AutonetMagz.com – Seiring dengan bertambahnya pertumbuhan ekonomi suatu negara sudah pasti daya beli masyarakatnya juga akan bertambah. Seperti kendaraan, kini negara-negara asia yang pertumbuhan ekonominya baik penduduknya dapat dengan mudah membeli kendaraan. Namun ada problem yang melanda juga, karena pertumbuhan kendaraan di negara berkembang kadang tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan raya dan serta peraturan yang ketat maka berdampak pada kecelakaan lalu lintas.
Yup seperti yang kita tahu Indonesia selalu dihadapkan pada masifnya kecelakaan lalu lintas baik di roda dua maupun roda empat. Tentu tidak hanya di Indonesia, di India hal ini juga menjadi salah satu issue. Pemerintah India telah membuat rancangan kebijakan baru atas dasar itu yaitu dengan mewajibkan penggunaan ABS dan CBS pada kendaraan roda dua. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Departemen Uni Transportasi Jalan dan Jalan Raya India dan seluruh produsen kendaraan roda dua diberikan waktu 3 tahun untuk menerapkan ABS dan CBS di semua line upnya.
Laporan ini didapat dari Times of India dimana batas waktu semua pabrikan sudah menerapkan peraturan ini sampai dengan April 2018 dan kendaraan roda dua yang dijual pada April 2017 harus mematuhi peraturan ini. Rancangan peraturan ini telah disepakati oleh pemerintahan India namun untuk saat ini masih didiskusikan oleh parlemen (DPR) di India.
ABS seperti yang kita tahu adalah Anti-lock Brake System adalah piranti yang mencegah terkuncinya rem saat melakukan pengereman. Piranti ABS nantinya akan dipasang pada seluruh kendaraan roda dua india yang mempunyai kapasitas 125 cc ke atas. Sedangkan CBS adalah Combi Brake System adalah piranti yang menggabungkan pengereman optimal di depan dan di belakang secara bersamaan namun dengan porsi yang berbeda-beda. CBS nantinya akan diterapkan pada kendaraan roda dua dengan kubikasi 125 cc ke bawah.
Apakah hal ini baik? Oh tentu saja baik… Apakah ini dapat meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas? Oh belum tentu. Angka kecelakaan hanya dapat diminimalisir apabila calon pengendara sudah mendapatkan edukasi yang baik tentang amannya berkendara di jalan sebelum ia mendapatkan SIM. Namun tentu saja penerapan ABS dan CBS di motor akan nantinya cukup menolong pengendara dalam mengerem secara optimal di kondisi tertentu.
Tapi hal yang menarik adalah bagaimana jika peraturan tersebut juga diterapkan di Indonesia? Toh baru-baru ini yang memakai teknologi CBS baru Honda dan yang ABS masih menjadi konsumsi motor diatas 25 juta rupiah. Tapi tentu saja bila menerapkan hal tersebut kita akan menemukan fakta bahwa motor dengan piranti ABS harganya akan bertambah Rp.5 juta hingga Rp.10 juta, jadi cukup nyesek juga sih di dompet. Bagaimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!
Read Next: Desainer Honda Tertarik Melanjutkan Project 2&4, Akankan Menjadi Produksi Massal?
