Autonetmagz.com – Hyundai Motor Group dilaporkan akan berkolaborasi dengan Grab dengan tujuan untuk ekspansi kendaraan listrik di Asia Tenggara. Kerjasama antara Grab dan Hyundai ini bukan hanya ikut-ikutan belaka, karena ini juga sebagai kampanye untuk mengalihkan armada Grab menjadi armada full EV. Apa saja yang akan dilakukan Hyundai Group dan Grab untuk mengakselerasi program EV ini? Mari kita simak.
Kendala Biaya, Jangkauan, Dan Pengisian Daya
Menurut Hyundai Group, yang menjadi kendala dalam proyek ini adalah keluhan para pengemudi Grab mengenai biaya yang mahal yang ditambah lagi pengisian daya yang sangat memakan waktu. Kedua masalah itu menjadi hambatan bagi Grab untuk mengadopsi EV sebagai armada mereka di Singapura. Untuk menjawab kendala tersebut, Hyundai bekerja sama dengan Grab untuk mengembangkan EV untuk elektrifikasi armada Grab. Kemitraan Hyundai dan Grab akan berfokus untuk mengatasi beberapa hambatan ini dengan menguji coba model bisnis EV baru. Contohnya seperti menyewakan EV dengan model baterai sebagai layanan atau model mobil sebagai layanan dan pembiayaan armada EV.
EV Masih Relatif Baru Di Asia Tenggara
Hyundai dan Grab tidak sendirian dalam melakukan hal ini, soalnya mereka juga memiliki para mitra yang akan membantu mereka dalam melakukan studi kelayakan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang seluk-beluk pengadopsian EV untuk armada Grab. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir hambatan bagi mitra Grab. Mereka juga ingin mengeksplorasi peluang bisnis dan teknologi yang dapat membantu mendorong EV di wilayah yang difokuskan, yakni Asia Tenggara. Sedangkan Russell Cohen dari Grab mengatakan bahwa EV untuk wilayah Asia Tenggara masih relatif baru.
Minsung Kim, selaku Wakil Presiden Divisi Inovasi di Hyundai Motor Group berkata, “Dengan Grab yang memiliki jaringan pengemudi terbesar di kawasan ini dan solusi mobilitas komprehensif Hyundai, kami yakin bahwa bersama-sama kami dapat membantu meningkatkan adopsi EV dan pada akhirnya mengurangi emisi karbon di seluruh kawasan. Di luar proyek yang sedang berjalan, Hyundai Group mengharapkan kerja sama tambahan dengan Grab untuk menjadi pendorong utama untuk memimpin pasar mobilitas masa depan di Asia Tenggara.”
Yang terasa cukup aneh disini adalah disebutkannya Filipina dalam pasar ini, apalagi mengingat mitra Grab dan Hyundai termasuk sangat kuat di negara tersebut. EV dan model hybrid di kancah otomotif lokal Filipina masih dibilang sangat langka mengingat kurangnya stasiun pengisian daya dan biaya yang sangat tinggi. Namun, melihat dinamisnya perkembangan dunia otomotif, hal tersebut dapat berubah di masa depan. Silahkan sampaikan opini kalian, kawan.
Read Next: Lexus UC Series : Versi Mewah Dari Toyota 86?