektif dalam memperkenalkan produk barunya. Bukan hanya soal model apa yang bakal diluncurkan, tapi kapan dan di kelas manakah ia cocok untuk diperkenalkan di masa-masa yang penuh tantangan ini. Mobil yang memiliki harga terjangkau nampaknya lebih mudah untuk menarik perhatian calon konsumen pada saat-saat yang kita alami sekarang.
Langkah itulah yang diambil oleh PT. SGMW Indonesia yang menjadi APM Wuling di Indonesia pada saat ini, di mana mereka meluncurkan varian terbaru dari Wuling Cortez Turbo atau Cortez CT. Namanya adalah Wuling Cortez CT S dan kini ia dijual seharga 209 juta Rupiah On The Road Jakarta. Berhubung Wuling biasanya suka memberi spek overkill dengan harga receh, apa kebiasaan itu juga berlanjut di varian termurah Cortez Turbo CT S ini? Simak reviewnya!
Eksterior
Karena Wuling Cortez CT S ini disiapkan sebagai Cortez Turbo termurah, jangan heran jika kita menemukan mobil ini agak dikosongkan. Contohnya, dari depan ia nampak tak memiliki lampu kabut.
Lampu depan mobil ini sudah memakai lensa projector meski nyalanya masih kuning dari bohlam halogen. Lampu di bumper depan bagian bawah itu adalah LED DRL, dan meski penempatannya memang agak bawah, fungsinya berjalan sebagaimana mestinya.
Pada bagian gril, aksen silver menjadi hiasan bilah utama yang melebar dari kiri ke kanan. Wiper Wuling Cortez CT S menggunakan wiper tipe biasa, bukan yang frameless seperti beberapa mobil baru di rentang harga yang kurang lebih sama dengannya.
Lampu sein tetap LED, baik itu di lampu depan dan di spionnya. Oh ya, tidak ada pelipatan spion elektrik untuk varian ini sehingga harus lipat sendiri pakai tangan. Namanya juga varian termurah kan.
Urusan ban, Wuling Cortez CT S ini memakai ban Goodyear Assurance berukuran 205/55 R16 untuk membungkus pelek 16 incinya yang berwarna silver. Rem depan belakang masih menggunakan rem cakram seperti varian Cortez lain, dan varian termurah ini juga sudah dilengkapi ABS.
Wuling masih memberikan kemudahan akses smart entry di pegangan pintu depan, sehingga kita cukup mengantongi remote kunci dan menekan tombol kecil di pegangan pintu untuk membuka kunci mobil dan masuk ke dalamnya.
Meski di semua pegangan pintu masih ada aksen chrome, tidak ada chrome apa pun di lis jendela Wuling Cortez CT Type S ini. Pilar B dan C mobil ini dibuat doff, bukan mengilap seperti varian di atasnya.
Beranjak ke bagian belakang, tidak terdapat perbedaan yang terlalu mencolok antara Wuling Cortez CT Type S dengan varian di atasnya. Lampu belakangnya memakai LED untuk bagian sein, sementara sisanya bohlam biasa.
Tidak ada sensor parkir belakang meski mobil ini sudah dilengkapi kamera parkir. Mobil ini juga tidak memiliki defogger belakang, namun sudah terpasang wiper belakang serta ada roof spoiler sebagai standar. Knalpotnya dibuat ngumpet tanpa garnish apa-apa.
Interior
Memasuki interior Wuling Cortez CT Type S, nuansa yang kita lihat masih tidak beda-beda amat dibandingkan Cortez CT varian lain yang lebih mahal. Bahan plastik mendominasi, dan material yang empuk untuk disentuh hanya ada di beberapa area yang jadi titik sentuh antara anggota tubuh kita dan kabinnya. Kabinnya tetap dibuat sedikit meriah dengan corak two tone dan aksen jahitan palsu, namun kualitas pemasangan bisa dibilang standar-standar saja.
Wuling biasanya jago dalam hal menempatkan gimmick-gimmick berkesan mewah di mobil-mobilnya, dan Cortez CT Type S ini bukanlah pengecualian meski ia sudah dikurangi beberapa fiturnya agar terjangkau. Kita masih mendapatkan jam analog dengan lampu latar yang menyala berbarengan dengan lampu depan mobil, bahkan tombol start-stop engine tidak dihilangkan pada varian Type S ini.
Panel instrumen dengan font angka yang ke-Mercy-Mercy-an juga masih ada, hanya saja layar MID full color diganti jadi layar MID hitam-putih macam adiknya, Confero. Jok standar Cortez CT Type S ini adalah jok fabric, namun jika bersedia merogoh kocek ekstra 4 jutaan, jok kulit akan hadir untuk anda. Bagian tutup center console box dilapis kulit dan diberi aksen jahitan asli, bisa jadi armrest juga tapi tidak bisa dimaju-mundurkan.
Sayangnya, tak seperti ABS yang masih ada, fitur stability control di Cortez CT Type S malah ini absen. Lihat saja di area dengkul supir, hanya ada tombol untuk mengatur tinggi-rendah sorot lampu depan dan aktivasi AC belakang, tidak ada tombol ESP. Pada panel pintu supir, kita masih mendapatkan fitur kenyamanan standar seperti central door lock, power window dengan auto up & down untuk supir, pengaturan dan pelipatan spion elektronik plus kantong pintu yang praktis.
Sebagai supir, tidak banyak pengaturan posisi mengemudi. Setir hanya bisa diatur naik-turun, sementara jok supir tidak memiliki pengatur tinggi-rendah, hanya ada maju-mundur atau tegak-rebah. Sebelum memutuskan, pastikan dulu anda tidak ada masalah dengan posisi duduknya. Spion tengah sudah day and night dengan sebuah tuas, sementara pada sun visor-nya hanya bagian penumpang yang dapat cermin, bagian supir tidak. Oh ya, tidak ada auto headlamp atau auto wiper.
Tombol start-stop engine, smart keyless entry, steering switch control dan head unit berlayar sentuh hanya ada di Cortez CT Type S CVT, yang transmisi manual tidak dapat keempat hal tadi. Fungsi head unit Cortez CT Type S hanya minus navigasi dibanding varian lain, namun penggunaan dan fasilitasnya masih patut diacungi jempol. Fitur multimedia lengkap, konektivitas banyak, respon layar sentuh bagus dan tampilan kamera mundurnya jernih.
Pemilik Wuling Cortez CT Type S tidak dapat AC digital, hanya AC putar-putar biasa. Memang agak kurang mewah, namun fungsi AC-nya lengkap hingga ke pengatur arah hembusan, defogger kaca depan dan punya 4 tingkat fan speed. Urusan kepraktisan, kita masih dapat center console box yang ngepas, glovebox yang praktis meski bagian dalamnya tidak dilapis kain, kantong kecil di dekat dengkul kanan supir, kantong lagi di depan tuas persneling CVT dan cup holder.
Kantong kecil di depan tuas persneling juga menjadi rumah bagi 2 buah port USB, 1 buah port AUX dan 1 power outlet 12V. Wuling Cortez CT Type S bertransmisi CVT tidak punya paddle shift, tapi ia punya mode manual secara tiptronic berikut tombol “ECO” dan mode Sport. Karena absennya fitur rem parkir elektronik dan brake hold, kini ia hanya pakai rem tangan mekanikal biasa. Buat yang masih percaya kepada kekuatan otot saat menarik rem tangan, ini pas untuk anda.
Memasuki kabin baris kedua, keunggulan khas Wuling masih terasa, yakni ruangan yang amat luas di belakang dibandingkan mobil keluarga dengan rentang harga sama. Penumpang dengan tinggi 178 cm tidak akan bermasalah dengan ruang kaki atau ruang kepala, apalagi duduk di captain seat-nya benar-benar nyaman. Fasilitas penunjang kenyamanan lain seperti AC belakang, port USB untuk mengisi daya gadget dan jok ISOFIX juga masih tersedia.
Penumpang baris kedua bisa menyimpan barang bawaan mereka di kantong yang disediakan di balik jok penumpang depan, atau bisa juga di kantong pintu jika dirasa masih kurang. Lantai baris kedua yang didesain rata juga meningkatkan kesan lega dan nyaman mobil ini. Jika anda sebagai konsumen memprioritaskan kenyamanan penumpang, khususnya penumpang baris kedua, Wuling Cortez masih jadi salah satu kontestan terkuat di aspek ini, bahkan buat tipe termurah ini.
Masuk ke bangku baris ketiga bisa melalui “Gang tikus” di antara kedua captain seat atau menggeser jok baris kedua, terserah saja. Sekali lagi, kelegaan Wuling Cortez memang nyata adanya di sini, bahkan buat orang dewasa setinggi 178 cm. Ruang kepala tidak ada masalah, sementara ruang kaki bisa dikompromikan dengan penumpang baris kedua supaya duduknya sama-sama enak karena jok baris kedua bisa digeser maju-mundur atau rebah-tegak.
Jok belakang terpisah 60:40 sehingga bisa dilipat sesuai keperluan, namun pelipatannya sederhana dan tidak menghasilkan ruang bagasi rata lantai. Setelah dilipat pun, kita harus memasang slot pengunci yang agak mirip slot kunci pintu kos-kosan. Hal lainnya adalah absennya port charger di baris ketiga, jadi penumpang yang ada di baris ketiga tidak bisa mengisi daya gadget mereka di situ. Sisi baiknya, AC bagi penumpang baris ketiga masih ada, jadi tetap adem.
Sebenarnya bagasi Wuling Cortez CT Type S ini pun masih identik dengan varian-varian di atasnya. Kapasitasnya masih memadai untuk kebutuhan keluarga dan ya itu tadi, pelipatan bangkunya tidak istimewa. Oh ya, jika tidak ingin jok captain seat di baris kedua supaya mobil ini bisa muat 8 orang, Wuling menyediakan pilihan tanpa captain seat yang bisa membuat anda hemat 4 jutaan dibanding versi captain seat, tapi tidak ada armrest ya.
Mesin
Wuling tidak melakukan perubahan apa-apa di bagian ini. Kita masih mendapatkan mesin 1.500 cc 4 silinder turbo dengan tenaga sekitar 140 hp di 5.200 rpm dan torsi 250 Nm di sekitar 1.600 rpm hingga 3.600 rpm. Ini mesin yang boleh dibilang identik dengan SUV Wuling Almaz, namun karena Cortez memiliki bobot lebih ringan daripada Almaz, harusnya mobil ini bisa memiliki keunggulan sedikit saat dibawa jalan-jalan dibandingkan Almaz.
Kita tak dapat hidrolik untuk menahan kap mesin agar tetap terbuka, jadi harus pakai tongkat. Jika pada Wuling Cortez CT varian lain ada cover mesin plastik berlogo Wuling dengan tulisan “TURBO”, maka di sini tidak ada. Pada bagian atas kap mesin juga tidak ada peredamnya, namun sudah dicat secara menyeluruh.
Kesimpulan
Jika anda bertanya kepada Wuling, mereka akan menjawab bahwa Wuling Cortez CT Type S ini sengaja diciptakan untuk menekan harga jual, memungkinkan lebih banyak keluarga mempertimbangkan mobil ini sebagai transportasi bersama sanak saudara. Selain itu, Wuling juga mengincar pasar fleet atau operasional kantor yang butuh mobil kantor baru dengan fasilitas memadai tapi harganya masih masuk anggaran kantor.
Jika alasannya itu, kami rasa apa yang ditawarkan Wuling Cortez Turbo CT Type S ini memang sesuai dengan tujuannya. Oh ya, Cortez CT Type S versi manual mungkin akan terasa kurang modern untuk mobil keluaran 2020 sehingga kami tidak merekomendasikan versi manual, tapi untuk yang CVT ini masih membawa keunggulan Cortez yang memang khas : Value for money bagus, kabin lega dan nyaman, fitur memadai, desain cukup oke, benar-benar mobil yang enak untuk ditumpangi.
Lain cerita kalau jadi supir, karena sepengalaman kami mengendarai Wuling memang mudah, tapi tidak memberikan rasa mantap. Tidak adanya VSC mungkin juga jadi catatan jika anda kritis soal fitur keselamatan, lalu pelipatan bagasi yang biasa saja juga boleh anda lihat dulu sebelum memutuskan. Meski begitu, Wuling Cortez CT Type S masih menawarkan value yang tinggi, apalagi harganya juga sangat menggoda. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Porsche Ingin Pertahankan Mesin Naturally Aspirated