AutonetMagz.com – Kalau kalian pecinta mobil buatan Jepang atau JDM, maka mungkin dalam hati kecil kalian juga berharap kei car bisa dipasarkan di Indonesia. Kalau kalian merasakan hal tersebut, maka kami pun sama. Apalagi kei car di Jepang punya banyak model dan jenis yang atraktif namun dibalut dengan harga dan fungsional yang baik. Namun, bagaimana jikalau APM di Indonesia serius menggarap ide ini? Akankah jadi gebrakan besar atau malah blunder? Yuk kita diskusikan.
Kei Car Bukan Hal Baru di Indonesia
Sebelum masuk ke bahasan terkait peluang kei car dijual di Indonesia, ada sejumlah fakta menarik terkait kei car dan hubungannya dengan Indonesia. Sebenarnya, ini bukan kali pertama ide tersebut berhembus. Sudah ada banyak nama kei car maupun mobil JDM kompak yang sebenarnya pernah dijual resmi di Indonesia. Contohnya, ada nama Daihatsu Copen dan Daihatsu Hi-Max yang dua-duanya sudah discontinue di Indonesia. Di masa lalu, Daihatsu YR-V juga sempat diboyong ke tanah air. Di sisi lain, ada juga Suzuki dengan Suzuki Karimun kotak, Jimny dan Suzuki Every pada masa lalu. Sisanya adalah mobil-mobil yang diboyong oleh IU seperti Honda S660, N-Box, Daihatsu Tanto, dan sebagainya.
Semua Karena Wuling Air EV?
Nah, sejak tahun 2022 kemarin, sebenarnya kami telah mendengarkan desas desus mengenai rencana Agen Pemegang Merk mobil Jepang di Indonesia yang berniat menjual kei car. Meleset-meleset, kalaupun bukan kei car maka mobil JDM kompak yang akan diboyong. FYI, mobil seperti Daihatsu Tanto, Suzuki Solio, dan sejenisnya sebenarnya tak masuk dalam skema kei car. Namun karena bentuknya kompak maka sering dianggap sebuah kei car. Ide menjual kei car pun berkembang menjadi studi yang juga melihat penjualan dari Wuling Air EV yang notabene juga merupakan mobil mungil. Dan hasilnya, Wuling Air EV bisa diterima dengan baik oleh konsumen, walaupun tidak fantastis.
Disusul juga keberanian brand China seperti NETA yang menjual NETA V, dan baru-baru ini Wuling yang memasarkan Wuling Binguo. Kondisi ini nampaknya membuat sejumlah brand asal Jepang mulai berani untuk memutuskan kehadiran kei car atau compact JDM MPV ke Indonesia. Kami mendengar bahwa Nissan sangat tertarik dengan Nissan Sakura EV, ditemani Mitsubishi yang mulai serius dengan Mitsubishi eK EV pula. Di sisi lain, Suzuki juga menunjukkan ketertarikan pada Suzuki Hustler, Suzuki Alto Lapin dan Suzuki Spacia. Daihatsu masih adem ayem, namun sebenarnya mereka sudah punya nama Daihatsu Ayla yang nampaknya punya koneksi erat dengan Daihatsu Mira e:S.
Peluang Kei Car EV Lebih Terbuka
Nah, dari merk dan model yang kami sebutkan, sebenarnya peluang justru lebih terbuka bagi Nissan dan mitsubishi, menurut kami. Kenapa? Karena Nissan Sakura dan Mitsubishi eK adalah BEV kompak yang trennya sedang naik. Apalagi, keduanya punya ruang dan fungsionalitas yang kami yakini jauh lebih proper ketimbang Wuling Air EV ataupun Binguo. Hanya saja, faktor harga akan jadi penentu. Jikalau harga mereka bisa bersaing dengan brand China, maka akan jadi terobosan. Namun jikalau harganya seperti Daihatsu Copen di masa lalu, maka keputusan ini adalah blunder besar. Apalagi, pemain akan ditambah lagi tahun depan dengan kehadiran BYD.
Jadi, kita lihat saja. Namun kami telah mendapati pergerakan brand Jepang terhadap ide kei car ini adalah hal yang nyata dan sangat bisa terjadi. Bagaimana menurut kalian?
Read Next: Pesaing Wuling Air EV dari Chery, Chery : "Nanti Dulu..."