AutonetMagz.com – Seberapa banyak di antara kalian yang memiliki motor dengan sistem pengereman ABS? Apakah kalian merasa ABS bukanlah fitur wajib yang harus dipertimbangkan? Harus kita akui bahwa saat ini memang sistem pengereman ABS hanya hadir di sejumlah motor tertentu saja di Indonesia. Namun, ada sebuah fakta menarik dimana negeri tetangga yaitu Malaysia akan menerapkan aturan baru tahun depan. Aturan tersebut mengharuskan motor di atas 150cc wajib memiliki fitur ABS. Yuk kita bahas.
Motor 150cc ke Atas Wajib ABS
Mengutip informasi via The Star, Kementerian Transportasi Malaysia telah melakukan studi selama 2 tahun terakhir untuk menentukan perlu tidaknya rem ABS pada motor. Dan hasilnya, per tanggal 1 Januari 2025 mendatang, seluruh motor berkubikasi di atas 150cc yang dijual di Malaysia wajib menggunakan rem dengan ABS. Artinya, rem ABS jadi sebuah mandatory, bukan sekedar opsi. Keputusan ini diambil untuk menekan angka kematian yang melibatkan kecelakaan motor di Malaysia. “ABS bisa menekan angka kecelakaan motor dan juga kematian hingga 30%. Fitur ini juga membantu motor selip sehingga pengendara tidak kehilangan kontrol pada motor mereka” ujar Dr. Wong Shaw Voon, Petinggi Malaysian Institute of Road Safety Research.
Di Malaysia sendiri, sebelumnya rem ABS memang tidak menjadi mandatory, melainkan hanya sebagai opsi saja. Kondisi yang tentunya familiar bagi kita di Indonesia. Namun, untuk sejumlah model motor global dengan kapasitas di atas 250cc, rem ABS sudah menjadi standar yang umum. Lagi-lagi, mirip seperti di Indonesia. Lantas, bagaimana dengan negara-negara lain? Di Eropa, ABS sudah menjadi mandatory untuk motor di atas 125cc mulai tahun 2016. Yap, 8 tahun lalu. Sedangkan Thailand yang masih tentangga di ASEAN juga akan menerapkan regulasi yang sama di tahun 2026 mendatang alias 1 tahun setelah Malaysia. Pertanyaan pentingnya, Indonesia kapan?
Indonesia Ketinggalan Lagi?
Mengutip informasi via Motorplus, Kepala Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Badan Kebijakan Transportasi, Jumardi menyatakan pendapatnya. Beliau menyebutkan bahwa saat ini belum bisa dipastikan kapan ABS akan jadi standar di Indonesia. “Teknologi ABS ini bagus, tapi kalau menjadi mandatory, kita harus lihat persepsi masyarakat karena itu akan memberikan beban ekonomi” jelasnya. Kasarnya, penambahan ABS akan meningkatkan harga jual dari kendaraan itu sendiri, dan beliau ragu dengan daya beli masyarakat. Well, itu adalah fakta yang harus kita sadari. Namun, bukankah selama ini selalu seperti itu?
Saat airbag belum menjadi standar keamanan di sebuah mobil, maka alasan yang sama juga berlaku. Namun, apakah setelah airbag menjadi standar di roda 4 lalu penjualan langsung menurun drastis? Nampaknya tidak. Dan di sinilah kami juga menekankan bahwa jikalau regulasi ini baik, mengapa tidak diterapkan saja. Setidaknya, ada studi yang mengawali niat baik ini sehingga bisa menjadi gambaran mengenai manfaat dan dampak regulasi ini di Indonesia kelak. Bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Tahun ini, Toyota Kembali Hadirkan Gazoo Racing GT Cup Indonesia!