AutonetMagz.com – Untuk melengkapi varian X-Trail, Nissan akhirnya meluncurkan X-Trail hybrid di Jepang. Dari luar, seolah tak ada bedanya dengan X-Trail non-hybrid, tapi bedanya ada di kapasitas penumpangnya. Jika X-Trail biasa bisa menampung 7 orang, X-Trail hybrid hanya muat 5 orang di dalam kabinnya. Sepertinya ini kompensasi atas kehadiran baterai dan motor listrik.
Mesin X-Trail hybrid adalah mesin MR20DD 2.000 cc 4 silinder dengan Intelligent Dual Clutch Control yang merupakan sistem parallel hybrid Nissan, terdiri atas 1 motor listrik dan sepasang kopling ganda. Mesin ini tak sama persis dengan mesin 2.000 cc milik Nissan X-Trail non-hybrid, melainkan ada sejumlah pembenahan.
Di antaranya mencakup penggunaan sil oli minim getaran dan mengeliminasi belt tambahan di mesin ini. Hasil keluaran mesinnya sedikit berbeda dari yang biasa, yakni 147 PS di 6.000 rpm dan 207 Nm di 4.400 rpm. Itu belum ditambah dengan motor listrik RM31 yang punya daya 41 PS dan 160 Nm.
Dengan paduan ban yang memiliki nilai hambatan gelinding rendah, menurut standar tes JC08, konsumsi BBM X-Trail hybrid bisa mencapai 20,2 km/liter, berikut emisi NOx dan NMHC (non-methane hydrocarbon) 75 persen lebih rendah dari standar emisi tahun 2005, bahkan X-Trail hybrid sudah lolos sebagai mobil besertifikat SU-LEV(super-ultra-low-emission vehicle).
Oh ya, kopling ganda yang kami sebut di awal maksudnya bukan transmisi kopling ganda, soalnya X-Trail hybrid masih mempercayakan transmisi CVT. Kopling ganda yang dimaksud adalah kopling antara mesin dan motor listrik, dan kopling antara motor listrik dan CVT Xtronic.
Pengaturan ini memungkinkan mode pengendaraan hanya dengan mengandalkan baterai dan motor listrik saja, karena motor listrik bisa meneruskan tenaganya ke roda sementara aktivitas mesin bensin terputus.
Nissan mengklaim baterai lithium-ion milik X-Trail hybrid dapat terisi dengan cepat, yang memungkinkan kontrol yang tepat dari motor listrik dan operasi kopling ganda. Akan tetapi, karena penempatan baterai pada X-Trail hybrid mengorbankan kapasitas bagasi hingga menjadi 400 liter. Padahal X-Trail non-hybrid punya kapasitas bagasi 550 liter.
Untuk pertama kalinya X-Trail hybrid tersaji dengan kehadiran NissanConnect Navigation System dengan koneksi smartphone, sehinggaapat menampilkan aplikasi pada ponsel, sementara Forward Emergency Braking sudah menjadi standar di semua varian X-Trail hybrid.
Varian-varian yang tersedia adalah 20X Hybrid 2WD, 20X Hybrid 4WD, 20X Hybrid Xtreamer-X 4WD dan 20X Hybrid Black Xtreamer-X 4WD, dengan harga jual mulai 2,8 juta Yen hingga 3,2 juta Yen, atau mulai 304 juta hingga 347 juta Rupiah.
Namun tentu saja, sepertinya mustahil X-Trail hybrid ini dijual resmi di Indonesia jika sistem pajak kendaraan kita masih mengategorikan mobil hybrid bukan sebagai kendaraan ramah lingkungan namun sebagai barang mewah karena punya 2 mesin, sehingga harga jualnya melambung jauh. Sayang sekali ya.
Sampaikan komentar anda tentang X-Trail hybrid baru ini!
Read Next: First Impression Review Toyota Camry Facelift 2015 oleh AutonetMagz