AutonetMagz.com – Tahun 2020 ini sejatinya sempat menjadi harapan baru bagi beberapa pabrikan otomotif di Indonesia, apalagi pasca tahun lalu menjadi tahun politik yang lumayan melelahkan. Namun apa daya, COVID-19 menghajar segmen otomotif sejak bulan ketiga tahun ini hingga saat ini. Lantas, dengan kondisi seperti ini, bagaimana plan terhadap refreshment produk baru dari merk di Indonesia? Tentu tak seseuai target awal. Dan Honda pun mengalami hal yang sama.
Dalam virtual press conference yang kami hadiri kemarin siang, Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing PT Honda Prospect Motor (HPM) mendapatkan cukup banyak pertanyaan mengenai produk baru. Yap, hal ini wajar – wajar saja karena tahun 2020 ini pihak HPM bisa dikatakan minim produk baru. Sepanjang tahun ini, HPM hanya meluncurkan New Honda Civic Turbo Hatchback di awal tahun, lalu sunyi hingga detik ini. Sebenarnya, langkah HPM masih bisa dimaklumi karena kondisi ekonomi yang belum kondusif dan juga belum pulihnya segmen otomotif. Tentunya cukup riskan untuk memperkenalkan produk baru di saat serapan pasar terhadap otomotif masih belum berada di kondisi ideal.
Namun, di sisi lain, beberapa pabrikan cukup percaya diri untuk memperkenalkan produk baru mereka, bahkan dengan jumlah masif. Nah, Yusak Billy mengatakan bahwa sebenarnya mereka sudah melakukan sejumlah studi mengenai produk baru, dan refreshment produk mereka sebenarnya juga menjadi salah satu strategi yang dijalankan. Hanya saja, ada 2 variabel yang menentukan pengambilan keputusan akan produk baru. “Dalam menghadirkan produk baru, kami selalu melihat kondisi pasar dan juga kebutuhan konsumen. Jadi, sabar dulu ya”, ujar beliau. Beberapa produk yang selalu ditanyakan adalah Honda City terbaru, Honda CR-V Facelift, hingga suksesor dari Honda Jazz, baik Jazz GR ataupun City Hatchback.
Sejauh ini, pihak HPM sendiri masih fokus pada target mereka dalam hal penjualan di Indonesia. Yusak menyebutkan bahwa kondisi yang ada saat ini membuat mereka tidak muluk – muluk soal target. Mereka mencanangkan target tahun 2020 ini secara marketshare, bukan jumlah yang terjual. HPM mematok target marketshare sebesar 14,4%, angka yang sama dengan capaian HPM di tahun 2019 silam. Yang menarik, Yusak juga menyatakan bahwa sejauh ini penjualan online mereka menyumbangkan angka signifikan. Lebih dari 50% penjualan Honda di masa pandemi ini dicapai dari penjualan secara daring. Ini menjadi prestasi tersendiri, karena kita semua tahu bahwa pandemi telah memaksa setiap pabrikan untuk berjualan online. And it works.
Jadi, bagaimana menurut kalian, kawan?