AutonetMagz.com – Makin hari, mobil tidak terasa seperti sebuah mobil, melainkan terasa seperti sebuah laptop beroda empat. Mesin bensin berganti mesin listrik, bahan bakar fosil berganti baterai, kepintaran dan skill manusia berganti kecerdasan buatan dari komputer. Era yang membuat manusia menjadi serba malas… Maaf, maksudnya serba santai dalam soal permobilan menjadikan dunia otomotif sebagai sasaran lezat bagi perusahaan teknologi.
Mengapa demikian? Soalnya sekarang ini mobil mengandung lebih banyak komponen elektronik modern daripada komponen mekanikal tradisional. Komponen elektronik butuh prosesor, dan di sinilah para raksasa teknologi masuk ke dunia otomotif. Nvidia adalah salah satu yang paling jeli soal ini, dengan membenamkan prosesor mereka di sistem Virtual Cockpit Audi dan sistem komando Tesla Model S yang layarnya sebesar papan setrika.
Akibat kejelian Nvidia, nilai saham mereka naik 6 kali lipat selama 2 tahun terakhir berkat penetrasi mereka di dunia otomotif. Bagaimana dengan perusahaan lain? Nah, kita bisa melihat Intel yang sudah mulai mengurangi ketergantungannya di PC dan mulai merayu pabrikan mobil bahwa mereka butuh prosesor buatan Intel jika ingin membuat mobil pintar yang bisa memutuskan tindakan dengan cepat dan tepat.
Nah, menurut Bloomberg, Tesla sekarang sudah memutuskan untuk memperkuat mobil-mobil mereka dengan prosesor baru buatan Intel, menggantikan prosesor Nvidia yang mereka pakai sekarang. Mengenai kabar ini, baik Tesla, Nvidia dan Intel tidak menyampaikan komentar apapun.Yang pasti, jika kabar ini benar, Tesla tidak akan tanya,”Prosesornya kuat buat main GTA V nggak?” saat memutuskan pindah dari Nvidia ke Intel.
Yang jelas, prosesor Intel harus bisa menawarkan kecerdasan lebih. Prosesor Nvidia yang ada di mobil-mobil Tesla tidak hanya mengurus sistem komandonya, namun nyaris seluruh fungsi mobil, termasuk sistem self-driving andalan Tesla yang dinamai Tesla Autopilot 2. Meski skala Tesla masih kecil, Tesla termasuk yang terdepan dalam perkembangan teknologi menuju mobil yang 100% self driving. Apa teknologi Intel bisa membantu Tesla? Atau malah menurunkan performa Tesla? Sampaikan opinimu di kolom komentar!
Read Next: BMW Janjikan Z4 dan Supra Akan Terasa Beda Satu Sama Lain
