AutonetMagz.com – Seperti yang kita tahu, aliansi Renault-Nissan memang telah menggandeng partner baru yaitu Mitsubishi dan menjadi aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi. Aliansi ini sendiri memang pada akhirnya menjadi salah satu aliansi yang besar dan juga membuat aliansi harus waspada. Dan kali ini, seperti layaknya sebuah aliansi, akan ada tukar menukar dan pinjam meminjam teknologi satu sama lain, termasuk dalam hal komponen dan platform.
Jika di Indonesia, masih sedikit terdengar gaung kemeriahan Mitsubishi Xpander beberapa bulan lalu, walau sekarang terancam oleh eksistensi All New Toyota Rush & Daihatsu Terios. Ya, Mitsubishi Xpander memang menjadi salah satu LMPV yang disukai oleh masyarakat, dan dengan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, maka beberapa pihak sudah mulai berpikir dan menebak – nebak, apakah nantinya akan ada LMPV dari Nissan dan Renault yang menggunakan basis dari Mitsubishi Xpander. Khususnya sih Nissan, yang terlihat belum mempunyai generasi terbaru Nissan Grand Livina.
Dan jawabannya sendiri memang belum ada kepastian, saat kami bertemu dengan Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Eiichi Koito di Bali kemarin lusa, kami sempat bertanya perkara kemungkinan NMI membuat sebuah LMPV berbasis Mitsubishi Xpander di kemudia hari. Koito-san menjawab bahwa pasti ada tukar menukar komponen di aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, namun apakah akan membangun Nissan Grand Livina dari Mitsubishi Xpander seperti lawan mereka dari grup Astra? Koito-san belum bisa menjawabnya untuk saat ini. Namun, sebuah media Jepang, yaitu Nikkei menunjukkan adanya pergerakan tukar – menukar teknologi ini.
Bukan LMPV yang diekspose oleh nikkei kali ini, melainkan sebuah mobil D-Cab. Ya, baik Nissan maupun Mitsubishi memang punya D-Cab yang bisa kami katakan cukup handal. Nissan dengan Navara Np300 dan Mitsubishi dengan Strada Triton miliknya. Dan nampaknya kedua produk ini akan lebur menjadi satu setelah 2021 mendatang, karena untuk segmen ini di pasar ASEAN, Mitsubishi dan Nissan telah sepakat untuk mengurangi biaya pengembangan yang redundan. Ya, buat apa menghabiskan biaya dua kali lipat untuk dua produk jika bisa menghabiskan satu biaya untuk dua produk.
Salah satu petinggi Nissan untuk kawasan Asia dan Oceania, Hiroshi Sanada menyebutkan bahwa tindakan ini sendiri dilakukan untuk meningkatkan skala penjualan serta meningkatkan sisi kompetitif dalam hal biaya pembuatan. Jadi intinya, dimasa depan Navara dan Triton akan menggunakan basis yang sama kawan. Dan jika kedua D-Cab ini bisa, sepertinya kehadiran Nissan Grand Livina atau LPMV lain dari Nissan berbasis Mitsubishi Xpander pun bukanlah sesuatu yang mustahil. Bagaimana menurut kalian kawan?
Read Next: Nismo Heritage Program Pastikan Nissan Skyline GT-R Tetap Prima