AutonetMagz.com – Sebuah kabar yang sebenarnya sudah kita tahu akhirnya terjadi juga, dimana Holden akhirnya menutup keran produksi dari pabrik mereka di Australia. Pabrikan yang berada di bawah naungan dari General Motors ini menjadi pabrikan ketiga yang menghentikan produksinya di Australia setelah sebelumnya Ford dan Toyota melakukan hal yang sama. Masalahnya apa? Mungkin sama dengan kedua pabrikan lain, terkait upah pekerja, pajak, persaingan dan banyak hal lain.
Namun penghentian produksi di pabrik lokal Australia yang berada di daerah Elizabeth, 26 kilometer dari Adelaide ini juga menandai penghentian produksi yang kesekian kalinya dari merk – merk milik General Motor setelah penutupan pabrik Chevrolet Spin di Indonesia beberapa tahun silam, dan penutupan pabrik GM di India pada bulan April 2017 lalu. Sebuah ironi sebenarnya dimana layaknya Toyota, Holden punya catatan yang menarik di dataran Australia, bahkan lebih menarik. Sejak pertama kali memproduksi mobil pada tahun 1948, Holden telah berhasil memproduksi 7,6 juta kendaraan selama 69 tahun.
Bukan angka yang sedikit, terlebih Holden menjadi pabrikan yang cukup diminati di dataran Australia. Dan brand image yang melekat dengan negeri kangguru tersebut akan dijaga oleh pihak Holden untuk tahun tahun kedepan meskipun mereka sudah tak melakukan kegiatan produksi disana. Proses bisnis lain dari Holden masih akan berjalan dan ditopang oleh 1.000 karyawan tetap serta 6.000 karyawan lain yang tersebar di 200 jaringan dealer Holden. Sementara itu tenaga kerja di bidang desain dan teknis masih akan dipertahankan oleh pihak Holden untuk membantu membantu pengembangan mobil secara lokal maupun global.
Dan sebenarnya untuk konsumen tak perlu kuatir perkara produk – produk Holden, karena pihak GM masih akan berjualan di Australia, hanya pabriknya saja tutup. Kedepannya, produk – produk Holden akan berstatus impor dari negara lain yang memiliki biaya produksi lebih murah. Dan pihak Holden sendiri menjamin jika mobil – mobil Holden kedepannya masih akan memiliki rasa mengemudi yang sama dan khas Holden. Dan komitmen tersebut akan dibuktikan dengan rencana peluncuran sebanyak 24 model hingga tahun 2020, sebuah hal yang menarik karena selama ini Holden terbatas dalam hal produk baru karena mahalnya biaya pengembangan.
Transisi dari penutupan pabrik Holden di Elizabeth ini akan masih dibuka di lokasi pabrik tersebut untuk para karyawan selama dua tahun kedepan sehingga ada kepastian perkara supply chain dari produk Holden. Kesedihan dari penutupan Holden sendiri juga disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull yang mengatakan bahwa hal ini adalah akhir dari sebuah era, dan sangat menyedihkan bagi setiap masyarakat Australia. Bagaimana menurut kalian? Yuk sampaikan pendapat kalian kawan.
Read Next: Walau Tak Sesuai Spesifikasi, Material Dari Kobe Steel Masih Dianggap Aman