AutonetMagz.com – Porsche 911 adalah salah satu ikon otomotif dunia yang mudah dikenali dan berusia panjang. Setelah puluhan tahun menjalani perannya sebagai mobil sport, ia terus berubah mengikuti perkembangan jaman meski penerimaannya tidak selalu mudah. Saat Porsche memperkenalkan mesin berpendingin air, fansnya ribut. Saat setirnya pakai EPS, fansnya ribut. Saat 911 Carrera pakai turbo, ribut lagi, tapi semua itu pelan-pelan akan jadi terbiasa.
Pimpinan mobil sport Porsche, Frank-Steffen Walliser mengungkapkan kepada Autocar bahwa 911 varian awal seperti Carrera, Carrera S atau Carrera T bahkan GTS tidak akan kembali ke mesin naturally aspirated. Meski mesin 4.000 cc flat 6 N/A Porsche bisa terpasang sempurna di 911 GT3, 911 GT3 RS, 718 Cayman dan 718 Boxster, memasangnya di 911 Carrera bakal susah karena mesinnya harus diputar 180 derajat. Ini karena Cayman dan Boxster mesin tengah sementara 911 mesin belakang.
Iya, mesin itu bisa dipasang di 911 GT3 dan GT3 RS karena memang dari awal sudah disiapkan untuk mesin itu, tapi tidak untuk 911 Carrera. Masalah engineering-nya sendiri tidak mudah dan tidak murah, dan jika digabung dengan standar gas buang baru yang makin ketat, nampaknya tak ada gunanya Porsche repot-repot memasang mesin non turbo ke Carrera atau GTS. Frank-Steffen Walliser sendiri mau melihat 911 naturally aspirated, tapi realita tak mengijinkan hal itu terjadi.
Sekali lagi, itu hanya untuk varian Carrera dan GTS. Khusus 992 varian GT3 dan GT3 RS, mesin 4.000 cc flat 6 non turbo akan tetap terpasang, kecuali buat GT2 RS yang pasti twin turbo. Memang versi darah balap macam GT3, GT3 RS dan GT2 RS bukan buat kebanyakan konsumen Porsche 911, tapi mereka memegang peranan penting dalam segmen yang niche. Selanjutnya, Porsche 911 hybrid dipastikan hadir saat generasi 992 ini akan facelift.
Tantangan terbesar dalam membuat Porsche 911 hybrid adalah berat. Jelas, baterai itu berat, belum lagi soal ruang.”Kami harus pintar-pintar mendesain penempatannya karena mobilnya sendiri relatif kecil. Kami tidak mau menghilangkan format 2+2 seater, bentuk khasnya atau arsitektur mobilnya, karena itu adalah bagian penting dari 911,” tutup Frank-Steffen Walliser. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Yamaha Jatim Sambut New Normal Dengan Program Baru