AutonetMagz.com – Suka tidak suka, adanya Porsche Macan membuat denyut nadi Porsche masih kuat sampai detik ini. Porsche sengaja membuat Macan untuk jadi SUV terkecil dan paling affordable, sekaligus untuk menjadi adik Cayenne. Tren penjualan mobil yang sekarang menjagokan crossover atau SUV sebagai mesin uang para produsen mobil membuat perjalanan Macan relatif mulus, bahkan tahun lalu, perbandingan penjualan Macan dan 911 adalah 3 banding 1.
Sejak pertama kali muncul tahun 2014 sudah ada 350.000 Macan berkeliaran di seluruh dunia. Macannya Porsche ya, bukan Macan sungguhan secara harafiah. Menyadari persaingan yang lebih ketat dengan adanya SUV seperti Alfa Romeo Stelvio, Maserati LaFonte… Eh, Levante dan lain-lain, Porsche akhirnya meluncurkan Macan baru. Bukan model all new atau ganti generasi, tapi ini Macan facelift. Kasarnya, ini Macan dandan.
Sayang sekali, agak susah untuk membedakan Macan baru dan Macan lama dari bagian depan. Ada ubahan sedikit, tapi secara keseluruhan masih kelihatan sama saja. Ubahan paling kentara ada di bagian buritannya, itu pun tidak kepalang mentereng. Sekarang, kedua lampu belakang Porsche Macan 2019 sudah berkontur 3 dimensi, pakai LED serta memakai desain yang sama dengan Panamera dan Cayenne, di mana kedua lampu kiri dan kanannya terhubung oleh garis LED.
Sepertinya ini akan jadi identitas desain baru Porsche selain dari 4 titik LED di depan. Panamera dan Cayenne sudah begitu, tapi meski duet 718 Cayman dan Boxster tidak punya garis LED yang menghubungkan lampu rem kanan dan kiri, setidaknya punya sejenis garis hitam yang bisa dibilang sebagai black belt. Selebihnya, tidak kentara kalau ini adalah Macan facelift. Oh iya, warna yang ada di foto ini namanya Miami Blue, dan warna ini diambil dari warnanya Cayman, Boxster dan 911.
Barulah di dalamnya terasa perubahan dari segi teknologi, terima kasih dari komponen-komponen pinjaman dari Porsche lain. Layar tengahnya adalah contoh yang bagus, dulu 7 inci tapi sekarang melebar jadi 11 inci, tentu saja dengan layar sentuh. Untungnya, Porsche tidak menjejalkan teknologi pengarahan kisi AC via touch screen dari Panamera ke Macan. Itu gimmick keren, sungguh, tapi cenderung useless. Kisi AC tengahnya diatur seperti biasa dan ada di bawah layar.
Setir Porsche Macan diambil dari Porsche 911, lengkap dengan kenop putar buat mode berkendara berikut tombol Sport Response yang bisa memeras performa maksimal mobil selama 20 detik. Kaca depan Macan 2019 sudah pakai pemanas, dan AC-nya sudah pakai ionizer (sejenis Nano-e) untuk menjaga kualitas udara. Porsche belum merilis informasi soal mesinnya karena mereka masih menunggu kapan aturan uji emisi WLTP yang baru ketuk palu.
Namun bisa diperkirakan bahwa Macan versi termurah akan tetap pakai mesin 2.000 cc 4 silinder turbo, sementara untuk Macan S dan GTS pakai mesin 3.000 cc V6 turbo seperti sekarang, tentu dengan sedikit cubitan biar tenaganya naik. Nah, untuk Macan Turbo yang paling gahar, ada kemungkinan mesinnya akan pakai mesin 2.900 cc V6 twin turbo dari Panamera 4S dan Audi RS4 baru. Penggerak? AWD dong.
Porsche bilang mereka sudah mengutak-atik sasis Macan untuk meningkatkan kualitas pengendaraan. Konon, ban Porsche Macan 2019 ini dirancang ulang supaya fun to drive-nya lebih mantap saat mobil ini digeber. Porsche akan memperkenalkan Porsche Macan 2019 pertama kali di China, sementara untuk negara lain akan menyusul pada akhir tahun ini. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Subaru WRX STI Type RA-R : Versi Gahar Dibikin Gahar Lagi!