Bali, AutonetMagz – Ketika mendengar kata Mini, pasti hal pertama yang akan keluar dalam pikiran kita adalah ukuran yang kecil, kompak atau ramping. Penggunaan nama Mini pada sebuah brand mobil tentu saja membuat orang-orang yang mendengar kata tersebut pasti mengira Mini adalah produsen mobil yang membuat mobil berukuran kecil-kecil.
Memang ada benarnya, Mini pertama kali digagas oleh Alec Issigonis sebagai mobil yang kompak dan hemat bahan bakar karena pada saat itu dunia sedang mengalami krisis harga bahan bakar minyak. Beruntungnya, mobil yang tadinya dirancang untuk menjadi mobil perkotaan yang hemat bahan bakar, diluar dugaan performanya sangat baik dan mampu memenangkang Rally Monte Carlo selama 4 tahun berturut-turut.
Sebuah PR besar bagi Mini untuk mengatakan bahwa mobil mereka tidak se-Mini yang orang kira, karena sejak tahun 2014 silam, Mini generasi ketiga ini sudah grow up menjadi mobil yang lebih besar dan bisa digunakan sebagai mobil sehari-hari. Mobil yang kita coba kali ini merupakan Mini paling besar dan paling lega yang pernah dibuat, Mini Cooper S Clubman.
Besar, Sekali lagi, Besar!
Dimensi Mini Clubman tidak bisa dibilang kecil, dia memiliki lebar 1.800 mm, panjang 4.253 mm, tinggi 1.441 mm dan wheelbase 2.670 mm. Mudahnya, bayangkan anda melihat sebuah mobil yang lebih panjang dari Avanza dan lebarnya mirip seperti sebuah Innova, hanya saja tinggi mobil ini tidak ubahnya sebuah hatchback yang ada di pasaran. Kecil? Coba pikir lagi…
By the way, mobil ini tidak hanya lebih panjang dari Mini 5 doors atau kami bisa bilang bahwa mobil ini bukan Mini 3 doors yang dibuat lebih panjang, itu karena lebarnya ikut berubah menjadi lebih lebar 78 milimeter. Akibat melarnya lebar mobil ini, fascia depan Mini Clubman sangat mudah untuk kita bedakan dengan varian Mini Cooper yang kita kenal, grillenya tentu saja lebih lebar, air intake di bagian bawahnya dibuat lebih kecil dengan model segitiga membulat meninggalkan model kotak pada varian hatch. Bumpernya juga mengalami ubahan desain di sekitar foglamp agar terlihat berbeda dengan varian hatch.
Bagian sampingnya tidak terlihat berubah signifikan kecuali wheelbase dan bagian belakangnya yang tentu saja terlihat lebih seperti sebuah station wagon, melihat bagian belakangnya, ini adalah hal yang paling saya suka, karena buntutnya terlihat eye cacthing, dipandangi terus-menerus rasanya sulit untuk bosan dengan desainnya.
Mini melakukan perombakan besar pada bagian belakangnya, para desainer Mini tidak lagi mempertahankan desain klasik Mini Clubman yang punya lampu vertikal dengan pilar tegak berwarna, memang sih tidak selamanya warisan desain itu bagus, apalagi melihat Mini Clubman generasi sebelum ini yang menurut kami kurang cantik. Tapi lihat Mini Clubman generasi baru ini, dia punya desain yang jauh berbeda, tapi tetap unik dan berkelas. Kami suka lampu belakangnya yang didesain vertikal dengan guratan-guratam LED seperti sebuah gelombang, handle pintunya yang memanjang, desain bumper yang selaras dengan dua buah muffler bundar membuat mobil sangat harmoni.
Oke, kali ini Mini Cooper berhasil membuat mobil besar menjadi sangat cantik tanpa harus mengorbankan kesan retro seperti Mini-Mini lainya.
Interior, pada bedanya?
Masuk ke dalam interior Clubman, hal pertama yang kami rasakan tentu saja mobil ini lebih lega, lebih lebar dan punya desain dashboard yang tentu saja berbeda karena lebih lebar. Hanya saja meskipun desainnya berbeda, banyak sekali common parts antara Clubman dan Cooper Hatch mulai dari Speedometernya, lingkar layar Mini Connected (i-Drive), panel dan tombol-tombol instrumen hingga tuas transmisinya. So it’s different but familiar so far…
Untungnya, jika kalian familiar dengan Mini Cooper hatch 3 or 5 doors, maka terpujilah BMW Indonesia yang memberikan Clubman S lebih kaya fitur dibandingkan dengan Mini Cooper S. Di Clubman kita mendapatkan fitur tambahan seperti head up display, electronic parking brake, John Cooper Works steering wheel, electric seat dan LED dots pada door trimnya yang benar-benar cantik jika di malam hari. Hal baik lainnya yang ada di Mini Cooper S Hatch juga ada disini, mulai dari Mini Connected dengan layar split screen, panoramic sunroof, audio harman kardon, dual zone automatic air conditioner dan seperangkat fitur safety khas mobil Jerman juga masih ada.
Lega, duduk di baris bangku kedua dari Mini Cooper S 5 doors ke Clubman ini rasanya seperti naik BMW 3 series ke 5 series, dia punya legroom lebih lega dan tentu saja lebih lebar sehingga hadirnya headrest 3 buah di kursi baris kedua ini bukan tanpa alasan. Jika kamu ingin punya Mini tapi malas berjibaku dengan kemacetan Jakarta, menggunakan supir pribadi di Mini Clubman tidak masalah, kursi baris kedunya tidak setegak Mini 5 doors, mesipun tidak bisa diatur secara reclining, kita juga mendapatkan arm rest tengah serta sirkulasi AC untuk penumpang belakang. Asik kan?
Bagasi belakangnya adalah keunggulan mobil ini, dia punya model pintu seperti sebuah lemari. Kita bisa buka secara otomatis melalui remote alarm, menggunakan handle pintu biasa atau dengan menendang bagian bawah bumper belakang jika kita mengantungi kunci mobil, tapi beberapa kali mekanisme ini suka gagal. Untuk membuka pintu belakang mobil, kita harus membuka pintu bagian kanan terlebih dahulu, kemudian baru membuka bagian kiri, kemudian untuk menutupnya lakukan sebaliknya dari kiri ke kanan. Langkah ini dikarenakan penguncinya menempel di pintu kiri, seharusnya lebih baik dibuat mengambil pengunci dari bagian atas dan bawah pintu seperti lemari agar lebih praktis.
Oke, bagaimana kapasitas bagasinya? Mobil ini tergolong cukup luas, dia bisa menampung barang bawaan mulai dengan kapasitas 360 liter hingga 1.250 liter. Absennya ban serep karena penggunaan Run Flat Tyres membuat bagian bawahnya bisa dibuka untuk menampung barang tambahan. Kami selalu suka bagaimana Mini membuat bagasi mobil belakang ini sangat rapih dan dilapisi dengan lapisan karpet lembut. Oh iya, penggunaan pintu model seperti ini membuat loading barang jadi lebih mudah loh.
Ladies and Gentleman, start your engine
Masuk ke dalam Mini Clubman kemudian duduk di kursi pengemudi, kursinya terasa sedikit lebih besar dibanding tipikal Mini yang saya kenal. Hadirnya electric seat membuat mobil saya mudah mengambil posisi yang enak untuk perjalanan. Memang, kursinya dibuat dengan busa yang sedikit keras dan kontur yang sporty untuk menopang tubuh dengan sempurna, tapi nyatanya, mobil ini sukses membuat kami terasa nyaman dan tidak pegal setelah menempuh perjalanan jauh selama berjam-jam.
Tekan tombol push start/stop engine, rasanya masih seperti Mini Cooper S, pindahkan tuas transmisi ke Posisi D, Ehh… Ini pake electronic parking brake rupanya. Setelah roda berputar dan saya menjalankan mobil ini beberapa kilometer, rasanya masih sama seperti mengedarai sebuah Mini Cooper yang saya kenal, dimensinya masih terasa kompak meskipun sebenarnya tidak, steering feel dan pedal-pedalnya masih tipikal mini yang akurat dan punya feel yang super nikmat (terutama pedal rem).
Perbedaan yang menurut saya membuat mobil ini lebih nyaman dibandingkan dengan Mini Cooper hatch ada pada suspensinya, suspensi Mini Clubman terasa sedikit lebih empuk dan lebih baik saat meredam guncangan jalan baik di jalan bergelombang dan jalan berlubang. Memang masih stiff seperti halnya Mini Cooper, tapi saya rasa tidak akan membuat anda sakit pinggang ketika tidak sengaja melewati polisi tidur dengan kecepatan yang agak tinggi.
Performa, Pasti Lebih Lambat?
Ya, hanya lebih lambat 0.3 detik dibandingkan dengan Mini Cooper S 3 doors hatch yang kita kenal selama ini. Tentunya ini cukup beralasan dikarenakan mobil ini punya bobot lebih berat 275 kilogram dan punya dimensi yang lebih besar pula. Sedangkan mesinnya masih menggunakan mesin yang sama dengan tenaga 192 Ps dan torsi 280 Nm seperti halnya Mini Cooper S yang kita kenal. Tapi tetap saja, mobil ini bisa melaju dari 0 ke 100 kilometer perjam hanya dalam 7.1 detik, dan saya yakin sekali anda tidak bisa membedakan performa antara Mini Cooper S hatch dan Mini Cooper S Clubman.
Kenapa saya berkata demikian? Tentunya ini semua ada alasannya dong. Jadi, engineer Mini memberikan transmisi baru 8 percepatan yang terasa lebih pintar, cepat dan tentu saja kami suka dengan transmisi ini. Penggunaan transmisi baru ini tidak hanya untuk memberikan akselerasi dan konsumsi bahan bakar yang lebih baik, melainkan di Mini Clubman, Mini sudah mempersiapkan mobil ini untuk dibekali dengan penggerak all wheel drive atau All4. Tapi, untuk unit yang hadir di Indonesia sayangnya belum all wheel drive.
Mendaki gunung, lewati lembah, menyusul dan kick down dengan transmisi 8 percepatan milik Clubman ini benar-benar effortless, sampai-sampai saya tidak pernah menyentuh paddle shift untuk melakukan down shift saat hendak melakukan akselerasi dan overtaking, sehabis mengendarai Clubman, mengendarai Mini Cooper S yang punya transmisi 6 percepatan jadi terasa hambar, tapi bukan berarti transmisinya payah.
Jadi, kenapa saya harus beli Clubman?
Waktu terus berjalan dan kebutuhan orang juga berbeda-beda. Ada orang yang memang membeli mobil semacam Mini untuk koleksi, hobi atau sekedar benda seni yang bisa dipajang dirumah, sedangkan sehari-hari ia menggunakan mobil-mobil biasa yang lebih praktis yang lebih lega dan bisa digunakan untuk membawa teman dan barang. Atau mungkin ada yang membutuhkan mobil untuk kebutuhan sehari-hari, tapi tidak ingin terlihat biasa dan membosankan.
Well, Mini Clubman mungkin adalah mobil yang tepat, ia bisa menjadi benda seni, koleksi atau mobil hobi yang kamu pajang dirumah, tapi buat apa menambah ruang garasi untuk mobil lain yang dijadikan mobil harian karena kamu tidak nyaman untuk menggunakan mobil tersebut. Dia adalah mobil yang enak digunakan sehari-hari, kursinya nyaman untuk perjalanan jauh, ruang baris keduanya oke, bagasinya lega dan juga performa serta konsumsi bahan bakarnya bisa diandalkan. Jika kamu memang membutuhkan mobil yang seperti itu, maka mobil ini adalah rekomendasi kami.
Read Next: Toyota-Daihatsu Bangun Perusahaan Baru Khusus Pasar Berkembang