Autonetmagz.com – Mitsubishi Pajero telah menjadi salah satu pilar terpenting bagi Mitsubishi sejak debutnya pada 1982 dan mobil dengan julukan “The King of Dakar” ini telah membawa banyak sukses untuk merk berlogo Tiga Berlian. Namun nasib si Raja Dakar ini sudah mencapai titik ujung, dikarenakan Mitsubishi akan menghentikan produksi Mitsubishi Pajero dalam 3 tahun kedepan.
Yup, Mitsubishi akan menyuntik mati SUV Flagship nya, namun mengapa? Jawabannya simple, selain usianya sudah tua, Mitsubishi Pajero juga terdampak adanya COVID-19. Ya, pandemi ini menjadi salah satu faktor tambahan yang menyebabkan Mitsubishi tidak melanjutkan eksistensi Mitsubishi Pajero. COVID-19 menyebabkan minat orang untuk membeli mobil menurun, dikarenakan ekonomi pun minim pergerakan. Karenanya, penjualan Mitsubishi terkena dampaknya.
Penjualan Mitsubishi di beberapa pasar krusial mereka seperti Asia, ASEAN dan Amerika juga mengecewakan, ditambah dengan penjualan Mitsubishi Pajero yang sangat loyo menyebabkan Mitsubishi mengalami kerugian terbesar mereka dalam dua dekade terakhir. Kita pun tahu bahwa Mitsubishi juga telah mengumumkan business plan terbaru mereka, dimana restrukturisasi menjadi salah satu poin yang akan dilaksanakan
Dalam laporan Reuters, produsen mobil keenam terbesar di Jepang tersebut akan mengalami kerugian sebesar 140 miliar yen atau sekitar 1.33 Miliar US Dollar hingga Maret 2021, yang menjadikan ini kerugian terbesar Mitsubishi selama 18 tahun terakhir menurut laporan finansial perusahaan dari tahun 2002. “Untuk membuka jalan menuju pemulihan, prioritas utama untuk semua para executive adalah membagi sense of crisis dengan para pekerja untuk mengeksekusi pemotongan biaya” ujar salah satu Chief Executive Mitsubishi, Takeo Kato.
So, dari pernyataan diatas dan beberapa faktor yang sudah terteraakan membuat sebuah snowball effect yang mempercepat “kematian” Mitsubishi Pajero. Mitsubishi melihat model ini sudah tidak menguntungkan lagi secara finansial dan akan memfokuskan masa depan mereka untuk meningkatkan profitablity dengan mobil-mobil lebih efisien seperti Mitsubishi Outlander PHEV.
Selain itu, Mitsubishi telah membahas mengenai masa depan pabrik dimana model Pajero diproduksi yang terletak di Gifu, Jepang. Masa depan pabrik ini berada di tangan Mitsubishi, namun hanya menunggu waktu saja hingga mereka memberikan jawaban setelah melakukan meeting hari Senin tanggal 27 Juli kemarin.
Dengan semua hal yang dipertimbangkan, hanya menunggu waktu saja untuk mengetahui apa yang akan terjadi terhadap nameplate legendaris ini kedepannya. Bagaimana menurut kalian? Apakah Pajero patut untuk dilanjutkan produksinya? Tulis di kolom komentar ya.
Read Next: Bedah Fitur Keselamatan Wuling Victory, Menarique!