AutonetMagz.com – Hyundai akhirnya meluncurkan versi LWB dari Hyundai Creta, yaitu Hyundai Alcazar. Mobil ini di India dijual dengan harga mulai dari INR 16,30 lakh (atau sekitar Rp 317 juta) untuk versi bensin, sedangkan varian diesel dibanderol mulai INR 16,53 lakh (sekitar Rp 322 Juta), itu untuk harga perkenalan. Hyundai Alcazar tersedia dalam tiga varian – Prestige, Platinum, dan Signature. Hyundai telah membuka pemesanan untuk Alcazar awal bulan ini, dengan menyetorkan tanda jadi INR 25.000 (Rp 4,8 jutaan). Hyundai Alcazar pada dasarnya adalah versi 7 seater dari Hyundai Creta dan merupakan SUV tiga baris pertama dari Hyundai yang dipasarkan di India.
Desain Eksterior
Hyundai Alcazar sebenarnya memiliki banyak kesamaan dengan Hyundai Creta. Beberapa panel bodi seperti spatbor depan, kap mesin dan bahkan keempat pintunya identik dengan Creta. Perubahan paling signifikan hanya terjadi setelah Pilar C. Di bagian depan, Hyundai Alcazar mendapatkan desain grille baru dengan pola “potongan berlian” dan dikelilingi lapisan krom. Desain bumper depan juga telah sedikit diperbarui dan dilengkapi dengan lampu kabut dengan desain yang berbeda. Sama seperti Hyundai Creta, Hyundai Alcazar menampilkan banyak krom di bagian depan. Apabila kalian jeli, maka kalian juga akan melihat elemen krom baru di dalam headlamp LED split, yang membedakannya dari Hyundai Creta. Hyundai Alcazar juga pastinya lebih panjang dari Hyundai Creta, berkat wheelbase yang melar 150mm lebih panjang menjadi berukuran 2.760mm
Walaupun memiliki desain buritan yang berbeda, namun Hyundai berhasil mempertahankan elemen ‘busur petir‘ dari Hyundai Creta di mobil ini. Malahan, desain ini tampak sedikit lebih proporsional, berkat overhang belakang yang lebih panjang. Garis atap yang miring kini hilang dan tail gate jauh lebih tegak dari Creta. Lampu belakang berdesain baru dan bumper belakang didesain ulang dengan ujung knalpot ganda berpadu dengan alumunium brushed skid plate. SUV ini menggunakan pelek alloy 18 inci dual-tone, berbeda dengan Hyundai Creta yang 17 inci. Hyundai Alcazar tersedia dengan enam pilihan warna yang berbeda – Taiga Brown, Typhoon Silver, Polar White, Titan Grey, Phantom Black dan Starry Night – di mana dua warna (Polar White dan Titan Grey) akan ditawarkan dalam skema dual-tone.
Desain Interior dan Perintilan Fiturnya
Interior Hyundai Alcazar dilabur warna coklat dan hitam dual-tone untuk dasbor dan jok. Sekilas terlihat lebih premium daripada Hyundai Creta. Perbedaan besar lainnya adalah multi colour instrument cluster berukuran 10,25 inci dengan tampilan yang dapat dikonfigurasi. Hyundai Alcazar akan tersedia dalam konfigurasi 6 dan 7 tempat duduk. Dalam varian 6 tempat duduknya, Alcazar hadir dengan captain seat untuk baris tengah dengan sandaran tangan unik yang dilengkapi cupholder dan ruang penyimpanan ekstra di tengah. Jok baris kedua juga bisa digeser untuk mengatur ruang di baris ketiga dan bisa dilipat dengan konfigurasi 60:40. Meskipun baris ketiga Alcazar cukup lebar untuk menampung dua orang dewasa, ruang kakinya sedikit terbatas. Meskipun masih bisa untuk menampung orang dewasa dalam perjalanan singkat, namun sebaiknya bagian ini memang ditempati anak-anak. Penumpang baris ketiga juga diberikan ventilasi AC khusus dengan kontrol blower, cupholder, dan juga port USB. Kursi baris ketiga memiliki fungsi reclining sendiri dan juga dapat dilipat rata untuk menambah ruang bagasi.
Akankah Masuk ke Indonesia?
Melihat penjualan crossover di Indonesia yang terbilang menggiurkan, rasanya cukup menjanjikan apabila Hyundai memasarkan Hyundai Alcazar disini. Apalagi melihat saudara serantaunya, KIA, juga memasarkan SUV Crossover-nya KIA Sonet dengan opsi 7-seater. Yap, Orang Indonesia suka dengan format 7 seater, dan itulah keunggulan dari Hyundai Alcazar. Bentuknya yang menyerupai Hyundai Palisade yang diperkecil nampaknya bakal menjadi daya tarik tersendiri, terlebih lagi masyarakat kita yang mendambakan mobil dengan tiga baris kursi bisa memperkuat alasan mengapa mobil ini harus dijual disini. Bagaimana pendapat kalian? sampaikan di kolom komentar ya.
Read Next: Studi : VW & Volvo Paling Siap Untuk EV, Toyota Paling Belakang