Mitsubishi Hadapi Denda Lagi Dari Badan Urusan Konsumen Jepang

AutonetMagz.com – Kasus manipulasi angka efisiensi BBM yang dilakukan Mitsubishi sudah bergulir cukup lama, dan banyak hal sudah cukup mendera merek berlogo 3 berlian ini akibat ulah mereka sendiri. Tahun berganti, namun konsekuensi dari kasus ini masih bergulir, dan yang terbaru adalah dari Badan Urusan Konsumen Jepang yang mendenda Mitsubishi sebanyak 480 juta Yen (55 M Rupiah) karena iklan dengan data efisiensi BBM palsu.

Japan Times menuturkan : Perintahnya adalah perintah yang pertama dari jenisnya di bawah revisi hukum April lalu mengenai penyalahartian produk. Itu juga merupakan hukuman administrasi pertama yang dijatuhkan kepada Mitsubishi Motors atas tindakan memalsukan data efisiensi bahan bakar. Mirip-mirip dengan apa yang dialami Volkswagen akibat kasus dieselgatenya di berbagai belahan dunia dengan hukum yang tegas.

Sebuah contoh adalah di Korea Selatan yang mendenda Volkswagen pada bulan Desember 2016, Fair Trade Commission mendenda VW sebanyak 37,3 M Euro. Departemen Kehakiman Amerika Serikat pun punya cara untuk menyelesaikan tuntutan perdata dan pidana Volkswagen di AS untuk jumlah denda $ 4,3 miliar. Ini sedikit menjelaskan bahwa Mitsubishi Motors tidak separah VW dalam urusan denda-dendaan.

Karena sekarang Mitsubishi adalah milik Nissan, setidaknya ada bantuan sedikit untuk membantu Mitsubishi berdiri sendiri. Sebelum dimiliki Nissan pun, Mitsubishi sudah punya cara untuk membuat dompetnya terisi lagi, yakni dengan membunuh Lancer, Lancer Evolution dan Pajero serta fokus ke crossover, mobil kecil yang irit, mobil plug-in hybrid dan lain-lainnya, pokoknya mobil yang pasti laris kalau di pasaran.

Pada tahun 2017 ini, Mitsubishi punya beberapa crossover baru yang siap diperkenalkan, di antaranya termasuk generasi baru Mitsubishi Outlander Sport dan Mitsubishi Eclipse yang bkan sport coupe, tapi crossover. Sementara untuk Indonesia, siapkan dirimu untuk menjumpai Mitsubishi Pajero Sport CKD dan versi produksi dari Mitsubishi XM Concept yang belum ada namanya.