AutonetMagz.com – Lihatlah merek-merek seperti Maserati, Porsche, Ferrari dan Lamborghini yang terkenal dengan mobil sport dan supercar kelas wahid. Kenapa mereka bikin SUV? Buat apa? Alasan paling logisnya tentu biar mudah berjualan mobil. Banyak orang kaya yang hanya peduli pada logo mereka masing-masing tanpa mau menghargai tradisi dan nilai sebuah merek yang susah payah dibangun selama puluhan tahun.
Mau sebagus apa pun SUV dari Ferrari dan Lamborghini, akan berat untuk mengakui kalau mereka adalah Ferrari dan Lambo sungguhan. Yang namanya Ferrari dan Lambo ya supercar berpiston banyak, bersuara merdu, kencang dan punya bodi sensual, bukan SUV gembrot segede gaban yang jago garuk tanah. Kalau mau SUV seperti itu, merek seperti Range Rover atau Mercedes Benz G-Class sudah bisa mengakomodir semuanya kok.
McLaren berani tampil beda, dan bilang kalau mereka tidak akan ikut-ikutan Ferrari dan Lamborghini dengan cara membuat SUV atau crossover. Berbicara kepada Top Gear, kepala desainer McLaren bernama Dan Parry-Williams mengatakan “Saya bukan orang pertama yang bilang kalau sebuah SUV itu tidak terlalu sporty atau bahkan utility.” Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa crossover tidak sesuai dengan filosofi McLaren yang berbunyi “Everything For a Reason“.
Syukurlah, McLaren tidak sedang dihadapkan pada tekanan untuk membangun crossover saat ini, sebab mereka baru membukukan rekor penjualan tahun lalu. Sebanyak 3.340 model McLaren terjual pada 2017 dan sebagian besar berasal dari jajaran Sport Series yang mencakup 570S dan 570GT. Model baru McLaren 720S pun turut mengangkat pamor desain McLaren yang tadinya biasa saja, kini jadi cantik. Ingat, 720S ya yang cantik, bukan Senna.
CEO McLaren, Mike Flewitt baru-baru ini mengatakan bahwa kita dapat mengharapkan sebuah model baru McLaren yang lebih ringan serta lebih banyak kendaraan dengan teknologi hybrid. Bagus deh, semoga McLaren benar-benar tahan untuk tidak latah membuat SUV juga demi mendongkrak penjualan. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Produksi Mobil Lokal Capai 2,2 Juta, Utilitas Masih Kurang