AutonetMagz.com – Jarang kita mendengar petinggi suatu merek mobil memuji merek lain, terutama yang jadi rival langsung di pasaran. Alasannya tentu saja gengsi, karena kan tidak ada kecap nomor dua. Contohnya Rolls-Royce, yang mengomentari Bentley Bentayga sebagai “Audi Q7 dipermewah.” Atau bagaimana dengan Elon Musk yang bilang,”Kalau kamu gagal di Tesla, kamu pindahnya ke Apple.”
Meski begitu, bukan berarti tidak ada petinggi merek mobil yang mau memuji merek lain dengan sukarela dan senang hati. Akio Toyoda misalnya, di mana presiden Toyota ini pernah menyampaikan beberapa mobil kesukaannya yang bukan bermerek Toyota. Mobil-mobil itu adalah Isuzu Bellett, Mazda Cosmo Sport Roadster, Nissan Skyline, Honda NSX dan Mitsubishi Pajero. Tolong ya, yang Toyoda maksud Mitsubishi Pajero, bukan Pajero Sport.
Habis Toyoda, lanjut ke Koenigsegg. Christian von Koenigsegg sebagai pendiri Koenigsegg. Kalau levelnya Koenigsegg, ia pasti akan melihat supercar dan hypercar lain di Geneva Motor Show 2018 ini. Tiga mobil yang menjadi fokusnya adalah Aston Martin Valkyrie AMR Pro, Mercedes-AMG Project One dan McLaren Senna. FYI, ketiga mobil ini sudah mulai menyerempet arena tempat Koenigsegg bernaung.
Berbicara kepada Road & Track, bos Koenigsegg tersebut bilang kalau ia suka sekali dengan Aston Martin Valkyrie, namun Mercedes-AMG Project One dan McLaren Senna tidak mendapat pujian yang sama di benaknya. Alasan Koenigsegg menyukai Valkyrie adalah pesona ekstrim mobil itu yang bisa tetap tampil cantik namun tetap mengedepankan fokus utama sebagai mesin balap kelas kakap. Ia juga yakin suara mobilnya bakal bagus, soalnya ia pakai mesin V12 non-turbo.
Saat ditanya mengenai Mercedes-AMG Project One, ia tidak menyampaikan pujian yang tinggi. Koenigsegg aslinya sangat suka dengan perkembangan teknologi, dan ia suka teknologi mesin F1 yang dibenamkan di Project One. Sayangnya, desain Mercedes-AMG Project One terlihat sangat datar dan kurang gahar jika dibandingkan dengan teknologi ekstrim yang bersembunyi di balik kulitnya. Sebagai mobil F1 jalanan, Project One tidak sangar di matanya.
Kalau McLaren Senna, ia bilang kalau desainnya tidak seimbang dan cenderung “nabrak” saat melihat setiap elemen desainnya. Dibandingkan dengan Valkyrie, menurutnya aerodinamika yang sudah di taraf ekstrim tetap bisa dikemas dalam balutan eksterior yang cantik. Mengenai mobil Koenigsegg sendiri, tahun depan bakal ada pengganti Agera RS dan bukan mustahil Koenigsegg pakai desain Valkyrie sebagai referensi. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Test Drive Wuling Cortez : Feeling is Believing!