Mau Punya Mobil Listrik? Ada Etikanya Lho…

by  in  Berita & International & Mobil Listrik
Mau Punya Mobil Listrik? Ada Etikanya Lho…
0  komentar

AutonetMagz.com – Dengan adanya teknologi baru, datanglah norma-norma sosial baru tentang apa yang dianggap sopan dan tidak . Munculnya Electric Vehicle (EV) juga akan mengarah pada seperangkat aturan baru yang butuh perhatian khusus. Beberapa di antaranya sudah jelas: ICEing (memarkir mobil non-listrik di tempat pengisian baterai EV) jelas merupakan kesalahan besar. Kemudian ICE-holing (sengaja melakukannya, dan menghujat pengguna EV di sekitarnya) hal ini bisa menyebabkan insiden kerusuhan di jalan atau road rage. Lalu, apa saja kemungkinan norma atau etika baru yang akan hadir pasca munculnya mobil listrik? Mari kita bahas.

Ada Etikanya Juga

Bagaimana kalau kita mencabut kabel EV orang lain jika kita perlu menggunakan EV charger publik? Aturan tentang ini masih berkembang, tetapi sebagian besar orang mungkin setuju bahwa tidak apa-apa untuk melakukannya jika kendaraan sebelumya telah selesai mengisi daya. Tetapi bukankah itu tidak sopan apabila kita ‘mengacak-acak’ kepunyaan orang lain tanpa seizin pemiliknya? Ada beberapa poin bagus dari EVtiquette yang khusus untuk pemilik Tesla. Di beberapa stasiun charger, jika dua Tesla sedang mengisi daya secara berdampingan, masing-masing hanya akan mendapatkan setengah daya maksimum yang tersedia. Oleh karena itu, pemilik Tesla yang paham teknologi mungkin marah jika seseorang berhenti di sebelah mereka ketika ada ruang kosong lain yang bisa mereka ambil.

Namun, pengemudi yang kurang mengerti secara teknis cenderung tidak menyadari masalah ini, jadi tampaknya tidak perlu untuk dipermasalahkan. Sebuah survei terhadap 2.000 pengemudi di Inggris yang dilakukan KIA, menemukan bahwa 61 persen responden akan menganggap tidak sopan jika seorang tamu meminta untuk mencolokkan EV-nya. Namun, 56 persen akan segan untuk mengatakan tidak jika mereka adalah tuan rumah. Sekitar 63 persen responden mengatakan bahwa meminta untuk mencolokkan EV Anda di rumah orang lain sama seperti menanyakan apakah Anda bisa mendapatkan bensin dari mobil yang ada di garasi. Berbeda dengan sekedar mengisi daya ponsel atau laptop, mengisi daya sebuah mobil listrik jelas akan memakan banyak daya nantinya. Efeknya? Tentu akan menambah beban biaya listrik di rumah tersebut.

Tawarkan Saja, Namun Batasi Penggunaannya

Pakar etiket William Hanson melihat hal-hal secara berbeda. “Dengan teknologi baru, muncul etiket baru (etika dalam berkomunikasi di internet),” katanya dalam Insideevs. “Bagian dari menjadi tuan rumah yang baik adalah berbagi makanan, minuman, dan kenyamanan rumah Anda. Seiring berkembangnya masyarakat, saat ini harus mencakup pengisian daya elektronik. Coba dan batasi waktu pengisian daya di rumah orang lain dan jangan terlalu berlebihan.”

Hanson menawarkan rekomendasi yang masuk akal, “Sementara kita bisa mengatasi perbatasan baru ini, saya menyarankan para tamu untuk tidak bertanya kepada tuan rumah mereka, kecuali mereka ditawari. Tuan rumah harus proaktif, dan murah hati, dan menawarkan pengisi daya mereka ketika mereka melihat seorang teman datang dengan mobil listrik, terutama jika mereka telah melakukan perjalanan jauh dan tidak tahu daerah. Jika ada listrik yang digunakan, tamu harus mengirimkan surat ucapan terima kasih atau hadiah, dan tentu saja siap untuk menawarkan titik pengisian sendiri ketika teman mereka mengunjungi rumah mereka sendiri.” Sementara Kia, yang melakukan survei, menawarkan cara untuk menghindari situasi sosial yang sulit: layanan Kia Charge baru, yang memberi pengemudi akses ke sekitar 17.000 titik pengisian daya di seluruh Inggris, melalui aplikasi pengisian daya Kia.

Jadi bagaimana menurut kalian? sampaikan di kolom komentar ya

Read Prev:
Read Next: