AutonetMagz.com – Kalian tentu tahu bahwa Honda masih memasarkan LMPV yang pernah jadi andalan mereka di Indonesia yaitu Honda Mobilio. Hanya saja, kini Honda Mobilio hanya dipasarkan dalam 1 tipe saja, yaitu tipe S dengan transmisi Manual. Yap, sesuai dugaan kalian, tipe ini adalah tipe terendah dari Honda Mobilio. Lantas, apa alasan Honda Indonesia melakukan ini? Jikalau tak ingin menjual mobil ini, mengapa tidak di-discontinue saja?
Pilihan Berat : Brio Atau Mobilio
Jawabannya mudah, karena Honda Indonesia tetap ingin menjual Honda Mobilio. “Tidak ada perubahan dengan Honda Mobilio, kami tetap memproduksi dan memasarkan Honda Mobilio hingga saat ini. Jadi produksinya tidak dihentikan” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) dalam sesi press conference kemarin. Nah, yang jadi pertanyaan, mengapa hanya tipe S Manual saja yang dipasarkan saat ini? Biasanya, sejumlah model LMPV yang dijual di Indonesia malah akan memangkas tipe terendah dan menjual tipe tertinggi. Sebut saja Nissan Livina yang sudah tidak menjual tipe di bawah VE, dan Suzuki Ertiga yang kabarnya akan menghilangkan tipe GA, atau malah Toyota Avanza 1.3 E yang berstatus spot order.
Pak Billy pun menjelaskan bahwa mereka menuruti kebutuhan pasar, dimana konsumen Honda Mobilio saat ini kebanyakan adalah fleet. “Konsumen Honda Mobilio saat ini kebanyakan adalah fleet, dan kebutuhan mereka adalah tipe S manual, apalagi kalau kita bicara pasar di luar pulau Jawa. Oleh karenanya, tipe S Manual masih kami produksi sampai saat ini”, jelas beliau. Nah, yang menarik, mengapa Honda harus memangkas tipe – tipe lain, seperti tipe E dan tipe RS? Apakah kini Honda Mobilio hanya fokus pada fleet seperti halnya Toyota Transmover? Untuk sementara, iya. Pak Billy menyinggung masalah chip shortage yang membuat HPM harus mengambil pilihan berat antara Honda Mobilio atau Honda Brio. Yap, keduanya dibangun dengan basis yang sama, dan tentunya menggunakan semikonduktor yang sama pula.
Fokus ke All New Honda BR-V
Jadi, jika HPM ingin memproduksi tipe lain untuk Honda Mobilio, maka alokasi semikonduktor tidak bisa dimaksimalkan untuk Honda Brio. Sedangkan bobot Honda Brio jelas jauh lebih berat ketimbang Honda Mobilio jika kita melihat dari perspektif penjualan. Honda Brio adalah mobil terlaris Honda dengan kontribusi sekitar 47 hingga 52%, sedangkan Honda Mobilio tentu tidak sebesar itu kontribusinya. Alhasil, kini HPM harus mengorbankan Honda Mobilio. Apakah artinya kini Honda tidak fokus di LMPV? Bisa dikatakan begitu, mereka lebih fokus pada pangsa pasar LSUV yang sebenarnya sama – sama memiliki kapasitas 7 seater melalui All New Honda BR-V. “Saat ini kami fokus ke pasar 7 seater melalui LSUV yaitu All New Honda BR-V” tutup Pak Billy. Kabar baiknya, All New Honda BR-V perlahan sudah mulai menunjukkan tajinya dengan sumbangsih 18% dari total penjualan bulan April kemarin.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?
Read Next: Jadi Hybrid + Monokok, Apakah Toyota Innova Ladder Frame Akan Disuntik Mati?