AutonetMagz.com – Sejak riuhnya pemberitaan mengenai Esemka, banyak sekali pro dan kontra yang mengikuti mobil yang disebut – sebut akan menjadi mobil nasional Indonesia tersebut. Mulai dijelekkan dan disanjung karena urusan politik, hingga pihak yang mencibir dan memuji progres yang dilakukan. Nah, di kesempatan kali ini kami tak mau banyak membahas mengenai Esemka dahulu. Jika kalian ingat, di awal tahun ini ada spyshot Esemka Garuda 1 yang secara bentuk nyaris identik dengan Foday Landfort. Berhubung Esemka Garuda 1 belum ada wujud resminya, lebih enak kita bahas saja Foday Landfort, cekidot. Nah, sebelum kita mambahas Foday Landfort, ada baiknya kita kenalan dahulu dengan merk Foday, tak kenal maka tak mengerti kan kata pepatah. Jadi, nama Foday merujuk pada Guangdong Foday Automobile (GFA) yang merupakan pabrikan otomotif di Foshan, Guangdong, China. Pabrikan ini sudah berdiri sejak 1988, dan mayoritas produknya adalah SUV dan Truck, serta juga parts otomotif dan stampings. Nah, Foday sendiri juga menyuplai body ke beberapa merk terkenal di China seperti Great Wall (Yang punya Haval), Dong Feng (Induknya DFSK), dan Shanghai Wangfeng serta Jinbei. Foday juga memiliki lisensi untuk menggunakan mesin bensin milik Mitsubishi dan mesin diesel milik Nissan. Beberapa produk yang dikenal dari Foday antara lain adalah Foday Explorer, Foday Little Superman, dan yang terbaru adalah Foday F22 dan Foday Landfort.
Nama terakhir adalah yang cukup dikenal di Indonesia sebagai versi rebadge dari mobil yang katanya adalah calon mobnas, Esemka Garuda 1. Namun apakah Foday Landfort terhitung mobil baru? Absolutely not. Jadi, rancang bangun dari Foday Landfort sudah tersebar sejak 2012 silam, dan di 2013 tertangkap kamera versi spyhot-nya. Tahun 2014, Foday Landfort mulai berani unjuk gigi di ruang publik, dan baru di 2015 Foday Landfort diluncurkan secara resmi. Fakta menarik mengenai Foday Landfort adalah peminatnya banyak, banyak pabrikan lain maksudnya. Jadi, Esemka bukanlah pihak pertama yang berminat melakukan rebadge dari Foday Landfort. Dongfeng Motors (Induk DFSK) juga pernah berminat, dan malah sudah menanamkan logo mereka di Foday Landfort dan Foday F22. Selain itu, negeri tetangga Malaysia pun pernah menunjukkan niatnya dengan Foday Landfort dan Foday F22.
Adalah merk SAF Malaysia yang sempat menyebutkan akan merilis versi SAF dari dua mobil Foday ini. SAF sendiri adalah merk milik Enggang Keramat Automobile, yang sebelumnya merencanakan peluncuran di bulan April 2016 silam. Lho? Kok nggak pernah dengar? Ya jawabannya simpel, karena memang batal. Nah, sudah paham sejarahnya, mari kita lebih jauh mengenal Foday Landfort. Secara desain, Foday Landfort tak banyak berubah dari versi tahun 2015, dan kami pun sudah pernah membahasnya sebelumnya. Tongkrongan Foday Landfort ini cenderung tinggi dan gagah, dengan grille besar berlapis krom, penanda kekayaan sang empunya. Bumper depannya standar saja, dengan lampu kabut di bawah. Pindah ke samping, Foday Landfort menggunakan ban yang tebal dan spion yang kecil. Krom masih ada di bagian ini, sebagai aksen di garis jendela dan body mouling. Seperti layaknya mobcin, kaki – kaki Foday Landfort terasa terlalu kecil untuk ukurannya.
Sedangkan sisi belakang terlihat lebih manis dari sisi depannya. Bumpernya tak neko – neko, dengan lampu agak sipit dan kelengkapan standar seperti rear defogger, rear spoiler, HMSL, rear wiper, kamera mundur dan antena model sirip hiu. Masuk ke Interior, harus kami akui interior mobil ini cakep, jujur. Setirnya mengungatkan kami pada bentuk setir Ford, dengan balutan kulit, dan audio steering switch dengan bluetooh telephony. Sistem infotainment-nya dibenamkan dama dome bak Ford, dan integrated. Panel AC-nya menyatu dengan aksen piano black disekitar kisi AC, dan sudah digital dengan panel sentuh, ajib kan. Sudah ada start/stop engine button, dan di sisi kiri ada tombol spion elektri, pengatur ketinggian sorot lampu, electric folding mirror, dan pengatur cahaya dimmer. Panel instrumennya campuran antara digital dan analog dengan layar MID kotak di sisi tengah yang sudah full color.
Yang menarik, ada rem parkir elektronik dengan auto brake hold di sisi tengah, plus pengatur sistem gerak empat roda model dial, cakep. Masih di interior, apa yang ditawarkan oleh Foday Landfort juga tergolong lengkap. Mulai dari power outlet di setiap baris, kursi dengan lapisan jok kulit, electric seat 3 arah di pengemudi, sunroof elektrik, trim pintu dengan bahan kain dan wood panel, hingga bagasi yang jikalau ditekuk seluruh kursinya akan rata lantai. Overall, tawaran dari sebuah Foday Landfort tak kalah menarik dengan sebuah Wuling Cortez kan? Untuk urusan mesin, ada dua opsi mesin yaitu mesin 2.400cc Bensin 4G69S4N milik Mitsubishi yang bertenaga 134 hp dan bertorsi 200 Nm, dan diesel 1.900cc D19TCID1 milik Nissan dengan tenaga maksimal 134 hp dan torsi 300 Nm. Transmisinya? 5 percepatan manual dan 6 percepatan otomatis.
Overall, setelah tahu apa yang ditawarkan mobil ini, secara netral kami sendiri cukup tertarik dengan Foday Landfort, apalagi jikalau benar Esemka membuat Garuda 1 dengan gambaran mobil ini, why not kan. Namun, diluar itu, kita tunggu saja seperti apa Esemka akan bermanuver, supaya tak ada spekulasi aneh – aneh dan biarkan waktu yang membuktikan. Jadi, sampaikan pendapatmu kawan.
Sumber Gambar : Autohome China
Gallery lengkap ada dibawah ya :
Read Next: Nasib Honda City Saat Ini, Masih Market Leader!