AutonetMagz.com – Hyundai kini tengah merayakan langgengnya salah satu model mereka yang cukup bersaing di pasaran, Hyundai Sonata. Sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1985, Sonata sekarang sudah punya 7 generasi selama 30 tahun kiprahnya di dunia otomotif. Yang paling penting ialah ia bisa mengangkat penjualan dan reputasi Hyundai di seluruh dunia, dan kini sudah 7,3 unit Sonata terjual secara global.
Sonata pernah mengubah platform penggeraknya, dari yang tadinya RWD diubah menjadi FWD pada generasi keduanya yang diperkenalkan tahun 1988 sebagai sedan independen yang murni rancangan Korea. Lanjut ke generasi ketiga, ia sudah mulai menerapkan teknologi canggih seperti ABS dan pelipatan spion otomatis. Barulah di generasi keempat, ia diberikan mesin baru.
Di 2004, akhirnya Sonata berkelana lebih luas untuk bersaing di pasar global dengan mengandalkan desain yang kental nuansa Eropa dan fitur keselamatan yang banyak. Generasi keenam Sonata akhirnya menerima bahasa desain Fluidic Sclupture yang membuatnya sangat laris manis, serta di generasi ini pulalah Sonata diberikan mesin hybrid untuk pertama kalinya.
Sekarang, Sonata yang beredar adalah generasi ketujuh, tampil dengan bahasa desain Hyundai modern, dan di tahun 2015 ia mendapatkan ubahan yang sangat menggiurkan, yakni ubahan eksterior dan penambahan fitur tapi harganya jadi lebih murah. Wah, jarang-jarang nih.
“Sonata telah menjadi faktor besar dalam pertumbuhan Hyundai tidak hanya di AS, tetapi di seluruh dunia,” kata kepala Hyundai Motor Amerika Dave Zuchowski. “Selama sejarah 30 tahun, kami telah mampu mengembangkan Sonata dengan kebutuhan yang selalu berubah dari pelanggan kami. Dan dengan All New Sonata Plug-In Hybrid, kita kembali memperluas line-up Sonata yang sudah beragam dengan penyesuaian untuk keperluan semua orang. ”
Pasar AS memang menyumbang hampir sepertiga dari total penjualan sejarah Sonata, dengan lebih dari 2,3 juta unit terjual di seluruh 50 negara bagian, termasuk lebih dari 80.000 model hybrid. Di Indonesia, Sonata memang pernah masuk secara resmi, tapi sampai hari ini kami jarang melihatnya di jalan. Kalaupun kelihatan, paling sebagai taksi saja atau dengan plat hitam berakhiran RFS.
Sayang sekali ya, sedan bagus dan kompetitif ini belum dilirik di sini karena masih kalah pamor dengan merek yang citranya lebih kuat, atau mungkin karena nama Sonata sedikit menyerempet dengan nama grup musik yang didirikan raja dangdut di Indonesia? Tapi baguslah Hyundai bisa mempertahankan Sonata selama 30 tahun. Selamat ulang tahun, Soneta… eh, Sonata.
Read Next: Kecelakaan Kerja, Karyawan Fiat-Chrysler Automobiles Tewas di Pabrik