AutonetMagz.com – Siapa yang masih ingat Honda Freed? minivan yang diluncurkan pada 2009 di Indonesia ini cukup diminati selama masa produksinya. Saat itu, Honda Freed merupakan mobil dengan pintu geser elektrik termurah. Bisa dibilang, ia menawarkan fleksibilitas ala MPV mewah namun dengan ukuran yang jauh lebih kompak. Diposisikan menjaid ‘penengah’ antara Toyota Avanza dan Kijang Innova, Freed menjadi alternatif yang cukup menarik saat itu. Terutama bagi mereka yang merasa Nissan Serena C24 terlalu besar (dan mahal).
Eksterior dan Dimensi
Sayangnya, pada 2015 Honda Freed harus berhenti diproduksi. Setahun kemudian, Toyota meluncurkan Sienta dengan format serupa untuk mengisi kekosongan tersebut (yang sayangnya sepak terjangnya tak seperti Freed). Di tahun yang sama, Honda juga meluncurkan Freed generasi kedua yang sayangnya tak kunjung dipasarkan disini. Sekarang, generasi ketiga dari Honda Freed sudah diperkenalkan di Jepang. Tersedia dalam 2 varian yakni Air (standar) dan Crosstar yang seperti crossover.
Dessainnya masih mengadopsi konsep serupa dengan pendahulunya dan terinspirasi dari sang kakak, Honda Step Wagon. Bagian depan terlihat lebih clean dan tertutup dengan gril yang simpel dan lampu yang dilengkapi adaptive driving beam pada varian tertentu. Beralih ke samping, kini kaca samping belakangnya berbentuk kotak menggantikan bentuk segitiga pada generasi sebelumnya. Lampu belakangnya menggunakan “tanoji shape” yang simpel dengan LED berbentuk kotak-kotak.
Sementara varian Crosstar ,menambahkan elemen ala-ala crossover seperti alumunium skid plate, roof rail dan cladding-cladding hitam. Perbedaan lainnya terdapat pada desain gril, airdam, bumper depan, dan pelek. Bila dilihat sekilas, kok mirip seperti Mitsubishi Delica ya? Oh ya, Generasi baru ini memiliki ukuran panjang 4.310 mm, lebar 1.695 mm, tinggi 1.755 mm, dan wheelbase 2.740 mm. Artinya, ia lebih panjang 45 mm dibandingkan pendahulunya dengan jarak wheelbase yang sama.
Format Interior Masih Mirip
Kabinnya memiliki tata letak 7-seater yang familiar, lengkap dengan jok flip-up di baris ketiga yang lebih ringan. Sementara varian Crosstar juga tersedia dalam konfigurasi 5-seater dengan kompartemen bagasi yang berbeda. Kokpitnya memiliki layar infotainment yang lebih besar dan kluster instrumen yang diposisikan lebih dekat ke pengemudi. Tidak ‘jauh’ dan memanjang seperti generasi-generasi sebelumnya. Setirnya menggunakan model 2 spoke seperti Honda e.
Dari segi kepraktisan, desainer Honda telah memperbesar tray di dasbor dan menambahkan ventilasi AC di atap dengan desain yang ngejendol (versi spek Indo udah ada dari gen 1 lho). Entah mengapa ia tidak menerapkan ventilasi AC di pillar atau model pipih seperti Kijang Innova. Itu berarti, versi 6 atau 7 seater tidak akan dilengkapi atap kaca entah itu sunroof maupun panoramic roof. Sebagaimana mobil-mobil MPV kekinian, jok depannya juga bisa direbahkan layaknya sofa mode.
Prediksi Teknis dan Opini
Seperti pendahulunya, Honda Freed akan tersedia dalam versi bensin dan hybrid. Kedua pilihan mesin tersedia dalam varian 2WD maupun 4WD. Honda belum mengungkap spesifikasi teknisnya, namun berkaca dari versi sebelumnya, versi non-hybrid menggunakan mesin bensin 1,5 liter naturally aspirated yang dipadukan dengan gearbox CVT. Sementara versi hybrid akan menggunakan sistem e:HEV terkini yang mungkin serupa dengan Honda Fit atau Vezel.
Akankah generasi ketiga ini cocok dipasarkan di Indonesia? Jika kita melihat format yang sama pada belasan tahun lalu, Honda Freed akan diposisikan diantara Toyota veloz dan Innova Zenix. Yang berarti, ia akan bermain di di kisaran harga Rp 340 – 430 juta. Sebagai informasi, saat ini Honda juga tidak memiliki produk 3 baris selain BR-V. Kira-kira menurut kalian apakah segmen mini MPV masih menarik jika dipasarkan di Indonesia? sampaikan di kolom komentar.
Read Next: Mitsubishi Elite Limited Edition Menuju Surabaya, Catat Tanggalnya!