AutonetMagz.com – Nama besar Hyundai sudah cukup mengakar di pasar otomotif Indonesia pasca eksistensinya yang lebih dari satu dekade di Indonesia. Namun hingga saat ini, kekuatan pasar dari Hyundai nampak masih belum terlihat kuat, dan salah satu alasan paling kentara adalah perkara unit mobil yang masih mengandalkan versi CBU dari negeri lain. Tentunya skema CBU yang diterapkan oleh pihak Hyundai Indonesia membuat produknya kalah saing dari segi harga, ataupun jikalau mau bersaing secara harga, maka fitur harus dikorbankan oleh pabrikan negeri ginseng ini. Lalu bagaimana solusinya? Apakah Hyundai hanya akan seperti ini di pasar Indonesia? Tentu tidak dong.
Salah satu cara paling benar untuk mengakali pasar otomotif di Indonesia adalah dengan memproduksi produk mereka di Indonesia. Yap, langkah semacam ini juga menjadi salah satu langkah jitu dari Wuling dan DFSK saat mereka ingin mengarungi pasar otomotif Indonesia. Pihak Hyundai sendiri menyadarinya dan baru – baru ini mereka menandatangani MoU dengan pihak Pemerintah Indonesia terkait penanaman investasi di Indonsia. Kabar ini sendiri diungkapkan resmi oleh Menperin, Airlangga Hartarto yang turut mendampingi Presiden RI, Bapak Joko Widodo yang berkunjung ke Korea Selatan. Kala itu Presiden Jokowi menemui empat pimpinan perusahaan besar di Korsel yaitu Chairman dari Cheil Jedang Group, Lee Jae-hyun, lalu Vice Chairman dari Lotte Group yaitu Hwang Kag-gyu, CEO dari Posco, Oh-Joon Kwon, serta Vice Chairman dari Hyundai Group, Chung Ei-sun.
“Untuk Hyundai mereka sudah menandatangani MoU mengenai rencana investasinya,” Sebut Airlangga dalam rilis resmi Kemenperin hari Senin, 10 September 2018 kemarin. Nah, walaupun begitu, masih belum jelas mengenai seperti apa bentuk investasi dari Hyundai motor Corp di Indonesia, ada selentingan bahwa investasi dalam hal ini merujuk pada pembangunan pabrik di Indonesia guna memenuhi kebutuhan komoditas otomotif di Indonesia. Jikalau benar investasi tersebut merujuk pada pembangunan pabrik, maka hal ini akan menjadi dream come true yang sejak beberapa waktu terakhir selalu menjadi bahan perbincangan mengenai merk Hyundai di Indonesia. Lalu apa yang menjadi nilai tambah bagi pihak Hyundai jikalau membangun pabrik di Indonesia? Jelas banyak. Pertama, mereka bisa memproduksi kendaraan yang sesuai dengan keinginan pasar dengan harga yang bisa ditekan habis.
Selain itu, mereka juga bisa memproduksi kendaraan untuk pasar ekspor, dimana untuk skala ASEAN sendiri pihak Hyundai belum memiliki pabrik sama sekali di regional ini. Pabrik dari Hyundai yang terdekat berada di China dan india, lalu tiga pabrik mereka di Korea Selatan. Dengan adanya pabrik perakitan di Indonesia, maka pihak Hyundai Motor Corp bisa merambah pasar yang lebih luas, khususnya di kawasan ASEAN dengan unit yang secara geografis akan lebih mudah dicapai. Nah, beberapa keuntungan tersebut bisa saja menjadi nilai tambah bagi pihak Hyundai jikalau mereka memang ingin membangun pabrik di Indonesia. Namun memang perlu ada perencanaan yang matang, karena dana investasi yang diperlukan dipastikan akan sangat besar. Oleh karenanya, masih belum jelas kapan realisasi dari investasi ini akan terjadi.
Nah, kalau menurut kalian bagaimana? Apakah perlu Hyundai memproduksi produknya di tanah air? Yuk sampaikan pendapat kalian di kolom komentar di bawah ini.
Read Next: Paten Versi Produksi Honda HR-V EV Bocor, Digarap GAC-Honda!