Mengenal Hozon Neta : Asal China, Ingin Bangun Pabrik & Kaitannya Dengan Esemka

by  in  Berita & Hozon Auto & Merek Mobil
Mengenal Hozon Neta : Asal China, Ingin Bangun Pabrik & Kaitannya Dengan Esemka
0  komentar

AutonetMagz.com – Jagad industri roda 4 di Indonesia tahun ini nampaknya akan terus bertambah meriah dengan kehadiran sejumlah brand baru. Sebelumnya, kami telah membahas brand Great Wall Motor (GWM) yang akan memboyong 3 subbrand mereka ke Indonesia pada GIIAS 2023 mendatang. Nah, ternyata bukan hanya GWM yang akan debut di Indonesia bulan Agustus mendatang, namun masih ada 1 brand lain asal China yang tak kalah menarik. Dan brand tersebut adalah Hozon Neta. Yuk kita kenalan dulu.

Filosofi NETA / Nezha

Sebenarnya, sosok Hozon Neta bukanlah produk yang sepenuhnya asing di Tanah Air. Kalau kalian ingat, produk Neta sempat menghebohkan publik menjelang IIMS 2023 kemarin karena muncul sebagai produk rebadge dari Esemka. Namun, setelah IIMS 2023 digelar, tidak ada satupun produk Esemka yang merupakan rebadge dari Hozon Neta. Nah, setelah membuat heboh di awal tahun, sekarang Hozon Neta kembali mendapatkan atensi publik karena namanya muncul di list peserta GIIAS 2023. Lantas, brand seperti apa sih Hozon Neta ini? Apakah brand lawas seperti halnya Chery, Geely dan GWM, atau malah brand baru seperti halnya Tesla?

Jadi, Hozon Neta sendiri merupakan merk dan model. Hozon Auto adalah brand-nya, sedangkan Neta adalah line up modelnya. Hozon Auto sendiri merupakan sebuah brand mobil listrik yang merupakan bagian dari Zhejiang Hezhong New Energy Automobile Company. Sesuai namanya, Hozon Auto berasal dari provinsi Zhejiang. Hozon Auto didirikan oleh Beijing Sinohytec dan Zhejiang Yangtze Delta Region Institute of Tsinghua University. FYI, Neta sendiri diambil dari nama Nezha (哪吒) yang merupakan nama salah satu Dewa Pelindung dalam kepercayaan Tionghoa. Kalau kalian pernah menonton Journey to The West, Nezha adalah Putera Mahkota Bunga Teratai Ketiga sekaligus lawan dari Sun Go Kong.

Sejarah & Pencapaian Hozon Auto

Hozon Auto berdiri sejak Bulan Oktober tahun 2014 silam dengan investasi mencapai 7 Milyar Yuan. Di tahun 2017, Hozon telah resmi memenuhi kualifikasi produksi dari Kementerian terkait di China, disusul munculnya produk pertama di bulan Juli 2018 yaitu Hozon Neta N01. FYI, Hozon Neta N01 sendiri berbentuk compact crossover, namun produksinya telah dihentikan di tahun 2020 silam. Walaupun begitu, dalam 2 tahun penjualannya, Hozon Neta N01 berhasil membuat brand ini meraih penjualan sebanyak 10 ribu unit per tahunnya. Tahun 2020, Hozon Auto mendapatkan tambahan pendanaan 2 Milyar Yuan, dan di tahun yang sama muncul pula Hozon Neta V yang bentuknya familiar itu. Oiya, penjualan tahunan mereka di 2020 naik ke 15 ribu unit.

Tahun 2021 menjadi titik penting dari Hozon Auto, dimana mereka sempat meraih penjualan per bulan di atas 10 ribu unit yang artinya setara dengan penjualan 1 tahun mereka di periode 2018-2020. Dan di tahun tersebut, mereka berhasil membukukan penjualan hampir 70 ribu unit. Dan tahun lalu, Hozon Auto telah memiliki sejumlah line up seperti Hozon Neta S, U, V, dan GT. Mereka juga telah mencapai milestone produksi 100 ribu unit di tahun lalu, serta rata-rata penjualan per bulan sebanyak 10 ribu unit. Bagaimana dengan peforma penjualan di tahun 2022? Secara mengejutkan, naik 2 kali lipat lebih ke angka 152 ribuan unit. Sebuah pencapaian yang tidak bisa dianggap remeh.

Hozon Auto Garap Pasar Indonesia?

Lantas, bagaimana dengan ekspansi mereka ke Indonesia? Apakah benar mereka menggandeng Esemka? Kami belum memiliki informasi valid ataupun konfirmasi resminya, namun kami ragu jikalau hal tersebut akan terjadi. Hozon Auto nampaknya memang ingin berekspansi ke Indonesia, tetapi tidak menggandeng Esemka. Hal yang sama juga telah mereka lakukan di Thailand, dimana mereka juga telah memasarkan mobil listrik mereka di Negeri Gajah Putih. Oiya, kami pun sempat mendengar selentingan bahwa Hozon Auto sebenarnya tengah mencari lokasi yang pas untuk membangun pabrik mereka di Indonesia. Namun, kabar ini masih berupa rumor belaka, dan belum ada konfirmasi pastinya.

Yang pasti, dengan ikut sertanya Hozon di GIIAS 2023, maka mereka telah menunjukkan keseriusan minat mereka dengan pasar Indonesia. Dan harus kalian ingat bahwa Hozon merupakan pabrikan yang spesifik menjual kendaraan listrik. Sebagai catatan, belum ada satupun pabrikan di Indonesia yang hanya fokus menjual mobil listrik. Berbeda dengan Seres yang masih memiliki induk yaitu DFSK. Dan ini menjadi poin yang menarik, karena jikalau Hozon bisa sukses di Tanah Air, maka tak menutup kemungkinan akan makin banyak brand spesifik mobil listrik yang akan tertarik ke Indonesia. Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?

Read Prev:
Read Next: