AutonetMagz.com – General Motors (GM) Korea Selatan merupakan pihak yang cukup sentral dalam penjuaan mobil di Indonesia, karena hampir semua mobil Chevrolet merupakan produksi mereka, seperti Chevrolet Spark, Chevrolet Captiva, Chevrolet Trax dan Chevrolet Orlando. Hanya Duet Chevrolet Trailblazer dan Colorado saja yang diimpor dari Thailand. Nah, namun ada kabar buruk yang merundung GM Korsel.
Mengutip dari Reuters, General Motors pusat mengatakan bahwa pihaknya sudah kehilangan uang untuk operasi GM Korsel selama ini. GM juga mengatakan bahwa jika serikat pekerja disana tak mau memotong upah pekerjanya di GM Korsel, maka GM Korsel dipersilahkan untuk mengumumkan kebangkrutannya. Hmm, sebuah kondisi yang tentunya tak mengenakkan bagi GM Korsel. Sebenarnya tanda – tanda menganai hal ini sendiri sudah tercium sejak beberapa waktu lalu, utamanya sejak pabrik dari GM Korsel di Gunsan ditutup. Kini sebenarnya tak hanya di Gunsan, beberapa fasilitas GM Korsel di Boryeong, Changwon, dan Bupyeong-gu juga terancam gulung tikar dengan kondisi ini.
GM Pusat sendiri mengatakan, peran pemerintah Korsel melalui serikat pekerjanya dibutuhkan dalam hal ini, khususnya dukungan untuk mencegah GM Korsel mengalami kebangkrutan. GM Pusat melalui Presidennya yaitu Barry Eagle sendiri memberikan tenggat waktu hingga tanggal 20 April 2018 mendatang untuk bisa meyakinkan serikat pekerja dan pemerintah setempat. Dan jika nantinya hingga tenggat waktu tersebut belum ada penyelesaian mengenai hal ini, maka tak ada pilihan lain bagi GM Korsel selain mengumumkan kebangkrutannya. GM sendiri juga mengatakan bahwa untuk operasional hingga bulan April mendatang, pihaknya perlu menyediakan dana hingga 600 juta US Dollar.
Sebenarnya tren ini sendiri menjadi indikasi yang kurang baik bagi GM secara global, apalagi setelah pabrik Chevrolet tutup di Indonesia, disusul pabrik Holden tutup di Australia, dan kenyataan bahwa Chevrolet sudah menghentikan penjualan mereka di India, tiga pasar yan sebenarnya prospektif namun malah berakhir tragis. GM Korsel sendiri memperkerjakan 16.000 orang pekerja, dan sudah berencana untuk mem-phk-kan 5000 orang alias sekitar 30% dari total pekerja mereka. Namun jika nantinya GM Korsel benar – benar bangkrut, maka angka 5.000 pekerja jelas akan langsung membengkak.
Tentunya ada masalah dibalik kejadian ini, namun yang jelas, akan sangat sayang jika GM Korsel bangkrut, karena jelas akan berpengaruh pada produk – produk mereka, khususnya yang ada di kawasan Asia Timur. Bagaimana kalau menurut kalian kawan?
Read Next: Hyundai Tucson Facelift 2019, Gaya Lebih Tajam dan Mesin Baru